"Kau adalah duri pada bunga membuatku takut untuk menyentuhnya ataupun mencabutnya"
.....
Daniel melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah nan megah itu yang sebenarnya adalah rumahnya.Matanya menelusuri semua penjuru rumah,ia tak melihat atau mencium bau orang yang ia benci.Membuatnyaa tak tenang sedikitpun,sedetikpun dirumahnya sendiri.
Bodohnya Ayahnya yang masih mau menganggap keluarga angkat ibunya,harusnya mereka itu dilupakan saja.Andai ia jiwa mungkin ia bisa merasuki ayahnya untuk membenci keluarga angkat almarhuma Bundanya itu.
Ia menghela napas lega saat orang-orang itu tak ada lagi dirumahnya,tangannya mengacak-acak kepalanya.Ketika hendak menaiki tangga besar yang menghubungkan ke lantai atas itu,dimana diatas ada kamarnya.Suara bass yang ia yakini adalah suara ayahnya.
Daniel berbalik menatap Agya dengan full,matanya dibuat mengantuk-ngantuknya.Supaya ia bisa mencari alasan agar terhindar dari banyak alasan.
Agya menatap nanar pada putra semata wayangnya ini,tega-teganya ia pergi keluyuran malam begini disaat keluarga ibunya alias almarhuma istrinya sedang berkumpul.
"Darimana saja kamu?"tanya Agya ketus menyilangkan kedua tangannya didepan dada.
"Daniel abis keluar pah,besok aja deh nanyanya.Daniel capek abis ngehapal materi ekonomi"keluh Daniel mencari alasan dengan mata yang sengaja dibuat ngantuk agar ayahnya mengerti.
"Hapalin apa kamu?Terus dimana ngehapalnya?"tanya Agya menghujani Daniel pertanyaan.
"Hapalin materi ekonomi pah,besok ada ulangan lisan.Tempat?tadi Daniel ngehapalnya di rumah sakit,sekalian ngejenguk temen sekelas Daniel yang pinter itu"jelas Daniel memperkuat alasannya.
"Ooh....papa kirain kamu pergi nongkrong di club,bagus deh kamu berubah sedikit"Agya memasukkak kedua tangannya di dalam kantong celananya.
Daniel kaget bukan main,ia tak pernah memberi tahu ayahnya kalau ia suka main ke club.Dan yang tahu kebiasaannya itu hanya dia dan sobatnya.
"Papa tahu semua itu karena setiap pagi mulut kamu bau alkohol.Papa tau bau itu karena pas muda papa pernah begitu,jangan lakuin itu lagi.Gak baik"tegur Agya kemudian tersenyum dan pergi.
Daniel terdiam dengan mulut terbuka,jadi selama ini yang dia lakukan sering diperhatikan ayahnya.
"What?anjay"kesal Daniel,ia berlari naik ke atas.
🍀🍀🍀Esoknya Daniel beneran ulangan lisan ekonomi,kebohongan yang ia buat semalam menjadi kenyataan.Ia menyesal apa yang ia lakukan semalam,benar apa yang dikatakan pepatah kalau perkataan adalah doa dan itu sudah terjadi.
Terpaksa Daniel terus-terusan melapalkan materi akutansi pada buku ekonominya agar saat ditanya ia dapat menjawab dengan benar,ngeres dia ditempat duduknya gak kemana-mana atau bolos seperti yang biasa ia lakukan.
Kini ia harus berubah total,demi dirinya sendiri,papa,dan Rain.Wanita yang kini koma selama satu dua hari,terbaring di rumah sakit dengan bantuan pernapasan dan akat penunjang hidup lainnya.
Belum ada perkembangan,itu yanng ia ketahui ketika ia mengirimkan chat pada Erwin melalui fitur Chat.
"Daniel Agya,sekarang giliran kamu"panggil Bu Hariati,guru ekonomi veteran yang galaknya nyayingi bapaknya Rico yang merupakan tentara yang sangat galak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Be Mine? [Revisi]
Ficção AdolescenteHighest Rank #1 in teenfiction ( 31. 8. 2018 ) #559 in teenfiction ( 1.12.2017 ) #419 in teenfiction ( 1.1.2018 ) #335 in teenfiction ( 14.1.2018 ) #91 in teenlit ( 11. 6. 2018 ) #89 in teenlit ( 12. 6. 2018 ) Daniel membenarkan bahwa dibalik adanya...