Happy reading😂
...
Satu per-satu keluarga Rain datang ke rumah sakit,ibu,Devan,dan Erwin berlari dengan mata yang penuh harapan dan tak percaya.Entah apakah ini mimpi atau tidak?.
Sekarang keluarga itu tengah berkumpul di dalam satu ruangan dimana sang putri terbaring lemah dengan mata sayup,tak lupa ia melempar senyum manis miliknya pada semua orang di ruangan itu.
Karena ia yakin,orang-orang yang menyayangi dan mencintainya pasti sangat merindukan senyum indahnya itu.
Tawa,canda,dan bahagia bercampur didalam ruangan itu.Keluarga bahagia yang dirindukan Rain sejak lama akhirnya terwujud sekarang dimana saat ini ia dalam keadaan sekarat dan tak lama lagi hidup di dunia.
Entah ini hal yang ia syukuri atau tidak.Ada sesuatu yang menjanggal hatinya ketika melihat semua orang yang ia sayangi yaitu keluarganya dan pria hebat yang selalu ada disisinya,memberikan arti dalam hidup yang telah rapuh dan hati yang tak menginginkan cinta.
Rasa sakit dan bayangan akan dirinya pergi meninggalkan air mata pada setiap orang,entah mengapa hawa kematian itu selalu ia rasakan selama ia sadar.Mungkinkah ini akhirnya,akhir bahwa ia akan pergi untuk selamanya.Meninggalkan semua yang ia punya,semua orang yang menyayanginya dan berjuang agar dirinya tak pergi.
Lalu setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya membasahi pipinya yang kini tirus karena kurus sebab ia hanya menerima nutrisi melalui selang.
Kemudian sebuah tangan hangat mengusap pipinya yang basah itu dengan lembut,ia mendongkak.Pikiran dan tebakannya rupanya salah.Ia mengira itu Daniel tetapi rupanya bukan,itu adalah Devan duduk disisi ranjang sekarang sambil tersenyum.Nampaknya ia senang melihat adik kecilnya kembali sadar dari koma setelah berbulan-bulan.
Membuat kekhawatiran di hati setiap orang terutama ayah,ibu,dan Daniel tentunya.Ia heran,ada juga pria sesabar dan sesetia dia.Padahal jika ada cowok yang tahu penyakit si cewek maka ia akan meninggalkannya tetapi ini beda,rupanya ia salah sangka begitupun dengan Rain.
Yang bertahun-tahun menutup hatinya untuk siapapun karena ia takut sakit hati ditinggal orang yang dicintannya saat mengetahui penyakitnya ini.
Kehadiran Daniel membuat perubahan pada hidup Rain,ia sungguh bersyukur pada Tuhan karena telah mengirim cowok Absurd itu di hidup adiknya.
"Kak,Daniel mana?"tanya Rain menatap wajah Devan.
"Diluar,keknya lagi nyari udara segar tuh"jawab Devan kemudian menggenggam tangan kiri Rain.
Dingin yang dirasakan Devan lain halnya dengan yabg dirasakan oleh Rain yang malah merasakan rasa hangat di tangannya.
"Tidur ya Rain"mohon Devan mengusap puncak kepala Rain dengan lembut.
"Gue udah puas tidur bang,jangan suruh gue tidur lagi"jawab Rain dengan suara seraknya
"Shht.....jangan ngomong gitu,udah tidur aja.Tapi jangan sampai koma lagi ya?"gurau Devan walaupun itu terlihat serius baginya.
"Ok,gue tidur"mata Rain langsung tertutup dan butuh beberapa menit Rain tertidur total
-Daniel-
Mata Daniel mulai lelah menatapi layar ponselnya yang menampakkan private chat antara dia dan sepupunya Dian yang tinggal di Amrik itu.
Sudah satu jam ia menunggu tanggapan darinya tetapi tak ditanggapin sama sekali.Lagi untuk kesekian kalinya ia kembali menatap layar ponselnya memeriksa notif pesan dari Dian tetapi hasilnya nihil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Be Mine? [Revisi]
Teen FictionHighest Rank #1 in teenfiction ( 31. 8. 2018 ) #559 in teenfiction ( 1.12.2017 ) #419 in teenfiction ( 1.1.2018 ) #335 in teenfiction ( 14.1.2018 ) #91 in teenlit ( 11. 6. 2018 ) #89 in teenlit ( 12. 6. 2018 ) Daniel membenarkan bahwa dibalik adanya...