Daniel duduk di tepi ranjangnya, memegang secarik kertas yang nampak kusut. Sesekali ia menghela nafasnya gusar, jam dinding berdetak jarumnya menunjukkan ke angka 3 dini hari. Itu artinya, pria ini sedaritadi terjaga. Duduk, memandang keluar jendela sambil memegangi secarik kertas itu.
Perhatiannya kemudian ia alihkan ke arah kertas, memandanginya sekilas kemudian membukanya perlahan.
Untuk Daniel
Halo, apa kabar Daniel. Ini aku Raina, gadis yang selalu merepotkanmu setiap saat. Gadis yang selalu merindukanmu di setiap malam, baik dari bangun dan tidurku.
Melalui tulisan ini, kuungkapkan semua isi hatiku padamu secara tidak langsung. Pertama-tama, aku mau berterima kasih dan meminta maaf. Berterima kasih karena telah menjadi teman yang baik, pacar yang baik, orang baik yang menerimaku apa adanya tanpa perduli kekuranganku.
Kedua, maaf karena aku tak bisa menepati janjiku walaupun seingatku Raina ini tak pernah berjanhi padamu. Maaf karena telah merepotkanmu selama ini, membuatmu selalu dalam masalah, membuatmu menangis, dan membuatmu lemah.
Aku tahu kalau kau sedang bersedih dan masih di rundung awan kelabu. Awan mu mengeluarkan air mata yang tak berkesudahan, seperti hujan.
Kalau kau masih bersedih dan mengeluarkan air itu maka kau ku ganti nama mu menjadi DANIEL AGYA THE CEMEN.Tidak ada si badboy Daniel, walaupun kuharap kau segera berubah dan menjadi orang yang baik.
Itu adalah harapan terbesarku.
Daniel, aku bukanlah gadis romantis dan seperti kebanyakan. Aku hanyalah makhluk Tuhan yang biasa, tak punya bakat ataupun keistimewaan yang khusus. Selama aku hidup, pikiran soal kematian selalu menghantuiku. Hingga aku lelah dan berniat mengakhirinya sendiri, tapi disaat itu kau datang mengagalkan semuanya.
Entah pertemuan itu adalah sebuah berkah atau kesialan, tapi saat itu aku sadar bahwa Tuhan memberiku kesempatan hidup lebih lama agar aku menikmati sisa hidupku yang singkat ini bersamamu.
Aku sangat berterima kasih, karena telah menerimaku apa adanya.
Sebelum menulis surat ini, aku sudah menduga bahwa aku tak akan selamat dan pergi. Maka pada saat kau berkata 'jangan tinggalkan aku' Raina mu tak mau mengangguk mengiyakan sebab kutahu garis takdir ku tak akan berpihak padaku.
Skip...
Dalam kepedihan hati aku menulis ini. Pertama, saat aku pergi. Kuharap kau berubah, jauhi semua yang menyebabkan kau kacau. Kedua, jangan terlalu larut dalam kesedihan, berhentilah menangisi kepergianku sebab kau tahu melihatmu dari atas ini menangis membuatku berasa seperti ditusuk pedang panas tepat di jantungku.
Ketiga, tidak ada lagi musuh dan tak ada lagi kebencian. Katroy, dia orang yang baik dan dia mencintaiku tapi aku tak menyukainya hanya menganggapnya sebagai sahabat saja. Jangan, bermusuhan dengannya. Maksud dia memukulmu adalah karena ia tak mau sahabatnya dekat dengan laki-laki bad sepertimu. Hihi...
Keempat, Anna gadis yang baik. Dia mencintaimu, tanpa perduli apa kekuranganmu seperti kau mencintaiku tanpa perduli akan kekuranganku. Tapi, aku tak memaksamu untuk menerimanya. Cukup menghargai saja perasaannya padamu, sebab menghargai perjuangan orang lain dan perasaannya adalah solusi yang tepat di banding harus menjadikannya pacar atau musuh.
Kelima, papa mulai menyukaimu maka jangan takut untuk berhadapan dengannya. Dia sebenarnya baik, hanya saja terlalu posesif pada anak perempuannya seperti abang Devan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Be Mine? [Revisi]
Teen FictionHighest Rank #1 in teenfiction ( 31. 8. 2018 ) #559 in teenfiction ( 1.12.2017 ) #419 in teenfiction ( 1.1.2018 ) #335 in teenfiction ( 14.1.2018 ) #91 in teenlit ( 11. 6. 2018 ) #89 in teenlit ( 12. 6. 2018 ) Daniel membenarkan bahwa dibalik adanya...