Satu bulan berlalu begitu cepat. Sangat cepat hingga gue ga sadar melalui semuanya. Bahkan terasa seperti mimpi indah. Mimpi indah akan akhir dari pembalasan papi, mami, Curt dan gue. Indah karena kami masih hidup.
Gue pikir akhir dari pembalasan kami dan orang yang gue cintai akan dibayar dengan nyawa. Tetapi dengan bantuan orang yang gak gue sangka semuanya selamat.
Sonny. Meski gue ga suka dengannya tetapi gue berhutang banyak padanya. Kalau ga ada dia, mungkin gue dan Curt akan mati dibunuh baik Billy dan Alex. Tetapi karena itu juga ia ditahan karena sudah membunuh Billy meski atas perintah Alex.
"Kamu sedang apa?" tanya Curt berjalan ke arah gue dengan dibantu tongkat. Lalu duduk di kursi di samping gue.
"Bagaimana Sonny? Apa bisa membebaskannya dari hukuman? Kita berhutang nyawa dengannya"
"Pak Joan sedang berupaya agar Sonny bebas"
"Artinya dia tetap dipenjara?"
"Iya" Curt menghela nafas "Sonny banyak melakukan pekerjaan kotor Alex. Membunuh Billy bukan pertama kali ia lakukan. Tetapi Zac memberikan info jika Sonny bekerja sama dengan interpol"
"Informan interpol?" Jadi Sonny mata-mata interpol? Gue kagum Sonny bisa bertahan sampai akhir tanpa ketahuan Alex jika ia mata-mata.
Curt mengangguk. "Mereka meminta agar Sonny dipenjara"
"Dipenjara?!" Wah! Apa itu balasannya menjadi informan?!
"Mereka ingin Sonny jadi mata-mata di penjara" lanjut Curt.
Mereka keterlaluan! "Apa Sonny setuju?"
"Ya. Tapi tetap aku ingin ia bebas. Sangat beresiko jika ia dipenjara ditengah para penjahat yang sangat berbahaya"
"Kamu benar. Tetapi kalau memang dia tetap pengen jadi mata-mata, minta orang untuk melindunginya selama di sana"
"Tenang saja. Aku sudah meminta orang untuk terus melindunginya terutama dari Jack"
Jack. Gue dengar ia salah satu anak buah Norman yang masih hidup meskipun ia tertembak di bagian kaki dan bahunya.
Curt menceritakan semuanya begitu kesehatan gue sudah membaik. Dia cerita jika Sonny lah yang membunuh Billy. Bagaimana Sonny dan teman-temannya menyelamatkan kami dari Alex dan Norman. Menceritakan jika Billy bukan anak Alex tetapi anak Norman. Hingga Alex membunuh Norman dan ia sendiri dibunuh oleh Jack.
Seperti karma yang berputar menggigit Alex, semua kejahatan dan balasannya dibalas sangat setimpal. Walaupun gue pengen ia mati dengan cara yang lebih menderita tetapi senggaknya gue puas. Puas kalau Billy, anak yang ia sayang ternyata bukan anaknya tetapi anak Norman.
"Yang gue masih bingung, sejak kapan Alex tau kalau Billy bukan anaknya? kalau Alex tau sejak dari dulu, ia pasti ga akan membiarkan Billy dan Norman hidup"
"Sonny memberitahunya saat kabar aku meninggal terdengar Alex. Ia memberi bukti jika Billy anak Norman" Jawab Curt sambil memberikan gue minuman yang ada di atas meja.
"Aneh, kenapa Sonny memberitahu saat itu?" tanya gue setelah meminum minuman yang diberikan Curt. Ia mengambil cangkir di tangan gue dan meletakannya kembali di atas meja.
"Entahlah. Mungkin saja ia ingin mengalihkan perhatian Alex supaya Alex tidak langsung mencari tahu jika aku masih hidup"
Gue ga bisa membayangkan jika waktu itu Alex langsung mencari tau apa Curt benar-benar meninggal. Mungkin ia akan menyerang Curt meski di bawah perlindungan keluarga besar Curt. Jika ia bisa membuat orang terdekat berkhianat membunuh orang tua Curt, ia pasti juga bisa dengan begitu mudah melakukannya untuk kedua kali agar Curt mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets
Romance"Tinggal bersama salah satu pembunuh orang tuaku. Kehilangan identitas sebagai ahli waris Narendra. Hanya dengan rahasia ini aku dapat hidup" Curt "Berpura-pura menjadi adiknya, hanya satu-satunya agar mengawasinya. Walaupun itu semua gue lakuka...