Chapter 9

2.2K 98 1
                                    

Lampu bulat yang berkedip-kedip di ruangan yang sangat ramai. Dan orang-orang yang meloncat-loncat mengikuti irama.

Reina memang sedang berada di club malam. Sama seperti biasanya ia meminum-minuman yang sangat tidak baik untuknya. Dan memang pikirannya sedang kacau. Karena ia memikirkan temannya.

"Satu lagi mas," ucap Reina sambil menyodorkan gelas kecil dan pelayan segera mengucurkan air itu dari botol.

Reina segera menegaknya. Dengan mata yang sudah sayup-sayup. Reina bisa melihat ada lelaki yang menatap dia seakan-akan ingin menerkamnya.

 ♡♡♡

Reno sedang berada di supermarket. Untuk membeli bahan masakan.

Karena Bi Ati yang beralasan sudah malam dan tidak baik untuknya yang seorang perempuan tua keluar saat malam hari.

"Berapa semuanya mba?" tanya Reno karena sepertinya pesanan masakan Bibi Ati sudah lengkap. Dan belanjaan dirinya sendiri juga sudah cukup.

"Tiga ratus lima puluh mas," jawab penjaga kasir setelah memasukan belanjaan ke plastik.

Reno pun mengambil uang yang berada di dompet yang ia simpan  di saku celana jeans belakang.

Dan memberi empat lembar uang seratus ribuan.

"Kembalinya mas," ucap penjaga kasir dan memberi uang lima puluh ribu dan berucap 'terima kasih' kepada Reno setelah dia menerima plastik besar tersebut.

Reno segera berjalan keluar dan sambil membenarkan kaca matanya yang sedikit merosot. Ia masuk ke dalam mobil civic yang berwarna hitam dan begitu terawat. Lalu menancapkan gas dengan kecepatan standar.

Ia masih fokus dengan jalan. Sampai matanya melihat seorang perempuan sedang ditarik-tarik. Dan perempuan itu terlihat tidak berdaya karena badannya yang sudah lemas karena minuman yang ia minum sangat banyak.

Sampai ia sadar bahwa perempuan itu adalah Reina.

Reina, iya dia Reina, gue harus nyelamatin dia batin Reno dan langsung memarkirkan mobil  di pinggir jalan yang sudah sepi. Secepat mungkin segera mengejar mereka.

"Heh! Berhenti lo!" teriak Reno sambil memasukkan kacamatanya ke dalam saku celana.

Lelaki yang tidak ia kenal karena menghadap belakang, langsung membalikkan badan dengan cengkraman tangannya yang masih  mencekram kuat lengan Reina, membuat perempuan itu meringis kesakitan.

"Oh ternyata ada pahlawan di sini?"

Reno terkejut bahwa lelaki itu adalah Vero yang telah beberapa hari diperbincangkan murid-murid bahwa diputusi oleh Reina dan keluar dari sekolah.

"Ngapain lo kesini, mau bantu si Reina dari gue, kenapa sih lo ngebet banget sama Reina?" 

Vero sangat kenal Reno. Reno adalah teman dekatnya kelas sepuluh.
Sampai akhirnya mereka sudah tidak lagi berteman karena Vero sangat malu berteman dengan Reno.

"Lo mau tau kenapa? Karena gue suka sama dia," ucap Reno dengan serius.

Vero terkekeh, Reno sudah dari sekolah dasar menyukai Reina. Itulah salah satu penyebab yang membuat ia menjadi seculun ini.

Flashback On

"No aku suka kamu," ucap gadis yang memakai bando di kepalanya. Yang membuat gadis itu terlihat semakin manis.

"Gue nggak suka elo, dan bokap lo itu ngebuat gue jadi nggak bisa dapat kasih sayang," ucap Reno kesal,  mereka saat ini sudah  berada di tengah-tengah lapangan basket.

DONT GOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang