Part 21

184 10 0
                                    

"Noona rumahmu dimana?"tanya jungkook
"Rumahku di sebelah jimin.. aku tidak ingin pulang dulu.. aku juga ingin menjenguk jimin"ucap yoonji turun dari motor jungkook dan langsung masuk rumah jimin untuk melihat keadaannya.

.....................

Yoonji membuka pintu kamar jimin pelan. Ia melihat jimin tengah memejemkan matanya. Yoonji langsung mendekat dan duduk di samping kasur jimin. Tangan kanannya terangkat di atas kening jimin untuk memeriksa suhu tubuhnya.

"Syukurlah.."ucap yoonji lega saat suhu panas jimin menurun.
Yoonji tersentak ketika jimin mengecup tangan yoonnji yang tadinya berada di kening jimin.

"Kau sudah bangun?"tanya yoonji. Jimin mengangguk lemah sambil tersenyum.
"Sepertinya panasmu sudah turun.. kau harus rajin meminum obatmu agar kau cepat sembuh.."ucap yoonji.
"Baik tuan putri.. kau sangat cerewet seperti dokter.."ucap jimin tersenyum sambil mengacak rambut yoonji pelan.

"Yya berhentilah bermesraan di depan kami berdua.."yoonji dan jimin menoleh ke arah sumber suara dan mendapat kehadiran jungkook dan V.
"Wae? Kalian iri?  kalau begitu carilah pacar..."ucap jimin sambil memeletkan lidahnya.
"Kenapa kalian baru muncul?"tanya yoonji yang baru sadar kehadiran mereka.
"Noona kau terlalu tergesa saat masuk rumah jimin... sepertinya kau sangat khawatir padanya.."goda jungkook.
"Aku tidak tergesa.. kalian yang lelet seperti siput.."ucap yoonji meledek membuat jungkook mengerucutkan bibirnya.

"Jimin bagaimana keadaanmu?"tanya V.
"Aku sudah membaik.. mungkin besok atau lusa aku boleh masuk sekolah.. ini hanya demam biasa.."ucap jimin.
"Syukurlah kalau begitu.. aku juga kesini sekalian mau minta persetujuanmu"ucap V.
"Persetujuan? Apa maksudmu?"V menyuruh jungkook untuk mengatakannya.

"Jadi begini.. hyungnya V mau buka restoran. Hyungnya  minta kita untuk tampil di restoran itu setiap weekend agar pengunjungnya merasa terhibur. Jimin-ah kau mau kan kita pindah tampil di situ? Lagian di club tempatnya tidak baik buat anak sekolah"tanya jungkook setelah menjelaskan.
"Tentu saja aku mau.. memangnya kapan kita akan tampil?"tanya jimin antusias.
"Sabtu depan.. kalau kau ikut nanti aku akan ke rumahmu. Pergi sama-samakan  lebih enak.."ucap V
"Tempatnya dimana?"tanya jimin.
"Di dekat mall waktu kita jalan.. kalau tidak salah nama restorannya Purple love"ucap V yang di anggukkan oleh jimin.

"Eumm... apa aku boleh bawa sunbae?"tanya jimin
"Yya kenapa kau bicara begitu.. tentu saja boleh.. aku pasti tidak akan bosan kalau ada yoonji noona"ucap jungkook semangat.
"Yak! Beraninya kau bicara begitu.."ucap jimin yang hendak melayangkan pukulan di kepala jungkook, namun jungkook dengan sigap menahannya.

"Kau masih sempatnya mukulku saat sedang sakit.. untung aku bisa menahannya"ucap jungkook menjulurkan lidahnya. Jimin hanya mendesis pelan.

......................

Setelah jungkook dan V pulang yoonji mengupaskan buah apel untuk jimin dan menyuapkan buah apel itu dengan garpu di mulut jimin.

"Sunbae gomawo.. kau selalu perhatian padaku.."ucap jimin sambil mengunyah apel.
"Cepatlah sembuh.. kau selalu merepotkan.."jimin mengerucutkan bibirnya mendengar kata-kata yoonji.
"Aku ingin selalu sakit agar aku terus di perhatikan oleh sunbae.."ucap jimin sambil tersenyum memperlihatkan giginya.

Ttakk~

Senyuman jimin berganti dengan ringisan kecil dan mengusap kepalanya karena yoonji telah memukul kepalanya dengan garpu.

"Sunbae kenapa kau memukulku?!"jimin mendengus
"Karena kau pantas di pukul"ucap yoonji mencibir.
"Sunbae tidak boleh memukul orang sakit.."yoonji hanya memutar bola matanya malas.
"Aku harus membalasnya.."tiba-tiba jimin menarik tengkuk leher yoonji menciumnya dan menyapunya dengan lembut. Yoonji tersentak dengan gerakan jimin tiba-tiba dan langsung menutup matanya rapat.

