Selamat membaca manteman...
Jangan lupa vote dulu ya 😁😚😅Mobil mewah Refan meminggir ke pinggir jalan. Seisi mobil keluar dan berjalan masuk ke dalam Taiman. Gio langsung turun dari gendongan Refan dan berlari ke ayunan Taman.
Sedangkan Ayu berjalan lebih depan dari Refan. Refan pun menyamakan langkah mereka.
Ayu menoleh saat merasakan tangan besar itu menyentuh bahunya.
"Jangan sentuh aku"Refan mengangkat kedua aliasnya kaget lalu terkekeh dan melepaskan tangannya di bahu Ayu.
"Kau terlalu sensitif sekarang, kenapa?""Tidak ada" jawab Ayu ketus.
"Oh aku tau. Kau takut ya suamimu tau kalau kau jalan denganku?" ucap Refan menyenggol bahu Ayu dengan bahunya.
Ayu malah menatap Refan tajam dan menghentikan langkahnya.
"Berhentilah bicara. Kau membuat kepalaku pusing"Refan diam dan mereka berjalan bersama ke kursi Taman. Hanya keheningan di antara keduanya. Sesekali mereka melihat Gio yang asik bermain sendirian di dekat ayunan.
"Ay"
"Hmm"
"Apakah Gio tidak pernah bertanya kapan ayahnya pulang?"
Detik berikutnya Ayu langsung menatap Refan cepat.
"Ah maaf jika aku salah bicara"
Refan menatap ada wajah kesedihan di wajah cantik itu. Dia tampak diam memikirkan banyak hal.
"Suruh suamimu cepat pulang dari rantauannya. Lihatlah anaknya sudah besar, bahkan larinya sangat kencang saat ini" tunjuk Refan ke Gio yang sedang berlari mengejar kucing.
"Harusnya ia melindungi istri dan anaknya"Kini Ayu menatap Refan tajam.
"Kau tidak tahu apapun tentang keluargaku. Gio punya ayah yang menyayanginya, dan melindunginya. Kau saja yang tidak tahu apa-apa. Jadi kuharap kau diam saja" Ayu berkata dengan lantang lalu menatap lurus ke depan.
"Oh ya. Kenapa kau membawaku ke sini?" tanya Ayu bahkan tak mau repot melirik ke samping."Aku hanya ingin membelikan kalian... Oh aku lupa, sebentar aku akan beli ice cream dulu untuk kita. Tunggu aku di sini, aku tidak akan lama" Refan bangkit dari duduknya lalu berjalan. Ia langsung menyebrang jalan untuk membeli ice cream.
"Aku mau ice cream rasa coklat 3" ucap Refan pada si penjual ice cream.
Saat ice cream sedang di buat. Refan menatap Ayu dari seberang jalan. Wanita itu tampak melamun dengan pandangan terus ke depan.
"Ini tuan" si penjual ice cream itu memberikan tiga ice creamnya.
Refan mengambilnya dan memberikan si tukang ice cream uang. Ia langsung menyebrang jalan dan masuk ke area Taman.
Refan meletakkan ice cream itu di kursi lalu berputar-putar di tempat seperti orang bodoh. Ia tak melihat ada Gio di sini. Tadi Gio ada di dekat mereka duduk.
"Hei! Kemana Gio. Apakah kau tidak melihatnya? Bukankah tadi dia di situ sedang mengejar kucing berwarna putih. Hei, astaga dia melamun. Hei hei!!" Refan memukul pelan bahu Ayu.
Wanita itu terkaget lalu menatap Refan.
"Kau ini kenapa?""Dimana Gi-"
"Dimana anakku? Refan bukankah tadi kau berada di sini?" potong Ayu cepat. Dia berjalan ke sana kemari mencari Gio.
"Astaga dia dimana?""Hahh aku? Apakah kau lupa aku membeli ice cream tadi? Kau yang di sini" ucap Refan ambigu.
Ayu menggeleng. Dengan cepat air mata itu menetes begitu saja. Ayu kelihatan seperti orang gila. Berlari ke sana kemari mencari Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
RomanceAyu tak mau bayi dalam kandungannya di aborsi oleh Refan, pria yang menghamilinya sekaligus kekasihnya. Tapi dengan bersi keras Refan tetap menginginkan bayi itu di lenyapkan. Apa usaha Ayu untuk mempertaruhkan bayinya agat tetap terlahir ke dunia...