******
Pagi ini Dev meyakinkan diri untuk bisa bertemu dengan Michelle ya adik yang dia cintai sampai detik ini, kesalahannya harus di tuntaskan dan Dev harus menerimanya kehilangan atau mendapatkan.
Pertemuannya dengan perempuan semalam membuat hati Dev terbuka, ia harus menemukan Michelle terlebih dahulu dan mencari ke beradaan Caline ia harus menyelesaikan permasalahan antara mereka.
Kini mobil Dev melaju meninggalkan hotelnya dan menuju tempat yang di beri tau perempuan kemarin yang tak sengaja ia jumpai, mobilnya melaju kejalan raya sampai berhenti di rumah mewah nan megah yang berdiri kokoh.
Gerbang itu terbuka mempersilakan kan Dev memasuki perkara rumah tersebut, Dev turun dari mobil..berjalan menuju pintu utama.
mata nya tak lepas dari pintu kaca itu ia menata hatinya mempersiapkan apa yang kemungkinan akan terjadi, ini adalah awal dari segalanya.
Ia ingin adiknya kembali seperti dulu tetapi, keputusannya tetaplah antara Celine atau Michelle.
Ting tong
"Hai Dev" sapa perempuan yang semalam ia temui, bukannya membalas matanya menagkap empat orang yang berdiri dibelakang perempuan itu.
**
Michelle terlihat kebingungan saat sifat ketiga saudara itu berubah drastis ya walaupun terkadang Aldev sedikit membuat nya kesal, Michelle menatap malas ke tiga orang itu sedangkan Gibran tersenyum manis membuat dirinya muak. senyum palsu!
Ia tidak salah lagi Gibran dan Dev adalah kesamaan yang berbeda wujud saja Jordan mengetuk-ngetuk bolpoin membuat Michelle risih karena mata elangnya menusuk gerak-geriknya.
"Ada apa?" akhirnya Michelle bertanya saat sudah beberapa kali hanya diam dan Jordan memperbaiki duduknya matanya terlihat menatap lurus ke Michelle membuat perempuan itu lagi-lagi risih.
"Batalkan perjodohan ini."
"Bagaimana caranya" potong Michelle cepat membuat Gibran tersenyum simpul sedangkan Aldev menatap sinis.
"Bisa nggk lo nggk usah motong! Cukup dengerin aja." sewot Aldev, membuat Michelle diam dan mengutuk Aldev dalam hatinya! Tantu mana berani ia berkata secara gamblang.
"Lo masih mencintai kakak Lo kan, gue udah ngatur pertemuan kalian dan ini kesempatan lo bilang ke Oma dan meminta bantuan kakak lo biar lo bisa bebas dari jeritan utang Budi ini. So, lo bisa bebas." sambung Jordan.
"Nggk aku nggk mau! Aku nggak mau membawa kakak kedalam masalah ini, aku nggk mau kakak semakin membenci ku. Tolonglah kalian mengerti kan ku, aku nggk mau kakak ikut campur dalam perjodohan ini."
"Jadi lo terima antara kita huh!" bentak Aldev kesabarannya habis sudah.
"Bu bukan gitu"
"Jadi apa!!" Michelle terdiam tangannya sudah meremas rok yang ia pakai, ini bukan kemauannya ini bukan memperbaiki keadaan tapi ini semakin merumitkannya.
"Kami sudah merencanainya terlebih dahulu maaf." Gibran buka suara dan tak lama bel berbunyi dering membuat Jordan tersenyum smirk dan Aldev menarik tangan Michelle untuk membawanya keruang tengah yang diikuti Gibran dan Jordan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love my brother
RandomCinta bukan paksaan, tapi cinta adalah takdir yang sudah ditentukan. Cinta ke orang yang di sayang bukan suatu panutan yang salah tetapi suatu pelajaran yang mungkin akan membawa kemasa depan. Cinta yang indah di harapkan tidak pernah terjadi di cer...