*******Michelle melepaskan pelukan mereka saat Jordan dan Gibran datang dengan wanita di samping mereka, dan Michelle yakini adalah pacar mereka.
"Siapa mereka Jordan,Gibran?" tanya Oma yang masih saja bingung dengan cucunya itu.
"Dia Velly Oma pacar Gibran" dengan santai Gibran mengenali Velly ke Oma.
"Ini Cindy pacar ku" balas Jordan yang juga tak kalah santai, omanya tidak percaya melihat pilihan cucunya perempuan yang mungkin tidak cocok menjadi anggota keluarganya sungguh miris sekali anak zaman sekarang.
Oma menggeleng kepalanya tidak percaya dengan ini semua, ia menatap marah Ke Gibaran mau pun Jordan ia tidak suka dengan perempuan pilihan mereka itu.
"Apa-apaan ini Jordan Gibran jangan bohong, oma nggak suka kalian bersikap anak-anak seperti ini! umur kalian dua puluh lima tahun tidak pantas bersanding dengan perempuan seperti mereka."
"Sayang" suara manja dari Cindy membuat Michelle mengedik ngerih ia tidak tau jika seperti ini pilihan seorang Jordan, menurutnya masih lumayan Gibran perempuan itu bersikap sopan dan ramah.
dia setuju saja jika Gibran dengan perempuan itu tetapi Jordan?
"Nggak aku mau pulang!! Aku nggak mau disini! Apa kau tau oma mu tidak menyukaiku Aldev kau sadar lah, aku sebentar lagi akan menikah kamu bukan apa-apa lagi untukku menjauhlah."
"Tolong jangan seperti ini aku menyanyangimu aku tidak mau kau menikah dengannya aku tau ini buruk untuk kita tapi aku nggak akan mau pisah sama kamu, selama ini kau menjalin hubungan dengannya tanpa sepengetahuan ku dan aku menerimanya saat aku tau. Tapi apa dia tau kalau kau masih menjadi pacar ku apa dia masih bisa menerima mu? Aku sayang kamu."
"Nggak aku nggak akan mau sama kamu aku sayang dia aku benci kamu, kamu yang meninggalkan aku Aldev membuatku berpaling dari mu. Kau tau semenderita apa aku dulu kamu kemana?! Kamu pergi meninggalkan ku dengan caci maki dari keluarga mu dan keluargaku tidak menerima ku lagi apa kau tau itu!"
"Celine maafi aku"
"Celine" gumam Dev saat tau siapa perempuan yang tengah bertengkar disana, Michelle mengambil tangan Dev membawanya dalam genggamannya ia tau kakaknya tengah terpukul saat tau ia selama ini di khianati.
Sore itu Michelle ingin berjalan-jalan ia menaiki bis yang mengantarnya ke kota saat pemberhentian, mata Michelle bertemu dengan sosok yang ia kenal.
Celine ya perempuan itu berada di ujung jalan yang hendak masuk ke sebuah kafe yang mungkin tidak terlalu ramai dari pengujungnya, seperti sebuah kafe khusus privasi itu yang Michelle tau mengenai kafe itu. Yang Michelle bingungkan kenapa Celine berada di kafe itu? Siapa yang hendak ia jumpai? Ia tidak melihat kehadiran kakaknya, sampai bisanya berhenti Michelle segera turun menghampiri Celine dan sayang Michelle telah sampai di kafe itu dan Celine sudah masuk.
"Bagaimana?"
Michelle mendongak ternyata di atas kepalanya ada sebuah jendela, yang ia ketahui itu tempat Celine duduk dan pria itu siapa? Semua mengenai Celine begitu abu-abu. ia tau Celine mencintai kakaknya ia tau begitu besar hubungan mereka tapi ia yakin itu bukan kakaknya jadi siapa pria itu? Mengapa Celine terlihat gelisah.
**
"Aku nggak mau Aldev bagaimana pun aku mencintainya kau tidak bisa maksa ku begitu saja."
"Kenapa? Aku tau kamu masih mencintai ku Celine jujurlah kenapa kamu pergi?"
"Aku sudah bertunangan Al tolong pergi tinggal kan aku, aku mau hidup bahagia kenapa kamu mengusik ku ha?!"
Aldev menarik tengkuk Celine mencium perempuan itu, Celine menangis ia tau pria ini mencintainya kenapa ini begitu rumit.
