Sekarang didepan tv penuh dengan makanan fast food beserta makanan ringan yang menemani saat ngumpul bareng temen maupun keluarga.
Angga dan finno asik bermain PS sedangkan andre sibuk war di hpnya,daniel sendiri memakai baju dikamarnya karena sudah mandi.Arin mengetuk pintu kamar daniel,ia berbalik dan melihat arin berdiri diambang pintu.
"Kenapa?"tanya daniel dengan nada sedikit dingin.
"Menurut lo rain bakalan marah gak ya ama gue?"tanya arin menunduk sedikit sedih.
Daniel hanya mengangkat kedua bahunya menandakan ia tak tahu,ia merapikan kasurnya dan memungut pakaian yang berserakan dilantai.Arin menyandarkan tubuhnya dipintu kamar daniel sambil menatap kesana kemari,lalu matanya tertuju pada sekotak kado yang berdebu tergeletak diujung ruangan.
"Itu apa?"tanya arin menunjuk kepojok ruangan bawah meja hias.
Daniel menengok kepojok ruangan dan tak melihat apa-apa.
"Gak ada"ucap daniel memungut tasnya dan buku-buku.
"Ck!itu sana bego,dibawa meja hias"ucap arin kesal menunjuk kebawa meja.
Daniel kesal,ia kemudian menengok kepojok ruangan lalu menunduk mencari kotak yang dimaksud arin itu.Lalu ia melihat kotak kado yang masih utuh beserta pita merah yang menghias atasnya,namun sayang kotak itu berdebu.Ia berjalan menuju pojok ruangan lalu mengambil kotak itu.
"Ini?"tanya daniel menatap arin dengan wajah judesnya.
"Iyalah"ucap arin kesal melihat sifat daniel yang rada bego.
Daniel membuka kotak yang berbungkus kertas kado itu dan alisnya kemudian saling bertautan saat ia melihat isi kotak tersebut.
"Kenapa,apa isi kotak tuh?"tanya arin melirik ke arah daniel serta melontarkan pertanyaan keponya pada daniel.
Daniel tidak memperdulikan apa yang dikatakan arin,ia malah mengeluarkan isi kotak itu membuat mata arin tertuju dan terfokus pada benda yang nampak familiar baginya.
Serasa pernah melihatnya,kotak musik berwarna hitam mengingatkannya pada sesuatu yang sangat lama.Daniel sibuk membolak-balik kotak itu,lalu ia menemukan lubang kunci pada kotak itu tapi sayang kuncinya tak ada sehingga kotak tersebut tak dapat terbuka maupun bernyanyi mengeluarkan nada yang indah.
Otak arin sibuk mencari dan mengingat dimana ia pernah melihat kotak itu,ia hampir putus asa.Sebenarnya ingatan arin tak begitu kuat makanya ia selalu lupa mengerjakan PR dan PR yang harusnya dikerjakan dirumah malah dikerjakan disekolah.
Untung rain orang yang baik dan tidak pelit ilmu jadi arin selalu tertolong akan bantuan contekan PR dari rain,karena mereka sahabat sejak kecil dari SD.
"Ck!kotak gak guna,tapi bagus nih kalau gue tunjukkin buat si bebep rain.Hehehehe........"ucap daniel memikirkan ide untuk memperluhatkan kotak musik ini pada rain saat menjenguknya nanti.
Daniel memasukkan kembali kotak musik itu kembali kedalam kotak kado tersebut dan membersihkan penutup maupun kotak itu dari debu.
Lalu ia mengambil jaket serta kunci mobilnya dan keluar dari kamarnya sambil memegang kotak kado itu ditangan kirinya.Arin masih stay diambang pintu sambil memikirkan kotak itu,daniel yang sudah keluar duluan kemudian kembali dan menarik rambut arin dari belakang agar ikut dengannya dan lainnya untuk menjenguk rain.
"Auch......sakit bego"ketus arin saat rambutnya ditarik daniel
"Lu yang bego,ngapain coba lu bengong diambanng pintu.Kesambet baru tau rasa lu"ucap daniel tak mau kalah disalahkan,memang kuadrat cewek selalu benar dan cowok selalu salah tapi prinsip daniel beda.Jika ia salah ya salah,jika benar harus benar walaupun yang ia temani berselisih oaham adalah cewek.Tapi bila berselisih paham dengan rain,dia nyerah dan ngalah aja walaupun bukan salahnya namanya cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Be Mine? [Revisi]
Teen FictionHighest Rank #1 in teenfiction ( 31. 8. 2018 ) #559 in teenfiction ( 1.12.2017 ) #419 in teenfiction ( 1.1.2018 ) #335 in teenfiction ( 14.1.2018 ) #91 in teenlit ( 11. 6. 2018 ) #89 in teenlit ( 12. 6. 2018 ) Daniel membenarkan bahwa dibalik adanya...