Reina sedang menguap lebar. Ia baru saja bangun dari tidurnya. Sedaritadi hanya bangun dan tidur. Ia bosan sekali akhirnya ia memilih untuk pergi ke bawah.
Reina menengok kanan dan kiri ia baru sadar bahwa rumah ini sangat sepi. Dan ia memilih pergi kedapur mencari makanan.
"Sepi amat sih," gerutu Reina sambil terus berjalan menuju dapur.
Ia sudah tahu letak-letak ruangan yang ada di rumah Reno karena Reno menyuruh Bibi Ati untuk memberitahu ruangan yang berada di rumahnya.
Reina sering berkunjung ke rumah Reno tetapi itu rumah lama. Karena yang sekarang Reno sudah pindah dengan rumah yang lebih besar. Sebenarnya luas rumah Reina dan rumah Reno hanya berbeda sedikit saja tetapi masih luas rumah Reina.
Ia melihat ada seseorang yang sedang memasak. Ia pikir mungkin itu Bibi Ati. "Bi saya minta minum dong," ucapnya sambil menepuk pundak. Seseorang itu pun menoleh. Reina terkejut karena yang dipanggilnya bukanlah Bi Ati.
"Reina?! Reina 'kan?!" tanya orang itu yang sama terkejutnya.
"Tante," ucapnya.
Hena, Mama Reno mereka saling kenal dan dekat. Sebab mama Reina bersahabat dengan Hena.
"Ya ampun tante kangen banget sama kamu," ucapnya sambil meraih badan Reina dan memeluknya. Reina pun menjawab pelukan Hena.
"Oh ya kok kamu ada di sini?" tanya Hena bingung, setelah melepaskan pelukan mereka.
"Oh ceritanya panjang tante," ucap Reina singkat dan sebenarnya ia tidak mau memberitahukan hal ini kepada Hena. Karena ia khawatir, takut jika Hena akan memberitahu kepada orangtuanya tentang hal ini.
"Ya udah sekarang kamu mau ngapain?" tanya Hena sambil menatap Reina heran.
"Mmm... aku cuma mau ngambil minum aja tante," jawab Reina.
"Oh ya udah sekalian makan aja yah? Tante ambilin nih, tante udah buat," ucap Hena menawari Reina makan.
"Oh ya udah deh, makasih ya tante," karena Reina juga sangat lapar.
Ia berjalan menuju meja makan yang menyatu dengan dapur. Reina pun duduk dan menunggu Hena mengambil lauk.
Hena langsung menaruh piring yang berisi beberapa ayam goreng krispi, nasi, dan spageti.
"Maaf yah, tante cuma bisa buat ini doang, soalnya Bibi Ati belum belanja," ucap Hena merasa tidak enak.
"Nggak papa tante, kayak gini juga enak," jawab Reina.
Karena yang ia tahu Hena sangat enak jika memasak.
"Ya udah tante tinggal ya? Mau beresin kamar Reno," ucap Hena dan berjalan menuju tangga.
Reina langsung menyuapkan sendok dengan potongan ayam dan nasi. "Gila enak banget," ucap Reina saat ia sudah memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
Karena memang ia sangat lapar. Ia langsung menghabiskannya hingga tidak tersisa. Sampai bel rumah berbunyi. Yang memanandakan seseorang datang. Karena tidak ada yang menyahut akhirnya ia yang membukanya dan karena merasa terlalu bising juga ketukan masih tidak berhenti.
Ia heran karena yang ia temukan hanyalah sebuah batu yang diselimuti kertas. Karena penasaran akhirnya ia memilih mengambilnya dan membacanya.
Hahaha...
Akhirnya lo baca juga.
No lo harus ngasih Reina ke gue. Karena percuma lo ngelindungin dia dan suka sama dia. Karena dia nggak akan sadar.Dan apa lo mau dibully terus sama dia? Oke gue tau lo mau ngelakuin apa aja buat dia. Tapi lo nggak bisa gini terus. Lo itu cowok. Dan inget pesen gue lo harus lupain Reina kalo nggak lo akan nyesel pada akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DONT GO
Teen Fiction(TAMAT) (Warning! Belum revisi) Reina adalah cewek yang sangat terkenal di SMA BAKTHI sekolah yang sangat terkenal dengan prestasinya dan sangatlah mewah. Tetapi ia sangat memiliki otak yang pas-pasan dan orang tuanya yang memasukinya kearah model...