Eps 23

1.7K 196 2
                                    

"Kau dari mana saja ?" tanya luhan saat melihat Kyungsoo berjalan ke arahnya. Kyungsoo tak menjawab dia malah menerjang tubuh luhan dan memeluknya erat.
"Hey.. Kau kenapa ?" tanya luhan khawatir saat merasakan baju depannya basah karena air mata Kyungsoo.

"Aku sudah melepasnya hannie. Tapi kenapa ini begitu sesak." lirih Kyungsoo. Luhan yang tahu arah pembicaraan Kyungsoo pun mengelus punggung Kyungsoo lembut.
"Suttt... Uljima aku ada di sini. Yang kau lakukan itu benar kyungiie." ucap luhan.

"Waeyo ?" tanya sehun tanpa suara. Luhan hanya mengisyarat kan agar sehun diam dan lanjutkan pekerjaannya. Sehun yang paham pun langsung meninggalkan mereka berdua.

"Sudah yah jangan menangis lagi. Kau jelek jika menangis." ujar luhan setelah Kyungsoo melepaskan pelukannya.
"Lebih baik kita bersiap-siap karena kita harus pulang sekarang." lanjut luhan.

"Eoh ? Waeyo ?" tanya Kyungsoo.
"Aku juga tidak tahu. Tapi ini perintah langsung dari kepala sekolah." jawab luhan.
"Ah.. Begitu. Ya sudah kajja kita siap-siap." ujar Kyungsoo.

Mereka pun masuk kedalam tenda membereskan barang-barang mereka.

****

"Apa ini tidak terlalu cepat ?" tanya tan.
"Tentu tidak." jawab won.
"Kenapa tidak jongin dulu ?" tanya tan.
"Karena aku belum menyiapkan satu perusahaan yang akan aku berikan padanya. Jika yeol dari dulu mendiang abeoji sudah menyiapkan satu perusahaan untuk nya bukan." jawab won. Tan mengangguk membenarkan.

"Tapi mereka masih sekolah hyung." ujar tan.
"Aku tahu. Tapi mereka bisa melakukan pemberkatan dulu dan resepsinya akan di lakukan setelah mereka lulus sekolah." ucap won final dan tan hanya bisa diam tak bisa membantah perintah hyung nya ini.

Tan pun keluar dari ruangan won dengan lesu dan berjalan menuju kamar nya.

"Bagaimana yeobo ?" tanya eunsang.
"Aku tak bisa membantah nya." jawab tan lesu.
"Tapi.. Tapi.. Bagaimana dengan perasaan yeol yeobo ?" ujar eunsang.
"Mollayo." ucap tan.
"Aku takut ia akan terluka." lirih eunsang dengan mata yang berkaca-kaca.

Tan yang melihat sang istri menangis pun membawanya kedalam pelukannya.

"Sutt.. Uljima kita akan cari jalan keluar bersama." ucap tan sambil menusap punggung sang istri.

Skip time.

"Aku pulang." seru yeol saat tuba di dalam mensions kim.
"Kau sudah pulang nak." sambut eunsang lalu memeluk sang anak, yeol yang bingung hanya membalas pelukan sang eomma.

"Waeyo eomma ?" tanya yeol.
"Mianhae aedeul." ucao eunsang sambil berlari ke dalam kamarnya. Yeol hanya mengernyit bingung dengan tingkah sang eomma.

"Kau sudah pulang yeol." ujar tan
"Ne appa. Tapi eomma kenapa ?" jawab yeol.
"Gwenchanayo, eomma biar appa yang urus. Lebih baik sekarang kau menemui won ahjussi di ruangan nya " titah tan yang di turuti yeol sambil berlalu menuju ruangan won.

Ceklek

Yeol pun masuk kedalam ruangan won setelah membuka dan menutup kembali pintu besar ruangan won.

"Kau sudah tiba." ujar won.
"Duduklah." titah won. Yeol hanya mengangguk dan duduk berhadapan dengan won.

Setelah yeol duduk won pun memberikan beberapa undangan pernikahan yang berbeda-beda warna dan desain. Yeol hanya mengernyit, bukan karena ia tak tahu dengan apa yang ada di hadapannya, namun ia bingung kenapa pamannya menunjukkan beberapa undangan padanya.

[1] The Heirs2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang