extra part +3

73.8K 10.2K 2.4K
                                    

17 Juli 2017

"Kamu dimana? Acara pemberkatannya jam 9 loh, kamu niat nikah sama aku atau enggak sih?" semprot gue dari telepon.

"Sabar sayang, ini lagi di jalan. Kamu tenang, jangan panik gitu dong."

"Gimana nggak panik ini aku mau nikah, ini acara kita, nggak mungkin kita datang telat ke gereja!"

"Iya sayang, aduh cerewetnya istriku yang satu ini. Tunggu ya,"

Pip.

Kesal anjir. Gue langsung ngebuang jauh hp gue ke bangku. Sumpah gue deg-degan banget. Ini acara nikahan gue woi. Gue nikah!

"Udah siap? Chanyeol udah dimana?" tanya Papi. Gue mendongak melihat Papi gue yang ganteng abis. Ngalahin gantengnya malaikat pencabut nyawa di Goblin.

"Lagi di jalan katanya," jawab gue seadanya. Gue mengusap keringat gue di leher. Gue nerveous sumpah. Plis gue nggak mau make up gue yang cetar membahana badai halilintar ini luntur gara-gara panik ya.

"Yaudah tunggu aja. Kamu jangan panik, ya. Masa calon pengantin marah-marah."

Tin tin

Itu pasti Chanyeol. Gue mengangkat gaun sepanjang sungai amazon gue dan berjalan dengan hati-hati menuju pintu rumah.

Di halaman rumah gue yang luas, terparkir mobil limosin diantara dua mobil lamborghini di depan dan di belakangnya. Beberapa cowok bertubuh besar, berjas hitam, memakai kacamata turun dari mobil secara serentak.

Satu orang dari mereka membukakan mobil limosin putih yang ditaro bunga di depan. Lalu keluarlah Chanyeol dari dalam mobil limosin -mobil pernikahan gue dan dia- itu.

Chanyeol berdiri di sana. Mengenakan jas hitam, rambutnya tertata rapi, dan satu senyuman yang ditariknya di sudut bibir. Doi memegang bunga tangkai sambil berjalan ke arah gue.

Chanyeol menunduk, mengulurkan tangannya ke depan gue bak pangeran di cinderella-cinderella itu loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chanyeol menunduk, mengulurkan tangannya ke depan gue bak pangeran di cinderella-cinderella itu loh. Tau nggak? Chanyeol berjongkok dengan satu kakinya di tekuk, lalu mencium tangan gue.

Ambyar syudah!

"Selamat hari pernikahan untuk kita, sayang." katanya sambil berdiri lagi. "Ayo berangkat."

Gue mengangguk membiarkan Chanyeol membawa gue masuk ke mobil. Mami Papi gue juga udah ikut nyusul di belakang. Dikawal 2 mobil, akhirnya kita berangkat ke gereja.

Gue masih nggak percaya sama kehidupan gue. Ini benar-benar nyata kan?

***

Apapun yang terjadi hari ini, gue berserah sama Yang Maha Kuasa. Saat ini, gue dan Chanyeol berjalan di karpet merah menuju gereja. Misdinar pernikahan membunyikan suara kerincing gereja sambil mengikuti langkah kami dari belakang. Asap kemenyan mengepul di udara. Gue mengedarkan pandangan takut. Semua mata jemaat kini memandang takjub ke arah gue dan Chanyeol.

Bad Teacher [ADA DI WEBTOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang