Basket

33.3K 703 19
                                    

"Gue sial banget kemarin," celetuk Rain menghela napasnya berat.

Sekelebat memori kemarin membuat emosinya membumbung naik ke ubun-ubunnya.

"Kemarin kenapa?" Tanya Arin tanpa mengalihkan perhatiannya dari lapangan basket.

"Ih masa ada cowo ngeselin gangguin gue di roftoop, nyebelinnya di ngaku-ngaku jadi cowo gue di depan Pak Sapri. Gila gak tuh."

"Iya bener, gila banget..."

"Lo merhatiin gue gak sih, rin?" Tanya Rain kesal karena sudah lima belas menit dia mengoceh dan temannya itu malah memusatkan perhatiannya ke arah lapangan basket dimana segerombolan siswa laki-laki bermain di bawah teriknya matahari.

Jangan lupa pekikan siswi yang berkumpul di pinggir lapangan meneriakkan sebuah nama yang cukup familiar di telinganya. Dengan rasa penasaran, Rain mendekat ke pinggir lapangan-berjinjit melihat siapa pemain superstar yang akan meracuni sekelas dengan bau keringat.

"DANIEL AAAAA!!!" teriak perempuan bertubuh gempal di depannya.

Rain mengernyit, pekikan itu membuat telinganya cukup tersakiti. Tetapi tunggu...siswi itu baru saja meneriakkan nama Daniel? Buru-buru Rain mengedarkan pandangannya pada segerombol siswa yang salig berebut bola basket.

Netranya menangkap sosok yang tidak asing lagi, iya, dia sosok menyebalkan kemarin. Daniel Agya.

"Nah dia! Dia Rin cowok nyebelinnya!" Tunjuk Rain heboh sambil mengguncang-guncang tubuh Arin yang meleyot karena mendapat wink dari Tirta cowok yang cukup populer di sekolah juga.

"Ganteng banget sumpah," gumam Arin pelan.

Rain menatap temannya itu dengan tatapan miris, temannya itu sudah kehilangan akal.

"WOIII!! DANIEL KESINI!" Pekik salah satu dari gerombolan siswa.

Rain mengalihkan pandangannya dan benar saja Daniel berjalan ke arah penggemarnya tetapi tunggu-dia tidak berjalan kesana tetapi ke arahnya. Dalam benak Rain bertanya-tanya apalagi yang diinginkan lelaki itu padanya.

Ekspresi tidak sukanya tidak bisa disembunyikan lagi, matanya menatap tajam ke sosok pria yang jaraknya semakin mendekat. Sebaliknya, pria itu tersenyum manis padanya membuat yang lain berteriak histeris namun tidak dengannya.

"Halo, cewek gila. Inget gue kan?" Tanyanya menaik turunkan alisnya, lagi?

Rain bersilang dada-memutar bola matanya malas, kalau boleh jujur ingin dia memukul wajah pria di hadapannya ini.

"Gak usah sok akrab lo."

"Kan emang akrab, lo kan cewek gue"

"ANJIRRR RAINA PACARAN SAMA DANIEL? COY DEMI???" Pekik siswa bertubuh gempal tadi.

"Tapi bukannya Daniel deket sama, Jelo ya?" Bisik-bisik siswi lainnya.

"Lo gak usah ngarang gitu, deh! Gak lucu!"

Daniel berkacak pinggang, lalu menatap Rain semakin intens dan berkata, "Kamu kok gitu sama pacarmu ini sayang."

"Cowok sinting!"

Tanpa pikir panjang lagi, Rain menendang tulang kering Daniel dsn berteriak.

"Makan tuh sayang!" Kemudian melenggang pergi.

"Awww! Cewe sinting! Awas ya lo, tunggu pelajaran gue"

Rain berbalik memberikan wajah konyol mengejek, "Wleee gak peduli"

Will You Be Mine? [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang