Eps 15

2K 231 10
                                    

Sorry for typo

Setelah menghabiskan waktu bersama yeol pun mengantarkan Kyungsoo pulang.

Tak beberapa lama mereka pun sudah sampai di depan gerbang mension Choi.

"Kita sudah sampai." ujar yeol, namun Kyungsoo hanya diam tak bergeming memandang lurus kedepan lebih tepatnya menatap seorang namja yang masih menggunakan seragaman sekolah sedang menatap mereka dengan tatapan elangnya.

Yeol yang bingung dengan keterdiaman Kyungsoo pun mengalihkan pandangan nya kedepan kemana arah kyungsoo menatap, dan seketika yeol pun menyunggingkan senyum nya saat melihat seseorang yang sedang mengepalkan kedua tangannya menahan emosi.

"Aku duluan dan terimakasih untuk hari ini." ucap Kyungsoo seraya turun dari mobil yeol dan berjalan kearah namja yang menatap mereka.

"Sudah puas jalan-jalan nya nona Choi." ujar jongin dingin. Kyungsoo hanya diam.
"Tentu." jawab seseorang dan itu bukan Kyungsoo melainkan yeol yang sudah berada di belakang Kyungsoo entah sejak kapan.

Jongin makin mengepalkan tangannya.

"Aku hanya meminjamnya dan tak berniat merebutnya karna percuma kau yang memiliki dia sepenuhnya." ujar yeol namun terdengar lirih di telinga Kyungsoo.

Lalu yeol pun pergi tanpa berkata lagi dan melajukan mobil nya menuju kediaman nya.

"Kajja kita masuk." ucap jongin sambil meraih tangan Kyungsoo dan menggenggamnya, namun yang Kyungsoo rasakan itu bukan genggaman melainkan cengkeraman yang sangat kuat.

****

Di sebuah ruangan yang cukup luas terlihat won yang sedang berbincang dengan sekretaris pribadinya.

"Baiklah kau boleh melanjutkan pekerjaan mu sekretaris Cha " ujar won.
"Nde. Sajangnim, kalau begitu saya undur diri." pamit sekretaris Cha, lalu berlalu meninggalkan ruangan itu.

Selang beberapa menit pintu yang baru saja tertutup pun di ketuk kembali.

"Masuk." titah won.

Setelah itu terdengar lah pintu yang terbuka memperlihatkan namja dewasa dengan pakaian formal dan menenteng sebuah amplop coklat dengan logo Empire Group (Jeguk Group).

"Apa yang kau dapat ?" tanya won dengan nada angkuh dan tegas.

Namja itu tak menjawab namun, menyerahkan amplop yang ia bawa kepada won. Won pun menerimanya dan langsung membukanya.

Dan terlihat lah beberapa lembar foto yang memperlihatkan sepasang remaja yang sedang bergandengan di sebuah wahana permainan dengan senyum gembiranya, dan ada beberapa foto yang berlatar tempatkan di california.

"Lalu apa yang harus saya lakukan ?" tanya namja itu.
"Tak perlu. Kau hanya amati mereka saja dan biarkan mereka bermain dan tersenyum dahulu sebelum aku memisahkan mereka lagi." ujar won dingin sambil mengamati satu persatu foto itu.

"Kerja mu bagus, sekarang kau boleh keluar." ujar won sambil menyerahkan amplop coklat dan bisa di tebak jika di dalam nya ada sejumlah uang.

Namja itu menerima amplop itu lalu melenggang keluar ruangan.

Kau ingin bermain rupanya. Aku tak akan membiarkan kau menyakiti anak ku. Kau harus menghormatinya. - won.

[1] The Heirs2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang