Ponselku berdering saat aku mulai memejamkan mataku di sofa. Aku terlonjat kaget begitu melihat nama Agen ku, di layar ponsel yang telah ku ambil di saku celanaku. Cepat-cepat ku angkat ponselku dan ku yakinkan Agenku, bahwa sebentar lagi aku segera sampai.
Sambil membawa alat-alat lukisku, aku menyetop Taksi yang melintas di jalan.
"Mau kemana, Nona?"
"Pittura Della
Casa" Ku jawab supir Taksi itu.Taksipun membawaku kesana, tepat pukul 13.25 aku tiba di gedung dimana Agen ku berada.
Aku tahu, aku terlambat 15 menit. Tapi aku masih berjalan santai ketika sudah turun dari taksi.
Ku buka pinta besar itu, semua orang menatapku termasuk Agenku, Stella."Maaf Stella, aku terlambat 15 menit"
"Ya, aku tahu," Agenku menjawab dengan ketus.
Stella memang seperti itu, dia tidak menyukai jika pekerjanya terlambat, siapapun itu. Tapu sebenarnya dia wanita cantik yang baik hati.
"Apa sudah bisa dimulai?" Ujarku dengan mantap, sambil masuk keruangan khusus untukku.
"Ku harap, kau tidak mengecewakanku!"
Agenku berjalan meninggalkanku.'yah, aku harap begitu' jawabku dalam hati.
Aku mengeluarkan alat-alat lukisku. Mulailah aku melukis suasana taman yang telah di rancang Agenku. Ini tema adalah tema yang bagus yang pernah aku lihat.
Tak terasa lukisanku telah selesai. Aku tersenyum puas, ini menakjubkan.
"Sangat bagus, Ellan! Aku tau kau berbakat dalam hal ini"
Entah sejak kapan Stella berada di belakangku, hingga suara pelan yang terdengar tegas itu bersuara ketika melihat hasil lukisanku telah selesai.
"Aku tau Stella. Apa kau telah menemukan orang untuk menulis Artikel untuk lukisanku?"
"Sudah ku temukan sejak jauh hari lalu. Kau tak perlu khawatir. Dia juga berbakat, kau akan terkagum-kagum Ellen"
Aku mengangguk-angguk singkat mendengar perkataan Stella.
"Kapan dia kesini?""Ku rasa sebentar lagi. Dia menghubungi ku mengatakan tidak sampai 10 menit dia akan tiba. Ayo ikut aku kedepan, kita harus menyambut tamu dengan hormat"
Aku memundurkan kursiku, berjalan melangkah mengikuti Stella keluar.
"Apa dia berasal dari America, Stella?""Tidak. Dia berasal dari Jakarta."
Sudah lama aku tak mendengar nama itu. Aku memang gila, melupakan tanah kelahiranku. Aku hanya tak ingin bertemu seseorang disana.
"Kurasa dia sudah datang!" Ujar trisya, yang kini makin mempercepat langkahnya.
Aku mengikuti Stella, sampai akhirnya kakiku berhenti membuat jarak 5 meter dari Stella yang kini sudah berada di depan. Jantungku berdegup kencang saat Stella menyebut nama Ega. Aku haraf, itu bukan Ega brengsek yang selama ini aku hindari.
Pupil mataku membesar saat Stella sedang berpelukan dengan orang itu. Jantungku seakan berhenti bekerja, dan dunia seakan runtuh di tubuhku. Tidak mungkin yang di depanku ini Ega Pratama Surya, mantanku yang ingin aku lupakan selama satu tahun ini, tapi gagal total. Kenangan-kenangan itu muncul saat melihat wajah nya, dia sangat tampan.
-waaaaaahhh selesai chapter ini. Nanti nanti lanjut lagi. Maaf cerita abalabalnya ga seru.
**vot dan comennya kakak😉
Dukungan kalian semua sangat berarti buat aku😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On (TAMAT)
RomanceDia datang lagi setelah hampir setahun aku berusaha melupakannya. Membuat kenangan dulu kembali terngiang di ingatanku. kenapa harus sekarang? disaat hatiku masih belum bisa menentukan siapa yang terbaik untukku. aku harus memilih 2 lelaki yang sama...