Celine melepaskan tautan mereka matanya sudah sebab membuat Aldev tertegun, iya dia salah sudah memaksa kehendaknya bagaimana pun ia tidak mau kehilangan perempuan ini.
"Dia mencintai Adiknya Celine sadar lah tidak ada yang bisa kau harapkan darinya, kau hanya patung saat ia membutuhkan. kau bukan apa-apa untuknya kau tidak berarti Celine. Sadarlah disini ada aku tolong beri aku kesempatan untuk kedua kalinya Celine, aku mencintai mu sungguh."
Celine tertawa sinis "kau mencintaiku? Kau sadar Aldev oma mu tidak menyukaiku, apa kau tau itu hu? Semejak kita menjalin hubungan Oma mu menantang hubungan kita kau tau! aku tidak mau kehilangan seorang dari hidupku lagi. Maaf aku nggak akan bisa." Celine meranjak meninggalkan Aldev, saat diluar ia melihat Michelle berdiri terpaku disana.
Plak
Michelle menatap tidak percaya, pipinya terasa panas ia tau Celine marah tapi kenapa ia ditampar? "Puas kamu hu! Puas kamu mendengar semuanya, ini semua gara-gara kamu! Kalau kamu tidak hadir dalam hidup Dev mungkin aku akan menjadi wanita yang sangat dia cintai bukan kau! Kau hanya perempuan kecil yang hidup dengan limpahan harta yang diberi keluarga Dev! kau hanya perempuan tidak tau diri dengan enaknya kau mengambil semuanya DARIKU!" Celine menjambak rambut Michelle sakit, tapi perkataan Celine lebih sakit menusuk relung hatinya.
"Apa kau tau kau hanya anak pungut yang di besarkan oleh Ayah Dev kau dibenci ibunya kau dibenci dunia! Kau hanya perempuan membawa sial dalam kehidupan kami, pergi!! Aku MAU KAU PERGI DARI HIDUPKU DAN DEV!"
Celine menarik tangannya dan meninggalkan Michelle disana dengan hati yang remuk tanpa ia sadar airmatanya jatuh sebuah tangan mengusap wajahnya pelan, disana ia melihat Jordan berdiri di depannya.
"Tidak pantas menangisi apa yang udah terjadi, kau hanya bisa pergi dan tinggalkan dunia yang kau tepati sekarang. Cari kebahagianmu."
"Kamu"
"Anggap kita tidak pernah ketemu." Jordan pergi meninggalkan Michelle sendiri di depan kafe yang ditepati Aldev sekarang.
**
"Apa kau mengetahui semuanya?" Dev bergumam membuat Michelle menunduk, ia tidak tahan lagi harus berada di tempat yang sebenarnya ia tidak tau.
Dev melepaskan tangan Michelle dan berjalan ke balik tembok dan disana ia bisa melihat Celine dan Aldev mata mereka bertemu, membuat Celine melepaskan tangan Aldev.
"Aku bisa menjelaskannya, ku mohon dengar kan aku."
"Apa yang harus di jelaskan, apa karena ini kau ingin menunda lamaran ku? Dan sungguh aku tidak menyesal karena tundaan itu. aku bisa tau apa yang busuk darimu, kau tau kau tidak lebih dari segumpal daging yang bernyawa yang tidak memiliki hati.
Pewarna selama ini yang kau bilang indah itu hanya kepalsuan semata, apa kau tau aku tidak sedikitpun merasa sakit dikhianati seorang sepertimu. aku tidak menyesal jika aku memiliki perasaan dengan adikku, kau tau takdir tengah bermain dengan kita tapi aku suka ia mempermainkan ini karena pada akhirnya aku tetap bersama Michelle. Dan kita Putus."
"Dev jangan pergi" Celine hendak menahannya tapi Aldev tidak kalah diam ia langsung membawa Celine pergi ke luar rumah dan kini Dev berdiri didepan Michelle.
"Maafi kakak." Michelle menunduk perkataan Celine semalam ia pantas melakukannya, ia sudah memikirkan ini semalaman ia harus mengambil keputusan.
"Pergi lah"
***
Yayya gantung gue tau ini gantung jadi please jangan marah.
Gue pengen kalian penasaran aja gitu cihahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
Love my brother
RandomCinta bukan paksaan, tapi cinta adalah takdir yang sudah ditentukan. Cinta ke orang yang di sayang bukan suatu panutan yang salah tetapi suatu pelajaran yang mungkin akan membawa kemasa depan. Cinta yang indah di harapkan tidak pernah terjadi di cer...