BAB XI

2.4K 238 56
                                    

Sudah tiga bulan rencanaku mulai terlihat hasil yang memuaskan. Tiga bulan waktu yang cukup meski bertahan menerima perintah cewek licik yang menyebalkan. Semua terbayarkan dengan kinerjanya yang menurun.

Lara memang bodoh sudah menjadikanku sekretrisnya dan Hardy juga sama. Ia mengizinkanku bekerja di jabatanku sekarang hanya agar puterinya bisa bebas mengawasiku. Mereka tidak menyadari jika di posisi ini aku dapat menghancurkan cewek licik dan mengambil klien dan rekan bisnis perusahaan.

Ini semua juga karena bantuan Anna sehingga Lara membagi pikirannya hingga tidak dapat kerja profesional. Meskipun aku sudah melarang Anna dekat dengan Billy, tetapi yang ia lakukan ternyata berdampak besar bagi Lara. Membuat cewek licik itu tidak peduli bagaimana orang memandangnya sangat tidak layak menjadi direktur.

Dan kesempatan ini aku gunakan untuk mengatasi semua masalah yang ia lakukan. Membuatku diperhatikan oleh semua direktur di perusahaan ini.

"Apa mau kamu?" Tanya Hardy pada cewek licik yang tertunduk tidak berani menatap ayahnya.

"Kamu buat saya malu dihadapan semua karyawan!" Hardy memukul meja. Melampiaskan amarah pada putri tercintanya.

"Saya minta maaf, pak"

"Maaf?! Kamu sudah puluhan kali minta maaf! Perusahaan Agung tidak ingin lagi mengirim pasokan bahan baku pada perusahaan kita! Perusahaan Hanlim juga membatalkan kerja sama sehingga kita rugi besar!"

"Miliaran Lara bukan satu dua juta!" tekan Hardy kembali menghentakan meja. Jika aku di posisi Hardysudah kupecat dari pertama ia membuat ulah.

"Saya akan membujuk perusahaan Agung dan Hanlim, pak" tawarnya tentu aja tindakan sia-sia.

"Membujuk? Mereka sudah bekerja sama dengan MN group. Dan kamu tau, posisi perusahaan kita turun ke posisi 6. Dari posisi 1 perusahaan terbaik ke posisi 6! Dampaknya nilai saham kita juga turun!"

Tubuhnya bergetar ketakutan menyadari dampak kesalahannya. "M,maaf"

"Hentikan minta maafmu! Mulai sekarang kamu dipecat dari jabatanmu!" bagus! Akhirnya ia dipecat!

Kepalanya terangkat begitu mendengar kata dipecat. "Tunggu. Kasih saya kesempatan sekali lagi, pak"

"Saya sudah beri kamu kesempatan terlalu banyak, Lara. Mulai hari ini kamu bukan Direktur pemasaran penjualan"

Akhirnya apa yang aku inginkan tercapai. Tetapi siapa yang akan menggantikan posisinya? Aku berharap Hardy memilihku. Hika orang lain maka usahaku kembali ke titik awal lagi.

"Bapak tidak bisa seenaknya memecat! Lagipula tidak ada yang bisa menggantikan saya" bentaknya melawan Hardy. Sepertinya ia sudah gila dipecat dari jabatannya. Ia sampai lupa jika membentak ayahnya sendiri bukan seperti berhadapan dengan Pak Alan dulu.

"Niko akan menggantikan kamu" Ucap Hardy mengejutkanku. Meskipun aku bertaruh fifty fifty jika aku pasti mendapatkan jabatan itu, aku terkejut Hardy menunjukku langsung. Menyerahkan posisi itu begitu saja.

"Niko?" Lara menoleh ke belakang menatapku tidak percaya lalu ke ayahnya. "Niko cuma sekretaris!" Hinanya membuatku kesal. Ia memandang sebelah mata akan kemampuanku hanya karena aku sekretarisnya.

"Ia memang sekretaris. Tetapi karena dia, masalah yang kamu buat, kerja tidak profesional yang terus kamu lakukan dihadapan klien sehingga mereka ingin memutuskan kerja sama, ia selalu mengatasinya" ucapan Hardy membungkam mulutnya.

Ia memajukan tubuhnya ke depan. "Pi, jangan pecat Lara. Lara janji ga akan kayak gini lagi. Lara akan kembali kayak dulu" pintanya memelas dengan Hardy seperti anak kecil.

SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang