Di otak saya gambaran Ayu seperti yang di atas ya guys. Kalau kalian ada gambaran sendiri ya gak masalah.Happy Reading...
Jangan lupa vote dan comment guys...Beberapa hari sebelum aborsi...
Di sebuah rumah mewah milik keluarga Jupiter.
Pria tampan itu berjalan ke dalam ruangan sang ayah yang letaknya di lantai dua. Ia duduk di sebelah sofa. Ayah masih sibuk dengan tabnya yang entah apa yang ia lihat di sana.
"Ada apa ayah memanggilku yah?" tanya Refan pada sang ayah.
Adam menatap sang anak sekilas lalu ia memperlihatkan isi tab yang tadi ia lihat itu pada Putra semata wayangnya.
"Kamu lihat ini Ref? Kenapa bisa sampai begini cabang kantor kita yang di London? Kenapa sampai ada yang korupsi di sana?"Refan melihatnya sekilas lalu menatap Adam lagi.
"Lalu Refan harus apa yah? Kan Refan sibuk juga ngurus yang di sini"Adam meletakkan kembali tab itu ke atas meja lalu melipatkan kakinya.
"Biar kantor di sini di urus oleh sepupumu. Dan kamu ayah putuskan terbang ke London 2 hari lagi"Refan diam. Yang melintas di otaknya saat ini adalah Ayu. Bagaimana dengan gadis itu. Meski tidak mencintai gadis itu, Ayu tetap kekasihnya.
Melihat Refan diam, Adam bersuara lagi."Kamu tidak punya pacar kan Ref? Kenapa galau begitu"
"Ya tidaklah yah. Ak-aku akan ke London dua hari lagi"
Adam bangkit dari duduknya dan memuluk anaknya yang selalu mematuhi keinginan nya. Refan, tidak pernah membantah perkataan mereka. Dari kecil hingga sebesar ini Refan sangat patuh pada semua suruhan dan peraturan keluarga. Mungkin karena pengaruh didikan keluarga juga yang menekankan sikap-sikap yang benar pada diri pewarisnya.
×××××
Keesokam harinya. Ayu menelfonnya dan minta bertemu di cafe biasa. Ini kesempatan untuk Refan mengakhiri ikatan ini dengan Ayu, jujur saja Refan tidak pernah mencintainya. Saat Refan minta putus, ternyata Ayu membawa kabar buruk baginya. Gadis itu bilang ia hamil anaknya. Refan masih ingat benar bagaimana ia meniduri Ayu malam itu hingga anak itu hadir sekarang.
Bagaimana dengan urusan kantor di london? Refan tidak mungkin membuat ayah dan keluarga kecewa. Putusan terakhirnya adalah mengaborsi bayi itu. Bayi itu hanya petaka buruk bagi masa depan Refan saat ini. Lagi pula Refan juga tidak pernah mencintai Ayu.
Dan keesokan harinya lagi. Meski dengan paksaan akhirnya Ayu takhluk juga. Ia setuju anak itu di aborsi, bukan setuju tapi lebih Refan yang menekannya dan memaksakan kehendaknya.
×××××
2 tahun kemudian...
Ayu duduk di depan rumahnya yang baru. Tak lama duduk akhirnya yang di tunggu datang. Marisa, kalian ingat dokter muda yang saat itu menanganinya aborsi? Yah itu dia. Marisa datang dengan seorang bocah tampan di gendongannya. Begitu melihat Ayu ia langsung berlari ke arah Ayu dan memeluknya penuh Cinta.
"Angen mama" ucapnya khas anak-anak dan memeluk leher Ayu manja.
"Kangen anak mama juga" ucap Ayu sambil menciumi habis wajah tampan putranya.
Ini adalah anaknya Ayu. Bernama adalah Argio Liskia. Sengaja Ayu menaruh ujung namanya agar dunia tau, Ayu memiliki Putra yang tampan seperti Gio. Umur anaknya baru 2 tahun dan tentu ia belum sekolah. Berbicaranya juga masih belum jelas.
"Mama lapal" katanya manja sambil memegang perutnya. Ia lucu sekali.
"Kalo lapar ayo kita makan. Ajak tante Marisa juga" kata Ayu pada Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
RomanceAyu tak mau bayi dalam kandungannya di aborsi oleh Refan, pria yang menghamilinya sekaligus kekasihnya. Tapi dengan bersi keras Refan tetap menginginkan bayi itu di lenyapkan. Apa usaha Ayu untuk mempertaruhkan bayinya agat tetap terlahir ke dunia...