"Yya.. apa yang kalian lakukan?!"jimin langsung melepas tautan bibirnya dan menoleh ke sumber suara yang ternyata namjoon sama seokjin yang berjalan mendekat menuju kasur jimin. Beruntung bukan eommanya yang melihatnya.

"Kenapa kalian kesini?"tanya jimin kesal karena mengganggu aktifitasnya.
"Ku dengar kau sedang sakit.. jadi kami kesini ingin menjengukmu"ucap namjoon
"Wae? Kami mengganggu kalian?"tanya seokjin.
"Tentu saja.."yoonji mendelik sebal mendengar perkataan jimin yang terus terang.
"Yya.. memangnya kau tidak bisa menunggu? Tunggu dulu sampai kau sembuh jimin.. kalau kau mencium yoonji dengan keadaan sakit nanti demammu akan menular padanya.."ucap seokjin yang membuat jimin terkejut.

"Sunbae kau tidak papakan?"tanya jimin khawatir sambil menempelkan tangannya di kening yoonji.
"Aku tidak semudah itu sakit.."ucap yoonji malas sambil menjauhkan tangan jimin di keningnya.
"Ya.. seorang yoonji tidak akan sakit jika ia tidak kurang tidur"ledek seokjin yang membuat yoonji mendelik sebal padanya.
"Jimin bagaimana keadaanmu? Kenapa kau bisa sakit?"tanya namjoon.
"Ini semua gara-gara guru sialan itu"uca jimin
"Yya itu juga salahmu sendiri.. kenapa mencium seseorang di tempat keramaian terlebih di sekolah"ucap namjoon sambil tertawa.
"Eishh diam kau.."ucap jimin kesal.

....................

"Apa kalian berdua ada waktu untuk malam sabtu?"tanya yoonji setelah mengantar seokjin dan namjoon di depan rumah jimin yang hendak pulang.
"Memangnya kenapa?"tanya namjoon.
"Eumm.. aku ingin mengajak kalian di restoran"
"Tumben sekali.. biasanya kau habiskan weekend untuk tidur"ucap seokjin.
"Aku ingin menunjukkan sesuatu pada kalian"
"Apa itu?"
"Rahasia"
"Mwoya..."ucap seokjin lemas
"Pokoknya kalian harus datang ne?"ucap yoonji.
"Ne.. kau tenang saja.. kalau begitu kami pamit pulang"ucap namjoon dan seokjin berlalu pergi meninggalkan rumah jimin.

..........................

"Sunbae apa mereka sudah pulang"tanya jimin yang baru melihat yoonji kembali dari kamarnya. Yoonji menganggukkan kepalanya pelan.
"Bagaimana kalau kita melakukannya lagi?"tanya jimin menyeringai. Yoonji yang tau maksud jimin langsung memukul kepalanya pelan.

"Yak! Apa hanya itu yang ada di pikiranmu? Dasar mesum!"ucap yoonji.
"Sunbae kenapa kau selalu memukulku.. aku sedang sakit.."ucap jimin
"Ya sudah.. ini minum obatmu.."ucap yoonji sambil menyodorkan obat dan air putih yang langsung di ambil oleh jimin dan langsung meminumnya.

"Eumm.. jimin ini sudah malam.. aku harus pulang"ucap yoonji.
"Sunbae tidak mau menginap? Tidurlah di sampingku.. kasurku cukup besar untuk dua orang"ucap jimin menggoda. Lagi.. yoonji memberikan satu pukulan cukup keras di kepala jimin.

"Apa di otakmu hanya ada pemikiran itu? Ya sudah aku pulang.. cepat sembuh.."ucap yoonji sebelum mencium pipi jimin. Jimin tersenyum kecil sambil memegang pipinya yang di cium oleh yoonji. Tidak menyangka di balik sikap cuek dan juteknya yoonji terdapat sikap romantisnya.

**************

Yoonji berjalan keluar rumah untuk berangkat ke sekolahnya. Ia melihat jimin yang tengah menunggunya di halaman rumahnya. Yoonji langsung berlari kecil untuk menghampiri jimin.

"Jimin kau yakin mau pergi ke sekolah?"tanya yoonji cemas.
"Aku sudah sembuh sekarang.. sunbae tidak perlu khawatir.. cepat naik nanti kita terlambat di sekolah.."ucap jimin sebelum mengacak pelan rambut yoonji.

"Jimin aku mau mengatakan sesuatu padamu.."ucap yoonji.
"Apa?"tanya jimin sambil menjalankan motornya.
"Eumm.. sepertinya aku tidak bisa ikut ke restoran dan tidak bisa melihat kalian tampil disana"ucap yoonji.
"Mwo? Jadi kau lebih memilih tidur di rumah dari pada menemani namjanya"ucap jimin yang mulai kesal.
"Aniya.. aku ada tugas dari sekolah.."
"Tugas terus.. baiklah.. aku yidak bisa memaksa"ucap jimin pasrah padahal dalam hatinya ia ingin sekali yoonji melihatnya tampil.

                          Tbc

YOONMIN:"SUNBAE SARANGHAE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang