****Tepat hari ini ia berulang tahun, apa kalian tau siapa dia? Ya dia kakaku.. kakak yang ku lihat sebagai seorang wanita ke pria bukan adik ke kakak. Aku mencintainya, sungguh apa ini salah?.
Diam-diam aku menyembunyikan perasaan ku, karena ku tau dia tidak menyukai hal seperti ini. Bukan hanya dari dia, tetapi juga ke pada momy aku tidak berani mengatakan perasan ku. Yang pada akhirnya aku pendam dan mungkin untuk selamanya seperti ini.
Ku tatap Kue yang sudah aku bikin sendiri dengan cream putih dengan taburan coklat di atasnya juga buah cary menjadi pemanisnya, aku cukup puas dengan hasilnya. Dengan hati-hati dan juga telaten ku tulis namanya di atas kue tersebut.
Happy birthday Devian Darmansyah husein
Setelah selesai menyiapkan kue nya, aku meletakan lilin yang berangka 22 di atasnya dan aku melihat jam yang berdetak di dapur sudah menuju puku lima sore dan sebentar lagi ia akan segera pulang, dan ya seperti biasnya tampilannya sedikit berantakan.
Membayangkannya saja membuatku tersenyum sendiri aku tau ia sangat kelelahan mengurusi pekerjaannya yang menumpuk. Sebelum dirinya pulang aku akan merapikan tampilan ku sekarang, aku bergegas ke kamar dan mencari pakaian yang cocok untuk aku kenakan bagaimana pun ini adalah hari ulang tahunnya pilihan ku jatuh ke Sebuah dress selutut berwarna pastel pink yang pas dengan warna kulitku yang sedikit pucat, sebelum memakainya aku akan bersihkan tubuhku.
Tidak butuh waktu lama untuk aku habiskan di dalam kamar mandi takut keburu ia akan pulang terlebih dahulu sebelum aku siap.
Setelah selesai mandi aku memakai dress pilihanku dan aku sedikit mendandani wajahku dengan Make up yang baru ku beli semalam, setelah wajahku tidak terlihat pucat lagi aku kembali merapikan rambutku yang sedikit bergelombang di bawahnya. Setelah siap aku kembali ke dapur dan mengambil kue buatan ku dan membawanya ke kamar.
Aku menoleh ke bawah balkon ternyata benar kakak ku sudah sampai, aku menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya secara perlahan.
Entah kenapa aku merasa gugup seperti ini? Aku bersembunyi di balik tirai yang membatasi balkon dan kamarnya karena ada alasan mengapa aku bersembunyi disini.
aku tau kebiasan dirinya yang selalu membuka jendela menjelang sore menggingat ia menyukai senja matahari itu, dari sini senja mulai terlihat hangat menerpa punggungku.
Aku mengerjap setelah mendengar suara kenok pintu ia mulai membuka nya, aku diam berusaha tidak mengeluarkan suara apa pun termasuk suara nafas ku sendiri.
Aku mulai menghitung saat ia mendekat,
1
2
Ti...
" Happybirthday kak Dev." teriakku tiba-tiba, dan ternyata wajah disana bukan sosok yang ingin ku beri kejutan melainkan si resek dari goa hantu.
"Ada apa? " aku melihat seseorang yang baru muncul dari punggung orang di depan ku itu, aku mendengus kesal dan mendorong tubuh tadi agar aku bisa langsung melihat kakak ku tersayang.
" happy birthday " ucapku dengan senyum mengembang walaupun masih ada rasa jengkel. Kak Dev menatapku dengan senyum yang mengembang membuatku tersenyum juga kearahnya.
"Kamu ingat? " tanyanya, ya.. Tentu aku ingat ulang tahunnya.
"Ya.. Aku ingat, ayo tiup lilinnya" saranku yang sedikit tidak sabar, ini adalah hal yang pertama kalinya aku lakukan saat ia baru saja balik ke indonesi.
Selama dia di Thailand membuatku jarang membuat kue untuknya. Setelah meniupkan lilin ia memotongnya dengan kebiasaan dari kecil, membuatku gemes melihatnya.
"Kakk... Ini kan ada pisau kenapa harus pakai tangan memotongnya" runtukku yang dibalas hanya cengiran, setalah memotong kue itu dengan jarinya. Kak Dev pun memakannya dengan Sendiri tanpa membagi ku lagi!
"Kak" rengekku, membuatnya menoleh menatapku bingung. Sungguh dia menyebalkan.
"Nihh" aku melihatnya bingung kak Dev memberikanku jarinya yang lengket dengan banyaknya coklat tersebut.
"Buka mulutmu" pintahnya, aku semakin bingung di buatnya tapi aku menurutinya. Dia masukan jarinya ke mulutku membuatku merasakan coklat yang menempel ditangannya, dia mengerjaiku lihat.
"Awww" ringgisnya saat aku mengigit jarinya dengan kuat.
"Aishhh, sakit tau dek"
"Rasain siapa suruh main masuki aja, sakit kan " protesku ke kak Dev, tapi dia kembali tersenyum dan menjilati tangannya yang aku gigit tadi. Dasar jorok!!!
"Gue nggk di bagi nih" tiba-tiba suara itu terdengar dari arah samping kami, aku menatap cowok itu kesal. Dia sangat mengganggu acara kami saja.
"Pulang sana" usirku dengan kasar, tapi bukannya pergi dia malah mengambil kue yang ku pegang dan membawanya di sofa kecil.
"Aishhh... Balikin... Ini buat kak Devian bukan buat lo jelek!!! "
"Gue minta dikit kali Michelle Bradley Husein " tidak peduli dengan kata-katanya, aku yang hendak menarik kue itu suara kak Dev terdengar di indraku.
"Biarkan aja Chell, aku mau mengajakmu makan malam sekalian merayakan ulang tahun kakak. "
Aku menatap kak Dev berbinar "benar? " kak Dev mengangguk
"tunggu kakak ya, kakak mau beres-beres dulu" katanya dan ia pun berlalu, sungguh aku sangat senang saat kak Dev mengajak ku makan malam. Berarti aku akan menghabiskan waktu bersamanya tanpa gangguan siapa pun.
"Bahagia amat lo kayak mau ngedate aja." Sindir cowok resek itu yang tidak aku pedulikan lalu menarik kue milik kak Dev lalu pergi dari sana.
####
Ini prolog nya dulu ku Kasih ya guysss...
Tunggu kelanjutannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love my brother
RandomCinta bukan paksaan, tapi cinta adalah takdir yang sudah ditentukan. Cinta ke orang yang di sayang bukan suatu panutan yang salah tetapi suatu pelajaran yang mungkin akan membawa kemasa depan. Cinta yang indah di harapkan tidak pernah terjadi di cer...