Lo tau gimana satu kesalahan kecil yang nggak disengaja bisa berakibat menjadi sesuatu yang besar dan nggak bisa diperbaiki?
Malam ini udah nggak terhitung berapa jumlah peraturan lalu lintas yang gue langgar. Kalau aja hari ini malam tahun baru, mungkin gue udah ditangkap satpol pp karena gue kayak orang gila yang lagi nangis-nangis di jalan.
"Nani! Tunggu! Dengar aku dulu!"
Apa yang mau di dengar lagi, Chanyeol? Udah cukup lo buat semuanya kayak gini. Alasan lo minta break ke gue waktu itu nggak masuk akal karena cuma alasan kayak gitu.
Entah udah berapa kali gue menyeka air mata gue yang nggak berhenti daritadi. Entah udah berapa kali suara orang dari belakang meneriaki nama gue. Gue cuma lagi pengen sendiri.
Jatuh cinta itu memang sakit. Dan lebih sakit kalo lo baru pertama kali merasakan cinta, dan cinta pertama ini pula yang mematahkan hati lo begitu aja.
"Stop! Lo maju sejengkal, gue nggak akan mau lagi kenal sama lo," gue mundur beberapa langkah menghindari Chanyeol yang berjalan di depan gue.
"Nani, plis... Aku mau jelasin semuanya," katanya.
"Apa yang mau dijelasin lagi Chanyeol? Apa? Udah jelas di foto itu lo tidur sama dia! Argh!"
Chanyeol maju lagi.
"Jangan dekatin gue!" teriak gue membuat orang di sekitar gue menoleh. Gue tau ini malu-maluin, tapi ini bukan ftv.
Chanyeol tersenyum ke arah orang-orang itu mengisyaratkan kalo kita adalah sepasang kekasih yang lagi berantam biasa.
Chanyeol mendekat lagi. Gue pasrah dan menyandarkan punggung gue ke dinding toko yang udah tutup.
"Aku cuma nggak mau dia macem-macem sama kamu, Ni. Dia ngancem aku dan dia bakal nuntut ke papa kalo aku pernah tidur sama dia. Dia bakal nuntut kalo aku nggak jauhin kamu. Aku nggak mau kita pisah, Ni. Kamu tau aku sayang kamu. Aku cuma nggak mau dia ngelakuin hal aneh-aneh ke kamu,"
"Tapi bukan gini caranya, Chanyeol! Itu sama aja lo nggak percaya sama gue! Gue sayang, gue cinta sama lo, kenapa lo nggak ngasih tau ke gue alasan dia dari awal? Kenapa lo harus mutusin gue?"
"Ni..."
"Kalo lo ngasih tau dari awal, mungkin semuanya nggak kayak gini. Kita bisa nyelesaian masalah lo. Kita bisa nyelesaian semuanya sama-sama, kan? Nggak harus mutusin sepihak? Lo pikir selama sebulan ini gue ngapain? Siapa yang gue nangisin?!"
"Kenapa sih Chanyeol, lo nggak pernah ngijinin gue tau tentang lo? Kenapa semuanya di tutupin? Apa karena gue masih bocah, masih SMA, sampe lo nggak percaya sama gue?" air mata gue kembali mengalir. Entah kenapa dada gue semakin sesak.
Kenapa?
Kenapa jatuh cinta itu rasanya sakit?
Gue kira Natal tahun ini bakal jadi Natal terindah karena gue punya seorang cowok yang paling gue sayangi, ternyata... Haha. This is the worst christmas ever!
"Soal foto itu.. Mungkin gue bisa terima. Karena gimana pun, cewek itu pernah bagian dari hidup lo. Tapi.. Gue nggak bisa terima kalo cara lo kayak gini, Chanyeol.. Lo jahat, lo nggak bisa ngertiin gue. Lo jauhin gue, cuek, bahkan ngelirik gue selama sebulan itu pun lo nggak ada,"
Gue menyeka air mata gue lagi. Kenapa sih gue jadi selemah ini? Gue benci diri gue sendiri.
Gue nggak masalah kalo misalnya Chanyeol memang beneran tidur apa lebih dari tidur sama cewek centil itu kemarin. Karena gimana pun juga, cewek itu pernah ada di hati Chanyeol. Chanyeol pernah cinta sama dia sebagaimana dia cinta sama gue sekarang. Gue bisa paham. Dan foto itu adalah foto lama, dimana Chanyeol sedang tidur sambil memeluk cewek itu erat hanya dengan berlapis selimut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Teacher [ADA DI WEBTOON]
Fanfiction[already completed] - [dihapus sebagian untuk kepentingan penerbitan] [ada di WEBTOON] Cantik sih, terkenal, hidupnya juga dikelilingi para cogan. Cuma ya gitu, orangnya bego, pecicilan, keras kepala, suka ngelawan, ga punya sopan. Terus tiba-tiba...