Chapt 1

1.1K 59 115
                                    

Jangan coba di rumah!!!
+18 tahun...


Kau harus segera melunasinya! Sekolah sudah banyak memberikan toleransi untukmu...
Sekolah sangat mengerti bagaimana keadaanmu.
Tapi kali ini kami tidak akan lagi...
Dan kami memberimu waktu satu minggu untuk melunasi semuanya!!!

Kata-kata dari Mr. Julia, kepala sekolah, terekam jelas di otak gadis itu. Ia terus berjalan menghentakkan kakinya melewati lorong untuk meluapkan emosinya.

"Akan kulepas kaca matanya terlebih dahulu...
Lalu akan kucabuti bulu matanya..." Gerutu gadis itu sendirian dengan geram ia memeragakan apa yang dikatakannya.

"Siiiaalll!!!
Kenapa ini terjadi padaku? Bagaimana caranya aku mendapatkan uang sebanyak itu?"

Madeline Carroll.
Ia berumur 17 tahun. Ia kelas 11 di City Honors School, sekolahan yang sangat diinginkan Madeline. Dengan susah payah, ia harus bekerja keras agar bisa masuk di sekolahan impiannya. Dan sekarang dengan alasan ia menunggak dan belum bisa melunasi biaya sekolah, ia akan dikeluarkan dari sekolah impiannya??
Oh... tidak!!!

Gadis itu mengusap wajahnya dengan kasar. Kejadian hari ini membuatnya pusing dan frustasi. Jika semua murid sudah pulang semua, mungkin ia akan berteriak sekeras mungkin. Tapi itu tidak akan terjadi. Karena masih ada beberapa anak yang lalu lalang melewatinya dan akan mengiranya kalau dia tidak waras.

Yeah... aku memang gila!!

Langkahnya membawanya ke toilet. Yang di dalamnya terdapat enam bilik toilet. Ia berdiri di depan kaca. Lalu ia membasuh wajahnya dengan air di wastafel yang ada di depannya.

Siapa tahu itu bisa mendinginkan otaknya yang mendidih??

"Aggghhh..."

Madeline geram. Karena itu sama sekali tidak bekerja untuk mendinginkan otaknya.

Aaggghhhhhh...

Apa itu?
Ada yang mengerang selain dirinya.
Tapi siapa?

Gadis itu malah mendramatisir. Bulu di tengkuknya secara tiba-tiba berdiri.

Hantu perempuan??

Pikirnya.

Madeline memilih berjalan mundur mendekati pintu keluar toilet secara perlahan-lahan. Sebenarnya tidak ada yang paling ditakuti selain dikeluarkan dari sekolah. Tapi setelah mengalaminya dan mendengarkannya secara langsung, gadis itu ketakutan.

Aghhhh...
Aghhh...

Ohhh...
Itu bukan hantu yang mengerang. Tapi itu hantu yang mendesah

Tunggu, hantu mendesah?

Bukan... bukan...

Gadis itu menepis semua apa yang dipikirkan sebelumnya.

Do you like it, hah? Do you want more? Auugghhh....
Auugghhh...
Ohh... Aku suka pantatmu!!

Tidak hanya suara perempuan. Tapi juga ada suara laki-laki. Sepertinya Madeline salah menebak. Itu bukan hantu.

Oh.. menjijikkan...

Batin Madeline.

Madeline mengerutkan dahinya. Sekarang ia tahu itu bukan suara hantu. Tapi itu suara sepasang kekasih yang sedang menyalurkan hasratnya tanpa modal.
Ya... tanpa modal!!!

Aghhhhh.....
Iaagghh want mooooreee...

Suara lenguhan perempuan itu sangat panjang sekali. Menjijikkan... tapi Madeline malah memajukan langkahnya lagi.

Follow Me(Marc Marquez & Madeline Carroll)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang