[already completed] - [dihapus sebagian untuk kepentingan penerbitan] [ada di WEBTOON]
Cantik sih, terkenal, hidupnya juga dikelilingi para cogan. Cuma ya gitu, orangnya bego, pecicilan, keras kepala, suka ngelawan, ga punya sopan. Terus tiba-tiba...
Alurnya di cepetin author karena katanya mau musnahin gue cepat-cepat dari bumi. Soalnya dia muak karena gue aja yang diurus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TAEHYUNG ALIEN KELAS GUE!!!
Taehyung melirik gue dan mengacungkan ibu jarinya seolah berkata "Oke."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fak. Kenapa dia ikut campur?!
Gue menatap Taehyung tajam disela-sela gelak tawa kelas gue yang udah kaya ketawa iblis.
"Gue yakin lo bisa, lo buktiin aja!" kata Taehyung.
"Terima aja, terima," timpal Lisa.
"Terima! Terima! Terima!" yak, sekelas gue udah kaya demo sekarang.
"Nani nya satu pendukungnya banyak! Nani nya satu pendukungnya banyak!"
Oh, wait. This is why i love my class very much❤
Pak Moris mendengus geli. "Udah cukup, cukup. Lagian dia cuma ngomong aja bisanya, mana mungkin siswa kayak dia bisa masuk-"
Brak!
Gue menggebrak meja gue keras sambil berdiri membuat anak sekelas menghentikan tawa mereka dan menatap gue. "Oke, kita taruhan! Saya nggak akan menyerah. Tapi, kalau saya masuk, bapak harus membayar semua omongan bapak!"
"Oke, saya terima."
"YEYYYYY!!!! NANI PASTI BISA!!" teriak Suho mempelopori teriakan-teriakan di kelas gue kembali.
Liat aja, gue pasti bikin pak Moris nggak berani lagi mandang gue sebelah mata.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kok jawabannya yang ini nggak dapet?" tanya Chanyeol memandang gue. Gue menurunkan kaki gue di dinding dan berbalik menatap Chanyeol. Setelah menyelesaikan 5 soal dan nyuruh Chanyeol meriksa, gue langsung tiduran. Capek jir. Panas otak gue.
"Lah, itu di bagi nol kan? Ya gak ada jawabannya," jawab gue santai.
Chanyeol menarik tangan gue. "Duduk yang bener," gue manyun dan menuruti. Gue pun menatap sambil menunggu Chanyeol selesai mandangin kertas jawaban gue.
"Kenapa? Salah semua?" tanya gue.
"Iya," Chanyeol tersenyum. "Bagus, mantap." dia masih senyum ceria.
"Salah dimana? Itu udah bener, tau! Aku udah ngerjain sepenuh hati tuh, nggak mungkin salah lagi, periksa lagi deh. Kamu khilaf kali-- adududuhhhhhh, sakit Chanyeol!" gue menepis tangan Chanyeol yang mencubit pipi gue.
"Kalau limit menuju nol, X sama dengan 3, dan penyebutnya kamu dapat nol, itu harus diturunkan dulu Nani ku sayang..."