Ungkapan

2.6K 114 4
                                    


*****


Michelle terlihat bersinar dengan kaos putih oblongnya dan juga rambut nya yang sengaja ia cat, kaos putihnya ia sengaja di tutupi dengan jaket kulit yang diberi Gibran kemarin.

sekarang ia siap untuk berangkat ke kampus karena sudah waktunya ia masuk kuliah, ya semoga saja hari ini menyenangkan.

Sedangkan Yura sudah siap terlebih dahulu dan tengah menunggu kedatangan Michelle, Saat tau orang yang ia tunggu muncul langsung Yura ajak untuk memasuki mobil BMW keluaran terbaru milik Yura.

Dengan senang hati Michelle masuk kedalam mobil tersebut dan mereka melaju menyelusuri jalan yang ramai. "Ahhh akhirnya gue kuliah juga"

Michelle hanya tertawa membalas perkataan Yura barusan, suasana mobil diisi dengan suara Ed Sheeren yang berjudul Perfect.

Lagu yang tengah buming saat ini membuat Yura ikut bernyanyi sedangkan Michelle hanya bisa berdiam diri di bangkunya, Percakapan momy dan dirinya kembali terngiang.

"Michelle sebelum kamu pergi, Momy ingin mengatakan sesuatu sama kamu.

Maaf Momy baru mengatakan ini sekarang, karena mungkin hari ini adalah yang tepat.
Momy tau kamu menyukai kakak kamu, mencintainya bahkan kamu melihat sebagai seorang lelaki.

Maaf Chelle, kamu tidak bisa terusan mencintai Dev. Walaupun kalian bukan sedarah, kalian bukan kakak beradik. Kamu anak angkat Momy dan Poppy, maka dari itu Momy ingin mengatakannya sekarang."

Michelle tidak mengerti. "A aku bukan anak Momy? Jadi, kedua orang tua ku?"

Momy menggeleng. "Momy menemukan mu saat sebuah kecelakan mobil, dan Akhrinya kami mengambil mu yang saat itu masih bisa tertolong tidak dengan kedua orang tua mu."

Michelle tidak bisa membendung perasaanya kembali, ia menatap nanar ke arah cermin yang menampilkan sosoknya. Ayah ibunya sudah tiada? Bagaimana bisa ia tidak tau, ya tuhan.

"Maaf Chelle, tapi ini kenyataannya. Dan Momy minta tolong sama kamu untuk jauhi Dev, Momy tau kalian bisa bersatu tanpa memikirkan suatu hubungan kakak beradik. Tetapi seperti kamu tau Dev sudah memiliki tunangan, Momy nggak ingin kamu mengambil kesempatan ini Chelle.

Momy nggak mau Dev semakin membenci mu, biar lah seperti ini. Jangan ambil Dev dari Celine." Ujar sang Momy membuat Michelle semakin Menahan sesak yang ada, rasanya ia tidak sanggup lagi.

Bagaimana pun ini menyakitkan yang menjadi nyata, Michelle pada akhrinya menyerah...karena ini adalah jalan satu-satunya.




Perkataan Momynya membuat Michelle berulang-ulang berpikir kenapa selama sembilan belas tahun ia baru mengetahui fakta kehidupannya yang selama ini di rahasiakan, siapa dirinya? Dan siapa keluarganya?
Dan kini ia hanya bisa hidup bersama keluarga Yura teman yang baru saja ia ketemui.

"Ouya kamu tau nggk kafe atau perbelanjaan yang butuh karyawan nggk?" Tanya Michelle saat ia tau kalau ia membutuhkan pekerjaan saat ini.

Yura melirik sekilas ke arah Michelle "untuk apa?"

"Ingin cari kegiatan aja, nggk mungkin aku terus-terusan dirumah Oma kan? Setidaknya buat kebutuhan aku selama disini." Yura memberhentikan mobilnya saat lampu merah menyala.

"Kenapa mikir gitu banget sih Chel? Lo tau kan lo tuh nggk usah mikir gituan kali, lagian ya lo tuh entar lagi mau di jodohkan."

Michelle memutar bola matanya malas. "Kalau aku tidak mau?"

Love my brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang