Hari ini suasana lapangan basket tampak lebih ramai dari hari biasanya.Suara riuh dan sorakan dari para penonton wanita sontak membuat suasana lapangan tambah berisik.
Daniel memantulkan bola itu terus dan sesekali menghindar jika lawan mendekatinya dan ingin merebut bola tersebut dari tangannya.
Ia terus memantulkan bola tersebut, kemudian ia langsung mendriblle bola tersebut dan bola basket tersebut masuk diring,dan suara teriakan dan sorak dari para penonton wanita langsung membuat suasana lapangan semakin seru dan ramai.
Priiince......
Priiince.....
Priiince.....
Suara penonton yang terus meneriakan kata prince untuk daniel.
"Wish mantap bro,hari ini lo berhasil masukin bola di ring sebanyak 20,nais"puji angga pada daniel karena kagum.
"B aja kali"balas daniel sembari meminum minuman isotoniknya.
"Eh bro,tuh pala udah sembuh apa kagak?"tanya finno.
"Gak tau juga,soalnya semenjak gue keluar dari rumah sakit.Gue udah gak pernah rasain sakit dikepala gue"jawab daniel mengelus kepalanya yang dibalut perban.
"Yaudah dibuka aja niel,gue udah gatel nih pen buka perban lu"ucap angga.
"Kegatelan lu kek cabe-cabean depok"ucap finno.
"Tau luh"ucap andre sembari tertawa dan lainnya ikut tertawa.
"Ntaran aja deh,besok aja gue buka"jawab daniel.
Rain duduk dibangku dekat lapangan basket,ia membaca buku sembari menyeruput sekotak susu rasa vanilla.
Pandangan daniel langsung tertuju pada rain,ia pun langsung menghampiri rain."Hai rain"sapa daniel.
"Hai,lu udah keluar?"sapa balik rain.
"Iya nih"jawabnya"eh lu lagi baca novel ya?"tanya daniel.
"Iya,yuk sini duduk"pinta rain sembari menepuk sisi bangku yang kosong disampingnya.
"Iya"daniel langsung duduk.
"Kok jadi gini sih,ck!.Kenapa sih sama gue,kok gue jadi gerogi sih deket sama rain.Jantung,jantung gue kok berdetak kencang bat,ini pasti gara-gara gue main basketnya kelamaan"ucap daniel dalam hati sembari memegang dada sebelah kirinya.
Rain menatap daniel dengan tatapan yang heran,ia tak tahu apa yang dipikirkan daniel.Rain memanggil daniel agar ia berhenti melamun.
"Niel,niel,WOI!"teriak rain sembari mengguncangkan lemgan sebelah kiri daniel.
"Oh itu,anu gue lagi mager.Mau ke kelas tapi mager,hehehe"jawab daniel menggaruk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.
"Yaelah,udeh sono.Lebih baik lo kembali ke kelas aja daripada lu disini gak tau mau ngapain"saran rain.
"Gak ah,lebih baik gue disini.Duduk ama lo"jawab daniel sembari menatap rain.
Rain juga menatap daniel,ia langsung tertawa karena melihat ekspresi serius daniel.Ia lalu menampar kedua pipi daniel dan tertawa terbahak-bahak.
"Ih muke lu lucu banget niel"ucap rain sembari tertawa.
"Emang gue luchu kaly"jawab daniel sembari memegang kedua tangan rain yang masih menpel dikedua pipinya.
"Ih kepedean lu,jiji gue dengernya.Hahahhaha"kata rain.Ia langsung menyingkirkan kedua tangannya dipipi daniel.
"Rain lo tau gak apa bedanya lo ama hujan?"tanya daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Be Mine? [Revisi]
Teen FictionHighest Rank #1 in teenfiction ( 31. 8. 2018 ) #559 in teenfiction ( 1.12.2017 ) #419 in teenfiction ( 1.1.2018 ) #335 in teenfiction ( 14.1.2018 ) #91 in teenlit ( 11. 6. 2018 ) #89 in teenlit ( 12. 6. 2018 ) Daniel membenarkan bahwa dibalik adanya...