"Eo.. kalung itu kan.. itu kan kalung couple"lagi, yoonji terkejut tidak tahu kenapa semua orang tahu kalau ini kalung couple.
"A..aniya.."ucap yoonji bohong
"Hei kau tidak perlu membohongiku.. aku melihat kalung itu saat aku pergi ke sebuah wahana permainan kalung itu sangat terkenal di sana"yoonji tidak bisa berkata apapun lagi."Mianhae.."yoonji menundukkan kepalanya.
"Kenapa kau meminta maaf?"tanya hoseok heran.
"Aku hanya merasa tidak enak karena sudah menolakmu dan memilih namja yang aku inginkan"ucap yoonji merasa bersalah."Kenapa harus minta maaf? yoonji.. perasaan itu tidak bisa di paksakan.. aku mengerti.. jadi tidak perlu minta maaf.."ucap hoseok tersenyum tipis
"Siapa namja itu?"lanjut hoseok
"Jimin"
"Ahh.. jadi namja itu yang mengantarmu kesekolah"yoonji terkejut dengan perkataan hoseok.
"Aku tidak sengaja melihatmu turun dari moto seorang namja dari jendela"ucap hoseok yang mengerti raut wajah yoonji"Sepertinya namja itu sangat hebat.." hoseok memberi jeda pada perkataannya yang membuat yoonji penasaran.
"Bisa meluluhkan hati seorang yoonji yang cuek"ucapnya lalu menatap yoonji yang tengah merengut kesal. Hoseok hanya tersenyum melihatnya dan tidak sengaja ia melihat jimin yang sedang berdiri di pintu kelasnya dengan tatapan marah, sepertiny dia sedang cemburu, fikir hoseok"Yoonji-ah aku pergi dulu.. sepertinya ada seseorang yang ingin bertemu denganmu"hoseok pergi dari kelas dan berpapasan dengan jimin yang tengah menatapnya. Hoseok hanya tersenyum dan langsung pergi.
Yoonji heran melihat jimin mendekat dan duduk berhadapan dengannya dengan wajah kesal.
"Lain kali jangan pasang raut wajah seperti itu pada namja lain" ucap jimin datar.
"Raut wajah seperti apa?"tanya yoonji bingung.
"Pokonya jangan tersenyum atau memperlihatkan raut wajah merengutmu itu"
"Yya aku akan di kata sombong oleh dia.."
"pokonya pasang wajah datar saja padanya.. aku tidak menyukainya.. terlebih.. dia pernah menyatakan perasaannya padamu.. dan sudah pasti dia mencintaimu.. dan aku tidak suka itu"jimin merengutkan wajahnya.
"Wae? Kau cemburu padanya?"
"Ne! Aku cemburu padanya!"ucap jimin setengah berteriak yang membuat yoonji sedikit terkejut."Jimin-ah dengarkan aku.. kau tidak perlu cemburu pada namja lain.. aku juga tidak peduli dengan namja lain aku memilihmu sebagai kekasihku karena aku mencintaimu"yoonji menatap jimin dengan lembut.
Jimin melihat tatapan yoonji dengan tidak percaya. Tidak percaya denga apa yang di katakan oleh yeojanya, tidak percaya dengan tatapan yang ia lihat saat ini. Tatapan itu.. tatapan yang sama sekali belum pernah di tunjukkan pada siapapu termasuk jimin. Ia melihat yoonji tanpa mengedipkan matanya, seketika jimin sadar dari lamunannya.
"Sunbae mencintaiku?"yoonji mengangguk tersenyum.
"Kalau begitu buktikan"ucap jimin
"Buktikan? Aku tadi sudah mengatakanya padamu kalau aku mencintaimu"ucap yoonji heran.
"Sunbae tadi itu hanya sebuah pengakuan bukan pembuktian"
"Apa yang harus ku buktikan agar kau percaya dengan perkataanku?"jimin menyeringai ketika ia memikirkan sesuatu"Cium aku"ucap jimin yang membuat yoonji menatapnya tak percaya.
"Hei.. apa kau gila.."ucap yoonji frustasi.
"Jadi sunbae tidak mencintaiku.."jimin pura-pura merengutkan wajahnya.
"Tapi kita sedang berada di sekolah"
"Tapi di kelas inikan sepi"
"Tapikan.."
"Cium aku Atau aku akan mengunci tubuhmu lalu menciummu"yoonii terkejut, ia tidak mau jimin memperlakukannya seperti itu yang membuat seluruh tubuhnya panas."Baiklah"ucap yoonji mengalah yang membuat jimin tersenyum puas.
Yoonji melihat seisi kelas yang tidak ada orang. Lalu menarik nafasnya, dan mendekatkan wajahnya pada wajah jimin.
Cup~
Yoonji langsung menjauhkan bibirnya yang sekilas menempel di bibir jimin.
"Mwoya.. itukan sebuah kecupan bukan sebuah ciuman"ucap jimin protes.
"Itukan sama saja.."
"Sunbae kalau sebuah ciuman itu berlangsung lama.."terang jimin yang membuat pipi yoonji seketika panas. Kenapa anak itu selalu tepat pada penjelasannya, fikir yoonji."Baiklah.."ucap yoonji lalu mendekatkan lagi wajahnya ke wajah jimin dan menciumnya cukup lama. Yoonji mengerjap ketika bibir jimin menyapu lembut bibirnya, tidak butuh waktu lama yoonji melepaskan ciumannya.
"Kau puas?!"ucap yoonji setengah berteriak sambil menutupi raut wajahnnya yang akan meledak.
"Sebenarnya tidak"yoonji melotot, jimin yang melihatnya terkekeh geli melihat tingkah yeojanya."Sunbae bagaimana ujiannya?"tanya jimin.
"Aku tidak yakin sepenuhnya benar.. tapi mungkin setengahnya ada yang benar"ucap yoonji menekuk wajahnya.
"Sunbae aku akan memberi hadiah jika sunbae mendapat nilai yang cukup bagus"ucap jimin
"Jincca? Apa hadiahnya?"ucap yoonji penasaran.
"Eumm.. rahasia.."ucap jimin yang membuat yoonji sedikit kesal karena ia telah mempermainkannya.
"Sunbae aku pergi dulu.. sebentar lagi masuk annyeong.."jimin mencium sekilas bibir yoonji lalu berdiri beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan kelas yoonji.Jimin berpapasan dengan seokjin yang hendak masuk.
"Jimin-ah kau harus lihat tempat jika mau melakukan sesuatu"ucap seokjin tersenyum.
"Kau melihatnya?"seokjin mengangguk.
"Kau tahu aku aka membuat semua orang tahu kalau aku adalah namjanya"ucap jimin.
"Maksudmu kau akan berteriak pada semua orang kalau kau mencintai yoonji?"ucap seokjin tertawa.
"Kau akan lihat nanti"ucap jimin
"Oiya kapan nilai ujian kalian keluar?"tanya jimin
"Sepertinya besok"ucap seokjin. Jimin mengangguk pelan dan langsung pergi menuju kelasnya.Seokjin menggeleng pelan melihat kepergian jimin. Ia tak menyangka jimin akan setenang itu dengan perkataan menyindirnya.
****************
"Jimin habis sekolah ada acara tidak?"tanya namjoo yang membuatku penasara.
"Tidak.. memangnya kenapa?"ucapku
"Aku mau pergi ke suatu tempat untuk mengadakan acara bersama seokjin"
"Kalian berpacaran?"ucapku dengan mata mbulat.
"Aniya.. aku dan seokjin berencana merayakan atas jadiannya kau dengan yoonji"jelas namjoon
"Boleh juga.. tapi kita mau pergi kemana?"
"Sebenarnya tidak spesial sih.. kita hanya pergi ke sebuah restoran lalu makan bersama.. lagi pula kita tidak pernah pergi ke suatu tempat"terang namjoon
"Baiklah.. kapan?"
"Habis sekolah.. kau bawalah yoonji pulang denganmu dan pergi bersama kita"aku hanya menganggukkan kepalaku mengerti***************
Jimin namjoon seokjin dan juga yoonji memasuki sebuah restoran. Jimin sudah memberitahu yoonji sebelumnya tentang hal ini. Dan otomatis yoonji sudah tahu kalau seokjin mengetahui hubungannya dengan jimin.
Pelayan restoran datang dan memberi menu makanan yang di pesan kepada keempat orang tersebut, tidak butuh waktu lama pelayan itu pergi untuk mengambil pesanan.
"Yoonji kenapa kau tidak memberitahuku?"ucap seokjin protes.
"Mian.. aku terlalu malu untuk memberitahumu.."ucap yoonji menunduk.
"Kenapa harus malu.. bukankah perasaan itu bukan sesuatu yang memaluka?"ucap seokjin sambil tersenyum."Jimin-ah.."jimin menoleh ke sumber suara dan melihat kedua sahabatnya tengah melihatnya.
"Jungkook V.. "ucap jimin antusias sambil mengangkat tangannya untuk duduk di meja yang sama dengannya.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN:"SUNBAE SARANGHAE"
RomanceBercerita tentang seorang anak SMA. jimin dan yoonji satu sekolah yang sama tetapi beda kelas karna yoonji adalah sunbaenya selain itu keluarga jimin baru saja pindah dari rumah lamanya dan bertetangga dengan keluarga yoonji. Jimin seorang lelaki ya...