Selamat membaca...
Maaf aku yang telat sekali update guysAda info penting sekali di bagian paling bawah! HARUS BACA!
Sebelum kalian baca. Part ini sangat tidak jelas. Sehingga aku butuh koment di bagian yang rasanya agak aneh saat kalian baca. Karena akan aku perbaiki dengan segera
Setelah berfoto bersama dan menikmati kue coklat buatan ibu di perayaan ulang tahun Mariska. Mereka langsung bermain-main bersama di halaman rumah.
"KAKAK HAHAHAHA"
"AYO KEJAR, AYAY!"
"KAKAK TUNGGU"
Hari yang begitu Indah mereka lewati bersama.
×××××
Keesokan harinya..
Di subuh-subuh hari yang masih buta. Sebuah banjir bandang besar melanda desa mereka. Semua warga kalang kabut berlarian menyelamatkan diri. Bahkan Harta benda sekalipun tak sempat terbawa.
Ayu dan keluarganya berlari bersama warga-warga lainnya ke tempat yang lebih aman. Saat sedang berlari menaiki jembatan kayu yang memang sedang di renovasi, Mariska kecil tak sengaja menginjak kayu lapuk jembatan itu hingga patah. Naas, Mariska terjatuh dan terbawa oleh arus sungai. Harusnya Mariska menginjak kayu yang warga-warga lain pijaki, tapi dia menginjak kayu tipis di bagian terkiri jembatan hingga dia sampai jadi korbannya.
Tak hanya Mariska. Bahkan ada korban lainnya juga.
Orang-orang yang ada disana kelihatan kaget dan panik. Apalagi ayah dan ibu Ayu. Ibu tampak histeris dan seperti orang gila memanggil-manggil nama putrinya itu.
"MARISKA! MARISKA ANAKKU!!" Teriak ibu seolah ingin menggapai tubuh kecil Mariska yang terbawa arus sungai.
Melihat banjir sedikit lagi akan menghancurkan jembatan yang sama yang mereka lalui untuk menyebrangi desa. Warga-warga langsung berlari menyebrangi jembatan. Bahkan ada yang saling dorong karena takut mereka tidak sampai menyebrang. Karena aksi dorong-dorong itu, tak sedikit pula warga desa yang ikut jatuh ke bawah sungai dan terbawa arus. Kini pak lurah dan beberapa warga lainnya menggotong ibu Ayu yang sudah pingsan dan terus mendorong Ayu serta ayahnya hingga melewati jembatan.
"Tidak! Aku harus menolong anakku!!" teriak ibu Ayu yang mulai setengah sadar.
"Ayah. Bagaimana dengan kakak Mariska yah, apa kakak akan baik-baik saja yah?" tanya Ayu kecil pada ayahnya.
Dengan senyuman terpaksa ayah Ayu mengangguk dan tersenyum perih.
"Kakak akan baik-baik saja Ayay. Tuhan menjaga kakak, ayay jangan sedih ya nak" Ayah memeluk Ayu sambil menangis pelan.×××××
Pagi hari yang hujan..
Para warga pengungsi kini sedang berada di beberapa mushalla, mesjid dan rumah sakit untuk mengungsi. Sementara tenda pengungsian sedang di bangun oleh tentara, polisi dan ada banyak aparat pembantu lainnya.
Banyak tim sar di kerahkan sedang mengevakuasi para korban yang tidak selamat di TKP. Banyak pula tim medis datang dan mengobati para korban yang selamat dari kejadian.
Tim sar datang ke mushalla sambil membawa sebuah kertas. Kertas yang berisi nama-nama korban banjir desa yang telah di temukan. Dari banyaknya yang akan meninggal, ternyata tuhan masih menyelamatkan dua orang dan lainnya meninggal.
Ada tiga barisan nama di kertas itu. Barisan nama orang yang masih selamat, barisan nama orang yang meninggal dan barisan nama orang yang tidak di temukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
RomanceAyu tak mau bayi dalam kandungannya di aborsi oleh Refan, pria yang menghamilinya sekaligus kekasihnya. Tapi dengan bersi keras Refan tetap menginginkan bayi itu di lenyapkan. Apa usaha Ayu untuk mempertaruhkan bayinya agat tetap terlahir ke dunia...