Part 31

188 13 2
                                    

"Eomma aku sudah sembuh... kau tidak perlu mengantarku sampai depan rumah.."ucap yoonji kesal.

"Eomma masih mengkhawatirkanmu.. lagi pula kau belum sembuh total..."yoonji memutar bola matanya malas mendengar ocehan ibunya, ia langsung berjalan pergi di ikuti dengan jihyun.

"Jimin-ah tolong kau jaga yoonji.. jangan sampai dia bermain dengan bola basketnya..."ucap jihyun setelah sampai dari halaman rumahnya yang terdapat jimin tengah menunggu yoonji.

"Ne bibi.. aku siap melaksanakan semuanya.."
"Ya sudah jimin-ah ayo berangkat nanti kita terlambat..."
"Bibi aku pergi dulu.."pamit jimin sebelum menjalankan motornya.

************

"Sunbae aku akan menemuimu kalau sudah istirahat.."ucap jimin sebelum yoonji meninggalkannya dan menuju kelasnya.

Jimin terlonjak kaget ketika seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

"Bagaimana?"jimin membalikkan tubuhnya kebelakan dan mendapati hoseok yang tengah bertanya padanya.
"Bagaimana apanya?"tanya jimin heran.
"Kau sudah mengatakan yang sebenarnya pada yoonji?"
"Belum... aku harus menunggu waktu yang tepat..."ucap jimin sambil melemaskan bahunya.
"Kau harus cepat mengatakannya sebelum aku yang akan merebutnya"jimin melototkan matanya yang membuat hoseok terkekeh geli.
"Yak! Kau tidak boleh mengambilnya.. apa belum cukup dengan yeoja yang kau temui kemarin.."ucap jimin kesal.

"Yeoja itu.. dia salah paham karena kejadian kemarin.. dan itu semua gara-gara kau..."
"Mwo? Nega wae?"
"Tentu saja itu semua karena kau... kau datang dengan wajah kesal dan menuduhku berselingkuh di belakang yoonji.. padahal aku tidak ada hubungan apa-apa dengan yoonji.. itu semua karena permikiranmu yang bodoh itu..."ucap hoseok.
"Mianhae... lalu bagaimana dengan yeoja itu?"
"Dia sudah tidak salah paham lagi setelah aku menjelaskan padanya..."jimin mengangguk pelan.

*****************

Setelah bel istirahat berbunyi, dengan cepat aku langsung pergi ke kelas yoonji sunbae.
Aku menundukkan kepalaku ketika seorang guru baru saja keluar dari kelas yoonji sunbae.

"Sunbae..."aku melihat yoonji sunbae yang baru saja keluar dari kelasnya bersama seokjin.
"Jimin aku tidak perli di temani.. seokjin akan menemani waktu istirahatku di kantin..."ucap yoonji yang di anggukkan oleh seokjin.
"Jimin-ah kalau kau mau, kau bisa ikut kami.."tawar seokjin.
"Sunbae kau tahukan yoonji sunbae belum sembuh total dari sakitnya.. yoonji sunbae harus makan makanan yang bergizi.. aku tidak mau yoonji sunbae makan dikantin yang belum tahu makanannya bergizi atau tidak..."ucapku pada seokjin sunbae.

"Lalu aku harus makan apa?!"tanya yoonji sunbae yang mulai kesal.
"Aku membawa bekal untuk sunbae.."ucapku sambil tersenyum.
"Eishh.. Bilang saja kau ingin makan berdua dengan yoonji berdua.. ya sudah yoonji selamat makan siang dengan pacarmu itu.. bye.."ucap seokjin sunbae sebelum pergi meninggalkan kami.

Tunggu!
Pacar?
Apa yoonji sunbae tidak mengatakan yang sebenarnya pada seokjin sunbae?
Aku baru sadar kalau yoonji sunbae masih memakai kalung pemberianku..
Itu berarti yoonji sunbae masih mencintaiku?

"Jimin-ah kau kenapa?"aku tersadar dari lamunanku saat yoonji sunbae mengibaskan kelima jarinya di wajahku.
"A..aniya.. sunbae ayo ikut aku..."aku menarik tangan yoonji sunbae dan membawanya ke suatu tempat.

"Aku dengar ini tempat favoritmu saat kau tidak mau belajar"ucapku ketika aku dan yoonji sunbae tengah duduk di kursi yang berada di atap sekolah.
"Tidak juga.."ucap yoonji sunbae datar.
"Sunbae pasti kau sudah lapar dari tadi.."ucapku sambil membuka bekal makananku lalu menyuapkan sosis goreng ke mulut yoonji sunbae.

"Aku bisa sendiri.."ucap yoonji sunbae merebut sumpit yang terlilit sosis itu lalu menyuapkan ke mulutnya.
"Bagaimana rasanya?"
"Ini enak.. gomawo jimin-ah.."ucap yoonji sunbae sambil mengunyah sosis gorengnya.
"Cheonma.. jika sunbae suka besok aku akan bawa bekal lagi untukmu"ucapku sambil tersenyum.
"Tidak perlu.."aku menoleh menatap yoonji sunbae yang berhenti memakan makanannya dan menundukkan wajahnya

"Kau tidak perlu melakukan ini hanya karena aku belum sembuh total.. jangan buat aku semakin mencintaimu dengan perlakuanmu itu padaku..."aku terkejut ketika yoonji sunbae mulai menangis.

"Sunbae.."
"Aku takut perasaanku akan semakin besar dan aku sangat tidak menyukai itu.."ucap yoonji sunbae sambil menahan tangisnya.

"Sunbae.."
"Kka.."
"Sunbae aku..
"Kkarago..."ucap yoonji sunbae dengan kepala masih menunduk.

Aku beranjak dari tempat dudukku dan berjongkok menghadap yoonji sunbae untuk menyamakan posisinya.
Tanganku terulur memegang dagu yoonji sunbae dan mengangkatnya memperlihatkan wajahnya yang penuh dengan air mata.

Ibu jariku terulur untuk mengusap air mata di pipinya, dengan cepat yoonji sunbae menempas tanganku dengan kasar.

"Sunbae aku melakukan ini karena aku khawatir padamu.."ucapku
"Kenapa kau mengkhawatirkanku.."teriak yoonji sunbae.
"Karena aku.. aku masih mencintaimu.."wajah yoonji sunbae seketika kaget, lalu dengan cepat memasang wajah mirisnya.
"Cinta.. jika kau mencintaiku kenapa kau mencintai yeoja lain yang tengah menciummu.. jika kau mencintaiku kenapa dengan mudahnya kau melepaskanku..."ucap yoonji sunbae di sertai isak tangisnya.

"Sunbae aku tidak mencintainya... aku juga tidak pacaran dengannya.. kau harus mempercayaiku.."
"Aku tidak percaya!"ucap yoonji sunbae berdiri dan beranjak pergi.

Dengan cepat aku menarik tangannya membuat tubuh yoonji sunbae berbalik mengahadapku dan dengan cepat aku menarik tengkuknya den menciumnya dengan lembut, tidak peduli dengan tangan yoonji sunbae yang memukul dadaku.

Aku terus mencium dan melumat bibirnya dengan lembut, dan entah sejak kapan yoonji sunbae mulai membalas ciumanku yang sepihak itu.

Aku melepaskan tautan bibirku dan melihat yoonji sunbae tengah menundukkan kepalanya dengan wajah merahnya.
Tanganku terulur mengangkat dagunya dan membuat kami saling bertatapan.

"Sunbae kau harus mempercayaiku.. aku akan menjelaskannya padamu.. tapi ini bukan waktu yang tepat.. jadi.. tunggulah aku sebentar lagi.."ucapku sambil menatap lekat wajah yoonji sunbae. Aku langsung menarik tangannya dan membawanya masuk ke dalam kelasnya.

"Masuklah.. sebentar lagi bunyi bel.."yoonji sunbae mengangguk dan langsung pergi menuju kelasnya.

*************

Yoonji membaringkan tubuhnya di atas kasur empuknya, ia sudah sembuh sekarang sejak empat hari yang lalu setelah kejadian dimana jimin tengah menciumnya, dan sejak empat hari yang lalu itu pula yoonji masih menunggu penjelasan yang sebenarnya.

Cklek~

Suara pintu terbuka membuat yoonji membangunkan tubuhnya.
"Ada apa eomma?"tanya yoonji yang ternyata jihyun yang membuka pintu kamarnya.
"Ada namja manis yang mencarimu"
"Siapa eomma?"
"Ibu lupa namanya siapa.. kau temuilah dia di ruang tamu.."
"Ne eomma.."ucapku langsung turun dari kamarku dan pergi ke ruang tamu untuk menemui namja manis itu.

"Noona annyeong..."ucap namja manis itu yang ternyata adalah jungkook.
"Jungkook? Ada apa kau kemari?"
"Aku ingin mengajak noona jalan.. aku dengar ada toko ramen yang baru buka hari ini.."
"Baiklah.. kau tunggu aku untuk bersiap-siap sebentar"ucap yoonji lalu pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap.

*****************

"Noona bagaimana ini.. tempat duduknya sudah penuh.."ucapku saat melihat meja yang sudah terisi penuh.
"Ya sudah kita cari tempat lain saja.."ucap yoonji sunbae berlali pergi diikuti oleh jungkook.

"Jungkoo-ah..."jungkook menoleh ke arah sumber suara dan mendapati seorang yeoja tengah memanggilnya untuk duduk di tempatnya.
"Sunbae ayo kita duduk di sana.."jungkook menarik tangan yoonji menuju tempat itu.

"Duduklah.."yeoja itu mempersilahkan yoonji dan jungkook untuk duduk di tempatnya.
"Sanha kau kesini juga?"tanya jungkook pada yeoja itu yang ternyata adalah yoon sanha.

                               Tbc

YOONMIN:"SUNBAE SARANGHAE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang