N/B
Part ini lebih banyak perubahannya, buat kalian yang sudah baca boleh baca kembali..
Karena di part ini kesalahan begitu banyak, dan sekarang sudah membaik.Semoga suka...
Dev akan membuat kalian kesal. 🙃
*****
Sore itu Dev menatap keluar jendela kantornya, gedung-gedung tinggi menjulang di depannya bersama matahari terbenam yang terpancar.
Terlihat siluet bayangan Michelle kembali mengisi benaknya, tubuh yang kurus ,wajah tirus mata yang kecil dan bibir yang tipis pucat.
Tadi pagi, ia bertemu dengan Michelle di meja makan. Perempuan itu terlihat berbeda untuk beberapa hari ini, Michelle yang kurus tidak memikiki semangat. Sangat jauh dari Michelle yang Dev kenal, Dev merasa bimbang dengan perasaannya sekarang.
Merasa takut kehilangan dan juga perasaan ingin memiliki seakan menjadi satu, Dev merasa jika hatinya sudah bermain dengan kurang ajarnya.
Perasaan yang sebenarnya tidak akan tumbuh dengan saudaranya sendiri, Dev terlalu bodoh dengan semuanya. Pada nyatanya mereka berdua memiliki perasaan yang sama, sama-sama terlarang.
Tok tok
"Masuk" pandangan Dev tetap fokus kedepan enggan untuk melihat siapa yang datang.
"Apa kau tidak mau melihatku? "
"Duduk lah, dan bicara apa yang mau kamu bilang" jawab Dev tak berminat, ia tau siapa yang datang tanpa menoleh pun ia tau pemilik suara tersebut.
"Uuhm.. Aku tau, kamu mau ke Swiss minggu depan Momy bilang aku harus ikut sama kamu. Apa kamu setuju?" Tanya Celine yang hendak menyentuh bahu Dev, sebelum tersentuh pun Dev langusng menghindar membalikan badannya menatap Celine.
"Apa kau tidak mempercayai ku? Apa kau berpikir aku akan menyusul Michelle? Kau hanya terlalu takut, dia adik ku kalau kamu lupa."
"Tapi kau mencintainya Dev, ah! Sudah lah aku akan berbicara dengan Momy."
"Siapa yang mencintainya? Kau sudah gila?"
"Aku gila karena kamu Dev! Kenapa kamu menyukai adik mu!?"
Dev mengernyit, kenapa Celine bisa berpikir sedemikian? Siapa yang memberi taunya? Kenapa harus Celine wanita yang tidak ingin ia sakiti.
Dev menarik Celine memeluknya, sedangkan perempuan itu menangis dalam dekapan Dev memukul pelan dada bidang itu.
Cklek
Seseorang baru saja membuka pintu tersebut, menampilkan Michelle disana berdiri terpaku. Tatapannya bertemu dengan Dev yang kini hanya diam, memeluk Celine lebih erat.
"Maaf"
Celine langsung melepaskan pelukannya dan melihat Michelle yang sudah berdiri di sana, hatinya mencolos bahwa ia baru sadar atas perilaku Dev padanya barusan.
Dev akan melakukan hal yang romantis dengannya bila di depan Michelle membuat nya beranggapan Dev ingin menunjukan sisi romantis nya, tetapi ketika Michelle tidak ada di dekat mereka Dev seakan jauh dari nya.
Ini lah mengapa ia bisa beranggapan seperti demikian, karena Dev memberi tau perasannya dengan tindakan.
"Momy menyuruhku mengantar dokumen kakak yang tertinggal di atas meja" ujarnya.
Dev menerima dokumen tersebut, Michelle menatap Celine dengan cenggung. Ia dan Celine memang tidak seakrab itu, tetapi Michelle berusaha untuk mendekatkan diri karena Celine adalah tunangan kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love my brother
De TodoCinta bukan paksaan, tapi cinta adalah takdir yang sudah ditentukan. Cinta ke orang yang di sayang bukan suatu panutan yang salah tetapi suatu pelajaran yang mungkin akan membawa kemasa depan. Cinta yang indah di harapkan tidak pernah terjadi di cer...