40. TENTANG MEREKA

73.6K 4.4K 39
                                    

Selamat membaca...
Aku lama update ya? Maaf




Sepulang dari pemakaman orang tua Ayu dan Marisa. Marisa, Kenan, Refan, Gio dan juga Ayu duduk bersama di sebuah restoran khas Nusantara. Karena semua orang sedang merasakan kelaparan sekarang.

Setelah makan mereka saling berbincang. Kehangatan begitu jelas terasa.

Tidak ada lagi Marisa yang murung. Cengeng dan diam. Walau dia masih merasakan kehilangan kedua orang tua kandungnya. Tapi tetap saja Marisa masih punya Ayu, saudara kandung yang di dalam tubuh mereka mengalir darah yang sama. Saat pemakaman Marisa memang menangis. Tapi tak ada satu orang pun yang berani melarangnya menangis. Karena biar bagaimana pun Marisa Baru tahu kalau orang tuanya telah tiada. Dan mereka baru berjumpa setelah berpisah lama.

Ayu! Wanita yang selama ini tidak pernah menangis lagi saat ke pemakaman orang tuanya, karena sudah terbiasa dan bosan menangis. Tadi dia malah menangis lagi karena melihat Marisa juga menangis pilu di pemakaman kedua orang tua mereka.

Dan sepulang dari sana. Di sinilah mereka, sebuah restoran cepat saji khas Nusantara.

Setelah puas menangis tadi. Marisa sudah kelihatan kehilangan beban dan lebih bahagia. Setidaknya dia tahu dimana ayah dan ibunya sekarang. Dan itu tentu saja membuat semua orang senang.

''Kak. Kemarin, aku melihat seorang wanita di depan pintu kamarmu. Aku pikir dia saudaramu, lalu aku tanya siapa namanya..."

Marisa yang sedang menikmati kentang goreng kejunya langsung mendongak cepat. Penasaran dengan yang berikutnya Ayu sampaikan.

"Namanya Ella" sambung Ayu dengan wajah biasa saja.

Sedangkan Marisa dan Kenan saling lirik.
"Itu... Dia..."

"Dia adiknya ibu angkat Marisa. Saat ibu angkat Marisa masih ada. Semua keluarnya baik padanya, tapi setelah ibunya meninggal. Keluarga angkat ibunya memperlihatkan sifat asli mereka. Mereka baik hanya untuk memanfaatkan Harta ibu Marisa yang masih tersisa dan kini telah mereka dapatkan" jelas Kenan sambil mengelus punggung Marisa.

Marisa langsung menoleh cepat ke arah Kenan saat mengatakan masalah Harta milik ibu.
"Apa maksudnya?"

"Kau tidak tahu sayang. Mereka baik padamu karena mereka ingin Harta ibu angkatnu jatuh ke tangan mereka. Aku yang menandatangani surat hak waris itu sebagai suamimu. Kau tak memerlukan Harta kan sayang? Itu Harta mereka. Harta milik kita yang sesungguhnya adalah, Kasih sayang dan Cinta" jelas Kenan panjang lebar yang kali ini mengelus perut Marisa.

Marisa tersenyum. Tuhan mengambil orang ter berharga dalam hidupnya tapi menggantikannya dengan seorang pria yang mampu menjaga Marisa dan melindunginya. Serta selalu punya cara untuk membahagiakan Marisa pula.

Refan yang melihat adegan suami istri bahagia di hadapannya langsung memutar bola matanya jengah.
"Astaga, apa bisa di kondisikan sedikit? Ada kami di sini, ya ampun" kata Refan kesal.

Ayu langsung menyenggol kaki Refan dengan sepatu yang ia kenakan hingga pria itu meringis dan menatapnya.
"Apa Ay? Kenapa kau menyenggol ku?" tanya Refan dengan polos.

"Kau itu tidak berhak bicara apapun tentang kemesraan sepasang suami dan istri. Mereka sudah sah Refan, kau ini jangan membuatku malu" kata Ayu sambil mengeratkan gigi atas dan bawahnya.

Kenan dan Marisa hanya tersenyum. Mereka masih berpelukan tanpa memperdulikan ucapan Refan. Mereka tahu pria itu gengsi melakukannya dengan Ayu di hadapan umum. Padahal sudah punya anak satu loh.

"Ayah... Mama Semalam Gio mimpi" suara lucu milik Gio langsung menyita perhatian kearah bocah laki-laki yang sibuk dengan mekanannya itu.

"Mimpi apa sayang?'' tanya Ayu sambil menikmati makanan di hadapannya.

HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang