"Telepon dari siapa?"tanya angga
"Dari rain nih"jawab erwin
"Yaudah angkat aja"
"Gue harus bilang apa coba mah dia"
"Lu bilang aja kalau lu ngumpul mah anak-anak yang laen"
"Yaudah"
Ia menekan touch berwarna hijau.
"Halo"sapa rain diseberang sana
"Ha-ha,halo rain....."
¤¤¤¤¤¤¤
"Bang lu dimana sih?"tanya rain.
"Gue,ahhh gue ada dirumahnya daniel nih.Biasalah abang lagi maen ps mah yang laen"ucap erwin dengan sedikit tawa.
"Ooowh,bang perasaan rain gak enak"
"APA!,lu gak papa kan rain.Rain lu udah minum obat kan"
"Udah bang,cuman perasaan rain gak enak.Rain khawatir,sepertinya ada sesuatu yang bakal terjadi gitu atau sudah terjadi.Akhk sebaiknya bang erwin pulang aja deh"ucap rain memutuskan sambungan telpon.
Erwin langsung menghembuskan napas pelan.Ia kemudian kembali duduk di bangku sembari menunggu kabar selanjutnya dari dokter nanti.
"Apa kata rain win?".tanya angga
"Gak,dia cuman khawatir mah gue aja.Hahahaha"ucap erwin dengan tawa menyeramkan.
Angga hanya diam melihat kelakuan erwin yang juga tampak sangat frustasi.
"Tenang win,gue yakin kalau si idiot itu bakalan selamat"ucap angga mencoba menenangkan erwin.
Erwin hanya berdehem,lalu keluarlah dokter.Tampaknya sang dokter juga sangat bingung dan stress,hal itu sangat terlihat dari mimik wajahnya yang sangat panik.Erwin menghampiri dokter dan langsung menanyakan keadaan daniel saat ini.
"Dok,bagaimana keadaan teman saya?".tanya erwin panik
"Saat ini teman kamu kehilangan banyak darah dan kami sesang berusaha mencari golongan darah yang cocok untuknya".ucap dokter itu
"Golongan darah daniel apa dok?"
"Golongan darah O dan golongan darah seperti itu sangatlah langka".
"Jadi,sekarang bagaimana?"tanya erwin
"Kami sedang berusaha mencarikan darah golongan O di bank darah lain,permisi"ucap dokter itu dan pergi meninggalkan erwin dan angga.
20 menit kemudian......
Dokter datang sembari berlari menuju ruang operasi,tampaknya ia sangat panik dan terburu-buru.
Di dalam ruangan,dokter nampak tergesa-gesa mengurus beberapa alat operasi.
"Suster,cepat siapkan alat operasinya.Kita akan mengoperasi pasien"ucap dokter.
"Tapi dok,darah golongan O nya belum ada.Bahkan pendonornya pun belum saya dapatkan"ucap suster itu
"Tenang kalau masalah darah,saya sudah menemukannya.Sekarang cepat siapkan alat operasinya"ucap dokter
Dengan sigap suster menyiapkan alat operasi,dan lampu operasi menyala berwarna merah tanda operasi berjalan.Satu jam operasi berlangsung,erwin yang daritadi duduk di depan ruang operasi tampak sangat gelisah ditambah rain yang daritadi mengirim pesan serta menelpon erwin terus menerus.
Line.....
Erwin melihat layar hapenya,ternyata itu notif dari rain.Dia mematikan hp nya karena tidak ingin diganggu oleh notif yang terus-menerus bunyi.
Lampu ruang operasi berubah menjadi berwarna hijau,dokter keluar dengan raut muka yang penuh dengan rasa penyesalan.Erwin langsung bangkit dari duduknya dan langsung menghampiri si dokter.
"Dok bagaimana keadaan teman saya?"tanya erwin.
Dokter menarik napas panjang dan berkata.
"Syukurlah operasi berjalan dengan lancar,walaupun ada sedikit masalah karena golongan darahnya tidak kami temukan di bank darah mana pun.Untung ada RS yang masih menyediakan golongan darah O"ucap dokter itu."Syukurlah,terima kasih dok"ucap erwin
"Iya,saya pergi dulu"ucap dokter itu meninggalkan erwin dan angga.
Erwin dan angga langsung memasuki ruang operasi,ia melihat daniel terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit dengan beberapa alat bantu medis di seluruh tubuhnya.Ia mengusap wajahnya dengan kasar,lalu ia mendekati daniel yang tengah terbaring itu.
"Niel,niel,bego banget sih lu.Udah berapa kali gue bilang,jangan pernah injakin tempat tuh lagi."ucap erwin.
"Lu bego banget,lu orang paling terbego yang pernah gue kenal.Katanya lu sayang mah adek gue,lu cinta mah gue,kalau lu suka mah adek gue harusnya lu jauhin semua hal negatif yang di benci mah rain"sambung erwin dengan nada yang semakin meninggi.
Erwin meneteska air mata,kemudian ia sadar kalau ia menangis.Ia mengusap wajahnya dengan kasar dan pergi meninggalkan daniel.
Erwin kemudian menyuruh angga menemani daniel malam ini,karena ia mau pulang.Ia sangat khawatir karena rain yang terus menerus menelpin dan mengirimkan pesan padanya daritadi.
"Gue pergi dulu,lu temenin daniel aja malam ini"pinta erwin.
"Ok win,yaudah lu sebaiknya pulang gih"
"Yaudah,gue cabut dulu ya"ucap erwin dan meninggalkan angga sendirian di RS.
Akhirnya erwin tiba di rumahnya,ia langsung masuk ke dalam rumah.
Dan ternyata rain sudah ada di ruang tamu duduk manis menunggu kedatangan erwin."Rain,ngapain lu disini?"tanya erwin
"Lu darimana sih bang?"tanya rain
"Biasa gue habis ngumpul bareng nak-nak ingusan,hehhehe"ucap erwin
"Lu bikin gue khawatir tau gak bang,yaudah deh rain ke kamar dulu,mau bubu bye"ucap rain dan pergi meninggalkan erwin.
Erwin langsung menghela napas pelan dan berucap syukur beberapa kali karena selamat dari beberapa pertanyaan dari rain.
Erwin berjalan ke kamarnya,sesampainya di kamar ia langsung membanting tubuhnya di kasur.Ia melihat jam di meja nakas dan sudah menunjukkan jam 04:00 malam.Ia kemudian menutup matanya dan tertidur.
Sorry,maapin author karena telat update.Padahal janjinya update selasa-jumat.
Gue super sibuk karena gue ikut banyak organisasi dan ekstrakulikuler .Jan lupan vommentnya ya cuank😚😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Be Mine? [Revisi]
Novela JuvenilHighest Rank #1 in teenfiction ( 31. 8. 2018 ) #559 in teenfiction ( 1.12.2017 ) #419 in teenfiction ( 1.1.2018 ) #335 in teenfiction ( 14.1.2018 ) #91 in teenlit ( 11. 6. 2018 ) #89 in teenlit ( 12. 6. 2018 ) Daniel membenarkan bahwa dibalik adanya...