Part 30

171 12 0
                                    

Yoonji duduk di taman dekat perkomplekan rumah. Ia merasa bosan berada di rumah, ibunya selalu menyuruhnya untuk istirahat dan tidak boleh keluar rumah. Jadi dia dengan sengaja keluar rumah ketika ibunya sedang di sibukkan sesuatu.

Yoonji yang tengah duduk tak sengaja melihat anak kecil yang tengah mendekatinya.

"Eonni ini untukmu.."anak kecil itu memberikan es krim vanilla pada yoonji. Yoonji yang hendak menolak tawaran anak kecil itu karena ia masih belum sembuh total ia mengurungkan niatnya ketika malihat wajah anak kecil itu yang begitu menggemaskan.

"Gomawo..."ucap yoonji menerimanya.
"Tapi kenapa kau memberi eonni es krim?"tanya yoonji pada anak kecil itu.
"Karena wajah eonni sangat manis... sama seperti es krim ini..."ucap anak kecil itu.
"Kau juga tak kalah manisnya dengan eskrim ini..."ucap yoonji sambil mencubit pipi anak kecil itu dengan lembut.

"Gomawo eonni.."ucap anak kecil itu sambil tersenyum memperlihatkan eyesmilenya.
"Namamu siapa?"
"Namaku hye gyul... eonni aku pulang dulu ini sudah hampir sore.. sampai ketemu lagi eonn.."yoonji mengusap puncak kepala hyegul pelan sebelum anak kecil itu pergi meninggalkannya.

Setelah anak itu pergi yoonji kembali duduk sambil memandangi es krim yang di berikan oleh hye gyul, tak perapa lama yoonji mendengar seseorang tengah memanggil namanya dari arah kejauhan yang ternyata adalah jimin, suara itu membuat dia berdiri dari tempat duduknya dan menatap heran ke arah jimin yang terus berlari kearahnya dan..

Grep~

Yoonji merasakan tubuhnya di peluk oleh jimin dengan posisi tangan yang memegang es krimnya yang membuatnya berdiri mematung. Ia tidak tahu apa ini mimpi atau nyata, yang pasti jika ini mimpipun ia berharap waktu malam semakin panjang agar ia bisa terus berpelukan seperti ini. Ia sangat merindukan pelukan ini, ia sudah lama tidak merasakannya dari namja di hadapannya ini.

Yoonji tidak tahu kalau sedari tadi jimin sudah melepaskan pelukannya. Ia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi sekarang yang membuat dia mematung cukup lama sampai sebuah tangan mencubit pipinya pelan yang membuat kesadarannya kembali sepenuhnya. Ternyata ini nyata kalau jimin benar-benar memeluknya tadi.

"Sunbae bersihkan dulu tanganmu"yoonji baru sadar tenyata tangannya di penuhi lelehan eskrim yang mencair. Yoonui langsung menerima sapu tangan jimin.

"Jimin kenapa kau kesini.."tanya yoonji dengan mengernyitkan alisnya.
"Aku yang harusnya bertanya pada sunbae.. kenapa sunbae ada disini? Dan kenapa kau memakan es krim saat tubuhmu masih sakit?"yoonji terlonjak dengan perkataan jimin yang meneriakinya. Kenapa jimin meneriakinya setelah apa yang di lakukan jimin pada yoonji.

"Aku bosan di rumah terus.. kalau soal es krim aku benar-benar tidak memakannya... dan kau kenapa marah-marah terus padaku? Aku sedang sakit.."teriak yoonji tak kalah tinggi dari jimin.

"Sunbae ibumu.. dia khawatir denganmu.. ayo kita pulang.."ucap jimin mencairkan suasana sebelum mengambil es krim itu dari tangan yoonji yang mencibirnya.

Jimin menjilati es krimnya dan terus berjalan pergi yang diikuti oleh yoonji.
"Sunbae kau dapat dari mana es krim ini?"
"Dari anak kecil yang menggemaskan.."jimin teringat bocah kecil yang bertanya padanya sambil menjilat es krimnya.
"Hye gyul maksud sunbae?"
"Dari mana kau tahu?"
"Dia yang memberitahuku kalau sunbae ada di taman ini.."

"Sunbae es krim ini sangat enak.. aku tidak percaya jika kau tidak mencobanya.."ucap jimin lalu menghabiskan es krimnya.
"Yak! sudah ku bilang aku tidak memakannya.."
"jincca?"
"Tentu saja.."
"Kalau begitu aku harus memeriksanya.."jimin mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir yoonji dan melumatnya pelan. Yoonji yang terkejut dengan perlakuan jimin langsung mendorong tubuh jimin, jimin tidak bisa memperlakukannya seperti ini, status diakan bukan yeojanya lagi melainkan hanya mantan.

"YA.. kenapa kau menciumku.."ucap yoonji dengan wajah memerah. Sebenarnya ia sangat suka jika jimin menciumnya kalau saja ia tahu setatusnya bukan pacar jimin lagi.
"Aku tidak mencium sunbae.. aku hanya ingin memeriksa apa benar sunbae tidak memakan es krimnya"

"Caramu menjijikan.."
"Habis tidak ada cara lain.."ucap jimin sambil menyengir.
"Lalu kenapa kau memelukku tadi?"cengiran jimin berubah menjadi wajah gelisah. Ia tidak tahu apa yang harus ia katakan.

"Eumm.. sunbae aku.. aku.. hanya kasihan padamu..."ucap jimin tergagap.
"Kasihan? Apa maksudmu"
"Eumm.. aku hanya kasihan melihat sunbae tengah duduk sendiri di taman"
"Jadi kau melakukannya karena itu?"ucap yoonji dengan wajah frustasi.
"Sekalian aku memberi semangat pada sunbae agar cepat sembuh.."ucap jimin.
"Kau sangat berlebihan.."ucap yoonji mencibir.
"Aniya.. aku mengatakan itu dengan tulus.."ucap jimin yang membuat yoonji terdiam dengan perkataannya.
"Sunbae lain kali aku akan menemanimu jalan-jalan agar jihyun ahjumma tidak mengkhawatirkanmu"

"Eomma sangat berlebihan.. padahal keadaanku tidak selemah itu.. aku juga ingin masuk sekolah besok.."ucap yoonji cemberut.
"Aku akan mbujuk jihyun ahjumma agar yoonji sunbae boleh masuk sekolah.."
"Jincca?"
"Tentu saja.. ayo pulang sekarang ini sudah sore.."ucap jimin sambil menarik tangan yoonji untuk pulang menuju rumahnya.

.........................

"Yoonji-ah.. kau kemana saja.."ucap jihyun sambil mendekat ke arah yoonji.
"Dia habis dari taman.."ucap jimin.
"Sudah eomma bilang jangan keluar rumah.. kau masih sakit.."
"Eomma kau berlebihan.."
"Bibi kau tidak usah khawatir.. keadaan yoonji sunbae sudah membaik.. sudah seharusnya ia menghirup udara segar dari luar bukannya di kurung di kamar  nanti pikirannya jadi stress"ucap jimin.
"Tapi bibi masih khawatir padanya.."
"Tenang saja bibi.. aku akan menemaninya ketika yoonji sunbae ingin keluar.."
"Gomawo jimin-ah.."jimin mengangguk pelan.
"Oiya bi.. yoonji sunbae ingin masuk sekolah besok.."jihyun yang hendak bicara langsung di sela oleh jimin.
"Tenan saja bi.. aku akan menjaganya.. aku akan mengantarnya berangkat sekolah.. menemaninya saat istirahat lalu mengantarnya pulang sekolah.. dan yang paling penting.."jimin menggantungkan kalimatnya sambil menatap yoonji dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Aku akan melarangnya latihan basket.."ucap jimin masih dengan menatap yoonji.
"Jimin!"teriak yoonji kesal.
"Yoonji-ah benar juga apa yang di katakan jimin.. kau harus menurutinya atau ibu akan melarangmu masuk sekolah.."ucap jihyun.
"Terserah..."ucap yoonji memasuki kamarnya.
"Jimin-ah terima kasih sudah ingin membantu bibi mencari yoonji.."
"Sama-sama bi.."
"Makasih juga atas tawaranmu yang mau mengantar yoonji kesekolah..."
"Iya bi.. eumm.. ini sudah sore aku harus pulang bi.."pamit jimin yang di anggukkan jihyun.

"Benar-benar anak yang baik.."ucap jihyun menatap kepergian jimin.
"Andai saja yoonji punya pacar seperti jimin"jihyun langsung menyadarkannya dan menggeleng pelan apa yang barusan ia katakan.

..........................

Yoonji memasuki kamarnya dengan wajah kesal. Ia membaringkan tubuhnya di atas kasur empuknya. Ia tak percaya dengan perkataan jimin, kenapa jimin sangat peka padanya. Kenapa ia tahu kalau yoonji berniat sekolah hanya untuk bermain basket dan selebihnya ia tak tertarik dengan pelajaran sekolah. Ia tak mungkin bermain basket di rumahnya karena sudah pasti ibunya akan melarangnya. Pupus sudah keinginannya untuk bermain basket.

                              Tbc

YOONMIN:"SUNBAE SARANGHAE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang