Part 25

148 9 1
                                    

Aku menggeliat dan membuka mataku pelan ketika di rasa hari sudah pagi. Aku bangun dari tidurku dan duduk sambil mengucek kedua mataku yang masih mengantuk. jam menunjukkan pukul 08:00 saat aku melihat jan yang terdapat di mejaku.
Aku bangun dari tempat tidurku dan berjalan hendak membuka jendela, tanpa sengaja pandanganku tertuju pada seorang yeoja yang tengah asik dengan bola basketnya.

Aku yang hendak mandi mengurungkan niatku dan lebih memilih untuk memperhatikan yeoja itu yang ternyata yoonji sunbae. Aku memperhatikan setiap gerakan yoonji sunbae. Aku menatapnya terkagum ketika yoonji sunbae meloncat dan menembak bolanya ke ring.

"Sunbae bogoshipda.."gumamku pelan sambil melemaskan bahuku. Sekarang aku bukan siapa-siapanya lagi.

"Seokjin sunbae membohongiku... melamun apanya? Sekarang dia tidak sedang melamun melainkan tengah asyik dengan permainannya"gerutuku sambil terus memperhatikannya dan tidak sengaja aku menolehkan wajahku ketika mendengar seseorang tengah membuka pintu kamarku.

"Eomma ada apa?"tanyaku mendekat pada ibuku yang ternyata orang yang membuka kenop pintuku. Tentu saja.. siapa lagi kalau bukan ibuku.

"Kau sudah mandi?"aku menggeleng pelan.
"Astaga... ini sudah jam berapa? Kenapa kau belum mandi? Cepat mandi.. eomma ingin membuat sesuatu dan kau tolong bantu eomma ya..."ucap ibuku.

"Tumben sekali... biasanya eomma selalu membuat sesuatu sendirian tanpa ada bantuan"
"Eomma bosan.. kalau buat sendirian.."
"Baiklah eomma aku mandi dulu.."aku pergi menuju kamar mandi.

****************

"Yoonji-ah..."suara nyaring ibunya membuat yoonji menghentikan aktifitasnya dan langsung masuk menghampiri ibunya.

"Eomma berhentilah berteriak... gendang telingaku nanti pecah karena teriakan eomma.."ucap yoonji kesal.

"Hei kenapa kau cepat marah sekali.."ucap jihyun.
"Ne.. mianhae.. ada apa eomma memanggilku dengan begitu nyaringnya?"
"Tolong antarkan ini ke rumah ibunya jimin"yoonji tersentak seketika ibunya menyerahkan sesuatu padanya untuk di antar di rumah jimin.

"Eomma aku sedang latihan.. besok aku mau tanding.."
"Hanya sebentar.. habis itu kau latihanlah sepuasnya.."
"Baiklah eomma.."yoonji menerima sesuatu yang di berikan ibunya.
"Eomma ini isinya apa?"
"Itu jelly.. cepatlah pergi.. katanya kau tidak punya banyak waktu.."
"Ne eomma..."ucap yoonji pergi menuju rumah jimin.

................

Yoonji mengetuk pintu rumah jimin sambil mengucap salam.

"Eoh.. yoonji.. silahkan masuk"yoonji mengangguk lalu tak sengaja matanya melihat tangan gain yang penuh dengan tepung.
"Tangan bibi.."
"Ne?"gain melihat tangannya yang di penuhi oleh tepung.
"Bibi sedang bikin roti.. ada apa kau kesini?"tanya gain
"Ibu memberikan jelly ini untuk bibi.."yoonji menyodorkan jelly yan terbalut dengan kotak mangkook cantik itu.
"Gomawo... ibumu baik sekali.."ucap gain sambil menerima jelly itu.

"Yoonji-ah kau bisa bantu bibi bikin roti?"tanya gain.
"Tapi.. aku tidak tahu cara bikin roti?"tanya yoonji kikuk.
"Tidak papa.. nanti bibi ajarkan.."gain menarik tangan yoonji menuju dapur tanpa persetujuan dari yoonji.

"Kau harus mencampurkan tepung ini dengan air lalu kau harus mengolah adonan itu dengan tangan sampai tercampur rata.. seperti ini.."jelas gain sembil mempraktikannya. Yoonji yang melihatnya mengikuti arahan gain.

"Yoonji-ah tunggu dulu disini.. bibi mau ke kamar kecil dulu.."
"Ne.."ucap yoonji tang masih asik dengan adonannya.

Selang beberapa menit gain pergi, jimin yang habis mandi dan memakai pakaiannya memasuki dapurnya untuk membantu ibunya.

Langkah jimin terhenti ketika melihat punggung seseorang yang tengah asik dengan aktifitasnya.

Ia tahu betul siapa orang itu. Tapi kenapa ia bisa disini?

Jimin melangkah lagi untuk mendekati dapur itu, Tiba-tiba yoonji membalikkan tubuhnya ketika mendengar suara langkah kaki seseorang dan terkejut melihat kedatanga jimin.

"Eo.. jimin?"ucap yoonji kaget seketika dan kembali melakukan aktifitasnya lagi.
"Dimana eomma?"tanya jimin datar.
"Dia sedang ke kamar kecil.."ucap yoonji masih dengan aktifitasnya mengolah adonannya dengan kepala tertunduk.

"Kenapa sunbae bisa ada di rumahku?"tanya jimin sambil melanjutkan adonan buatan ibunya.
"Dia mengantarkan sesuatu untuk eomma.."jimin dan yoonji menoleh ketika mendengar suara gain yang mulai mendekat.
"Eomma kau sudah selesai ke kamar kecilnya?"tanya jimin basa-basi.
"Iya.. sepertinya adonan kalian sudah mengembang.. sebaiknya kalian pergilah cuci tangan kalian.."ucap gain yoonji dan jimin menurut dan mencuci tangannya.

"Eomma mau memanggang roti ke dalam oven.. jimin-ah antar yoonji ke ruang tengah.."ucap gain setelah melihat jimin dan yoonji yang sudah mencuci tangannya.
"Bibi aku mau pulang saja.."ucap yoonji.
"Aniya.. yoonji-ah tunggulah sebentar..."
"Baik bibi.."yoonji mengikuti jimin yang berjalan menuju ruang tengah.

Jimin dan yoonji kin duduk di sofa yang sama hanya saja jarak antara jimin dan yoonji cukup jauh. Mereka terdiam beberapa detik masih dengan pemikiran mereka masing-masing.

"Sunbae aku dengar kau akan tanding besok.."tanya jimin memecahkan keheningan.
"Kau sudah tahu?"
"Aku dengar dari seokjin sunbae.."ucap jimin.

Lagi.. suasana hening menyelimuti mereka. Setelah perkataan jimin yoonji tidak meresponnya lagi dan lebih memilih diam.

"Eumm.. sunbae.."ucap jimin
"Ne?"yoonji menoleh ke arah jimin.
"Aku ingin bicara tentang hubungan kita.."
"Kau ingin bicara apa?"
"Tapi bukan disini.. temuilah aku di taman dekat komplek ini setelah pulang dari rumahku.."yoonji hanya mengangguk pelan. Dalam hatinya ia takut, takut akan sesuatu yang membuatnya sedih.

"Yoonji-ah ini.."ucap gain sambil menyodorkan roti yang terbalut dengan kantung plastik.
"Gomawo bi.."ucap yoonji sambil menerimanya.
"Aniya.. bibi yang harusnya berterima kasih padamu karena sudah membantu bibi.."ucap gain

"Ya sudah bibi aku pamit pulang dulu.."ucap yoonji melangkah untuk pulang dari rumah jimin. Sebenarnya bukan pulang, karena jimin ingin membicarakan sesuatu padanya jadi ia menuruti perkataan jimin untuk pergi ke taman.

*****************

"Eomma.. aku mau cari udara segar dulu..."ucapku sambil melahap roti di tanganku hingga habis.
"Inikan sudah siang.. mana ada udara segar.."
"Aku bosan di rumah.."ucapku berdiri dan melangkah pergi keluar menuju taman.

****************

Aku melihat yoonji sunbae tengah duduk di taman sambil menungguku.. sepertinya. Aku terus melangkahkan kakiku dan duduk di taman yang yoonji sunbae duduki. Sepertinya yoonji sunbae tidak menyadari kehadiranku karena sekarang ia sedang melamun.

"Ekhem.."aku berdehem kecil membuat yoonji sunbae menoleh ke arahku.

"Apa yang ingin kau katakan?"tanpa basa-basi yoonji sunbae langsung bertanya padaku.

Aku menarik nafasku dan mengumpulkan keberanianku untuk mengatakannya.
"Aku ingin.. kita putus.."ucapku sambil memejamkan mataku seketika. Aku menoleh ke arah yoonji sunbae yang melihatku dengan tatapan tak percaya dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah depan dengan tatapan sedikit datar.

Aku mengatakan ini agar aku merasa lega karena sudah tidak di permainkan olehnya. Tapi ada sedikit hati yang terluka.
Sedikit?
Sepertinya banyak.
Aku merasa banyak jarum yang tertusuk di dadaku. Bahakan nafasku seakan tak beraturan.

Sepertinya apa yang kukatakan ini adalah hal yang benar. Yoonji sunbae bahkan tidak menangis saat aku mengatakan kalimat itu. Aku mengalah karena mungkin yoonji sunbae akan lebih bahagia bersama hoseok.

'Semoga kau bahagia sunbae'

                       

                           Tbc

YOONMIN:"SUNBAE SARANGHAE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang