Selamat membaca...
Sepulang bertemu dengan Angga di Cafe. Ayu bersinggah ke sebuah toko mainan. Ayu hanya membeli dua robot super hero karena Ayu tahu Gio suka yang ala-ala pahlawannya. Selesai membeli robot untuk Gio. Ayu segera menyuruh supir untuk kembali pulang.
Di perjalanan pulang. Sesekali Ayu tersenyum membayangkan bagaimana kegirangan Gio saat tahu ibunya membawakannya robot super hero baru. Karena robot kesayangan Gio hilang waktu di Taman.
"Kita sampai nyonya Ayu" ucap supir itu langsung keluar dan membukakan Ayu pintu.
"Terima Kasih" ucap pada supir itu lalu langsung masuk ke dalam rumah.
Saat melewati pintu pagar. Ayu heran melihat wajah pak Hamid yang bertugas sebagai satpam rumah agak sulit di tebak. Ayu pun menanyakan apa yang terjadi."Pak? Pak Hamid sedang sakit ya. Kenapa pucat begitu?" tanya Ayu lembut sambil memperhatikan wajah pak Hamid.
"Ah anu... Nyonya Ayu. Saya tidak papa, saya sehat nyonya" ucapnya agak gelagapan dan tersenyum memaksa.
Mendengar ucapan pak Hamid yang baik-baik saja. Ayu segera masuk ke rumah untuk menemui sang pangeran kecilnya.
"Gio!! Mama pulang sayang. Kamu dimana, lihat ni mama bawa pulang mainan" kata Ayu girang sambil mencari-cari dimana sosok pangeran kecilnya. Ayu mulai merasa aneh. Karena biasanya jika mendengar suaranya Gio langsung berlari dan memeluk kaki Ayu.
"Gi-gio mama pulang" kata Ayu lagi agak lirih dan memutuskan jalan kedapur.Sesampai di dapur. Ayu melihat ada yang beda lagi di sini. Bi Ina tengah memeluk kedua pengasuh Gio, Mika dan Asna. Lalu kemana Gio? Bukannya Mika dan Asna di tugaskan untuk menjaga Gio. Tapi kenapa malah asik-asikan di dapur.
"Mika, Asna. Kemana Gio, kenapa kalian tidak menjaganya. Dimana dia?" tanya Ayu masih mencoba tenang walau hati sudah gelisah. Ia terus mencari-cari dimana keberadan Gio.
Mika dan Asna saling pandang takut. Lalu mereka hanya diam, mereka berdua sama-sama tak berani bersuara.
Ayu kesal ketika melihat kedua pengasuh Gio hanya diam saja lalu saling tatap.
"Bisa tidak kalian merespon saya! Anak saya mana. Kenapa kalian malah di sini, Kemana anak saya?!" bentak Ayu saat mereka hanya diam. Pikirannya sudah berpikir yang tidak-tidak sekarang ini. Masalahnya ini bukan seperti hari biasanya.Ayu terkaget saat Mika dan Asna berlutut di kakinya.
"Hey kenapa kalian ini, Anak sayang kemana, Asna Mika?""Maafkan kami nyonya. Tuan muda di culik sama seorang wanita dan dua pria" ucap Mika yang kini sudah menangis terisak.
Ayu menggelengkan kepalanya. Air matanya menetes begitu saja, bagaimana ini semua bisa terjadi. Ayu melepaskan paksa tangan mereka dari kakinya dan berjalan agak menjauh.
"Lalu kalian hanya menatap anak saya yang di bawa pergi hehh? Kalian hanya diam?" tanya Ayu menyeka air matanya.
"Ti-tidak nyonya, kami sudah mencoba menarik Gio tapi pria itu mendorong saya dan Mika sampai tangan kami terlepas dan kami berdua terduduk di jalanan. Itulah kesempatan mereka membawa kabur tuan Gio nyonya" jelas Asna merasa bersalah saat melihat Ayu menangis kian menjadi.
Ayu menggeleng-gelengkan kepalanya, ia sungguh tak habis pikir pada apa yang terjadi. Tawa bahagia yang tadinya ingin dia lihat saat Gio memegang kedua robot barunya sirna sudah.
"Tidak... Tidak. Putra kecilku, tidak. Pangeran kecil kesayanganku hiks... Tidak...hiks... Hiks... Gio, Gio anakku" ucap Ayu di sela tangisannya yang berjalan ke segela arah sambil meremas rambutnya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
RomanceAyu tak mau bayi dalam kandungannya di aborsi oleh Refan, pria yang menghamilinya sekaligus kekasihnya. Tapi dengan bersi keras Refan tetap menginginkan bayi itu di lenyapkan. Apa usaha Ayu untuk mempertaruhkan bayinya agat tetap terlahir ke dunia...