Reno mengambil buku tugas Biologinya dari tas. Membuka kertas yang berisi jawaban tugas.
"Nih gue kasih," Didit tersenyum.
Oke kita akan menceritakan ciri-ciri fisik Didit. Didit sebenarnya tampan, tapi ia memiliki otak yang tak bisa memuat pelajaran. Selalu malas mengerjakan tugas keterbalikan dengan Reno.
Berambut jambul tapi jarang ia sisir. Membuat rambutnya selalu tak beraturan. Tak pernah pacaran. Banyak sekali perempuan yang di sekolah menembaknya atau menjadi pengagum rahasia. Tapi tak pernah ia terima dan tak ia pedulikan.
Alasannya 'Nggak mau ah takut nanti gue nyakitin'. Didit memiliki trauma di masa kecilnya. Ayahnya selalu pulang malam lalu dengan kesadaran
Dan kadang memukul Mamanya yang tak bersalah. Dan saat itu Didit tak bisa membela. Karena ia juga tak mengerti.
Mungkin umurnya masih belum cukup untuk melihat pemandangan tak menyenangkan.
Oke, sampai situ saja.
Dan bel masuk berbunyi. Reno langsung berdiri. Seperti biasanya ia akan bertugas nanti menjadi petugas upacara. Karena memang biasanya di sekolah ini memang meminta perwakilan kelas untuk menjadi petugas upacara, dan Reno bertugas menjadi TURA.
"Dit gue harus buru-buru." Didit mengerutkan keningnya.
"Emang kenapa?" tanya Didit penasaran.
"Lo lupa apa? Gue kan jadi petugas upacara," lalu saat itu juga Didit tersenyum, Didit baru mengingatnya.
Karena memang lelaki di depannya ini walaupun sering dibully murid-murid entahlah yang selalu menindas orang-orang lemah, tapi jika dirinya di hadapan guru-guru dan anggota osis, pandangan mereka jauh lebih tinggi dibandingkan mereka-mereka yang hanya bisa merendahkan."Ya udah hati-hati No," Didit melambaikan tangan kepada Reno yang sudah berjalan keluar.
-----
Reina membuka pintu mobilnya. Dan memencet remot kontrol mobil. Agar mobilnya terkunci. Setelah mengecek bahwa memang telah terkunci.
Reina menyampirkan tasnya dengan bahu kanan. Memang sesering itu Reina membawa mobilnya ke sekolah, sekolahnya ini juga memang mengizinkan tapi khusus untuk kelas dua belas.
Yah dan kalian tahu lah, perempuan bernama Reina ini melanggar peraturan, jika disuruh memberi alasan pasti anak itu akan menjawab 'bodo amat, mobil-mobil gue, kenapa lo yang repot?' Jadi tak ada untungnya jika menghukum anak itu. Pasti yang mendengarnya akan langsung diam atau memang sudah terlalu malas untuk mendengarkan lagi.
Lalu Reina berjalan sedikit dipercepat.
Rambut yang terurai bergoyang mengikuti gerakannya. Lapangan sudah mulai terisi dengan murid-murid. Hanya tinggal memulai saja. Sebenarnya ia malas jika harus mengikuti upacara pagi ini, karena sangat membuang tenaga, apalagi matahari pagi yang mengganggu kulitnya itu.
Reina berjalan cepat dengan mata yang tak fokus ke depan. Karena fokusnya sedang teralihkan dengan pita polkadot yang ia kenakan, sibuk merapihkan karena merasa pita yang ia pakai sedikit miring.
Duk!!
Tak ia sadari bahwa seseorang yang berjalan berlawan arah menabrak Reina begitu saja.
Dan saat itu juga api-api kemarahan keluar dari tubuh Reina, emosi mulai terasa dan hidung Reina lembang kempis. Saat mengetahui siapa yang telah menabraknya.
----
Maaf pendek guys, tapi ini hanya untuk bagian awal.

KAMU SEDANG MEMBACA
DONT GO
Genç Kurgu(TAMAT) (Warning! Belum revisi) Reina adalah cewek yang sangat terkenal di SMA BAKTHI sekolah yang sangat terkenal dengan prestasinya dan sangatlah mewah. Tetapi ia sangat memiliki otak yang pas-pasan dan orang tuanya yang memasukinya kearah model...