part 7

238 11 0
                                    

Esok harinya

"Yoonji-ah kau mau ikut?"tanya hoseok
"Tidak perlu.. kka.."ucap yoonji menolak
"Ayolah.."mohon hoseok
"Tidak perlu.." katanya lagi
"Ayolah.. jika kau tidak ikut aku masih berfikir kalau kau belum memaafkanku"
"Hoseok-ah aku sudah memaafkanmu kemarin"
"Makanya.. ayo ikut aku.. agar aku yakin kau memaafkanku"
"Araso"ucap yoonji mencoba mengalah
"Kajja.."ucap hoseok senang

............................

Sesampainya di sekolah hoseok memarkirkan motornya di sebelah motor jimin yang baru datang, jimin melihat yoonji yang baru turun dari motor hoseok

"Hoseok-ah gomawo"ucap yoonji
"Kajja.. masuk ke kelas"ajak hoseok
"Hmm.. nanti saja.. aku ada urusan, kau pergilah duluan"ucap yoonji saat melihat jimin tengah menatapnya
"Baiklah.. yoonji-ah sampai bertemu dikelas"ucap hoseok melambaikan tangan yang di angguki oleh yoonji

Yoonji melihat jimin yang berjalan menuju arahnya.
"Jimin-ah apa kau.."perkataan yoonji berhenti ketika ia tahu bahwa jimin bukan jalan menuju arahnya melainkan melewatinya begitu saja dan menghiraukan perkataannya

"Ada apa dengannya?"fikir yoonji
"Yoonji-ah sedang apa kau?"tanya seokjin yang baru datang
"Aniya.. ayo masuk" ucap yoonji menarik tangan seokjin, tangan seokjin menolak ketika ia tidak sengaja melihat seseorang yang dikenalinya
"Kau lihat orang itu?"tunjuk seokjin pada jimin
"Siapa? Park jimin? Kenapa memangnya?"tanya yoonji
"Kau mengenalnya? Tapi kenapa aku baru tahu?"tanya seokjin heran
"Dia anak pindahan, memangnya kenapa?"tanya yoonji
"Ahh.. aku baru ingat kalau kemarin dia mencarimu saat jam istirahat"terang seokjin
"Benarkan? Lalu?"tanya yoonji yang penasaran
"Yahh aku bilang kau ada di atap, dia langsung menuju kesana dan menghiraukan perkataanku yang bertanya padanya"terang seokjin
Yoonji yang mendengarnya sedikit terkejut, pasalnya kemarin ia bersama hoseok, yoonji berfikir apakah jimin melihat ia sedang berpelukan dengan hoseok, bisa jadi karena saat hoseok memeluknya itu sudah jam istirahat
"Yoonji-ah kau kenapa?" seokjin mengibaskan kelima jarinya di depan wajah yoonji yang sedang melamun
"Ahh.. aniya.. ayo masuk" ajak yoonji

..........................

"Yya jimin-ah sudah jangan di pikirkan lagi kejadian kemarin"ucap namjoon yang melihat ku dengan wajah kesal
"Bagaimana aku tidak bisa memikirkan, kemarin jam istirahat aku melihatnya sedang berpelukan dengan orang itu saat pulang sekolah aku melihatnya tengah tersenyum dengan orang itu dan sekarang aku melihatnya berangkat sekolah bersama dengan orang itu bagaimana aku tidak kesall"terang ku dengan wajah yang masam
"Memangnya siapa orang itu?"
"Aku juga tidak tahu.. mungkin dia teman sekelasnya"ucapku asal
"Ya sudah jangan dipikirkan lagi, mendingan kita kekantin"ajak namjoon
"Ayolah.."namjoon menarik tanganku, aku terpaksa untuk tidak menolak

.........................

"Kita pilih tempat duduk yang mana yah" ucap seokjin sambil membawa nampan berisi makanan

"Seokjin-ah.."dari arah yang tidak begitu jauh namjoon memanggil seokjin untuk berbagi tempat dengannya
"Yoonji-ah ayo kita kesana" seokjin berjalan menuju tempat namjoon yang diikuti oleh yoonji

"Yoonji-ah kau kekantin juga?"tanya namjoon yang di angguki oleh yoonji
"Yahh aku memaksanya untuk kekantin bersamaku, agar dia tidak tidur terus"ledek seokjin
"Oiya.. kau orang yang waktu itu mencari yoonji?"tanya sseokjin saat melihat jimin, jimin hanya menganggukkan kepalanya
"Kenapa kau mencari dia kemarin dengan terburu-buru"ucapa seokjin lagi yang membuat jimin tidak tahu harus berkata apa
"A..aku.. aku menemuinya karena.."
"Karena mau belajar bersama"yoonji yang melihat jimin kebingungan harus berkata apa, dengan cepat yoonji menyela
"Tumben sekali kau mau belajar" tanya seokjin
"Aku harus menaikkan nilaiku agar aku tidak di keluarkan dalam tim"jelas yoonji
"Tapi kenapa sama jimin?"
"Eung.. karena.."
"Karena kita tetangga"sela jimin
"Kalian tetangga" ucap namjoon dan seokjin bersamaan, mereka hanya menganggukkan kepala mereka
"Yoonji-ah aku lihat kau tadi pagi berangkat bersama seseorang, siapa orang itu?"tanya namjoon sambil melirik jimin yang juga ikut penasaran
"Kau berangkat dengan seseorang? Siapa?"tanya seokjin tak percaya
"Hoseok"jawab yoonji singkat
"Kenapa dia mengajakmu"
"Molla"jawab yoonji asal sambil meminum jus jeruknya
"Apa mungkin dia sukaya? Atau.."seojin menatap yoonji dengan mata menyelidik
"Atau mungkin kau berpacaran dengannya"goda seokjin yang membuat yoonji tersedak
"Uhuk.. uhuk.."jimin yang melihat yoonji terbatuk langsung menepuk pundaknya pelan
"Gwenchana?"tanya jimin khawatir, yoonji hanya menganggukkan kepalanya
"Yoonji-ah gwenchana?"tanya seokjin khawatir
"Aniya.. aku tidak papa"jawab yoonji
"Apa benar apa yang di katakan seokjin?"tanya namjoon pada yoonji
"Aniya"jawab yoonji singkat
"Yang benar"goda seokjin
"Yya sudah ku bilang tidak.. masih juga tak percaya"teriak yoonji yang sudak kesal dengan seokjin dan langsung pergi meninggalkan mereka bertiga
"Yya min yoonji"teriak seokjin yang berniat mengejarnya namun jimin melarangnya
"Sunbae sepertinya dia butuh sendiri saat ini"ucap jimin pada seokjin
"Duhh kenapa aku mengatakan hal yang membuatnya kesal"gerutu seokjin
"dia pasti tidak masuk sekolah kalau dia lagi kesal"fikir seokjin
"Sunbae aku akan menemuinya saat bel masuk" ucap jimin
"Nanti kau di bolos sama guru"
"Tidak papa hanya sekali ini saja"
"Gomawo.. jimin-ah tolong bujuk dia yah supaya tidak marah lagi"ucap seokjin memohon yang langsung di anggukkan oleh jimin

*****************

Aku yang melihat yoonji sunbae duduk melamun di atas langsung segera menemiunya

"Sunbae" panggilku
"Mwo"ucap yoonji sunbae
"Kau melamun? Kenapa?"
"Bukan urusanmu"
"Sunbae jangan marah pada seokjin sunbae"
"Bagaimana aku tidak marah, dia terus menanyakan hal bodoh yang membuatku kesal"ucap yoonji sunbae
"Sunabe dia hanya bercanda"
"Dia bercanda tanpa memikirkan perasaanku"ucap yoonji sinbae dengan wajah merengut
"Sunbae apa benar kau pacaran dengan hoseok sunbae?"tanyaku masih penasaran
"Yya sudah ku bilang tidak"teriaknya
"Tapi aku tidak percaya karena kemarin kau di peluk olehnya"
"Kau melihatnya?"
"Aku melihatnya saat aku mau mencarimu"
"Waktu itu aku sudah meronta memintanya untuk melepaskanku, tapi dia tidak mau"
"Lalu kau pasrah di peluk begitu saja"ucapku frustasi
"Aku pasrah karena tenaganya lebih kuat dariku"
"Lalu kenapa tadi pagi kau berangkat bersamanya?"
"Karena dia memaksaku"
"Kenapa kau di paksa olehnya"
"Setelah aku marah padanya karena memelukku dia minta maaf padaku dan memohon agar bisa ikut denganya sebagai bukti kalau aku sudah memaafkanya" ucap yoonji subae panjang lebar
"Itu namanya mencari kesempatan dalam kesempitan"
"Yya dia tidak seperti itu... memangnya dirimu.. yang mencari kesempatan untuk bisa menci..."perkataan yoonji sunbae berheti ketika ia mengingat soal ciuman itu
"Ternyata sunbae masih mengingatnya"godaku, yoonji sunbae hanya diam dengan wajah yang merona merah

Aku langsung mendekatakan wajahku yang langsung membuat yoonji sunbae menjauhkan wajahnya
"Yya apa yang kau lakukan?"tanya yoonji sunbae yang menjauhkan wajahnya
Aku semakin mendekatkan wajahku, bibir kami hanya terpaut beberapa senti dan...

"YA! APA YANG KALIAN LAKUKAN DISINI..." terdengar suara seseorang dengan lantang

                                TBC

YOONMIN:"SUNBAE SARANGHAE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang