twenti siks (c) - diluar dugaan

60K 7.9K 946
                                    

Happy reading! Jangan lupa vomment, yes.

***

Gue lari. Gue lari menuruti arah hati gue maunya kemana, langkah kaki gue bergerak kemana.

Gue pun nyampe di lobby hotel. Banyak orang keluar masuk dari pintu utama. Gue menunduk. Kalo orang-orang ngeliat gue nangis gitu, pasti gue ditanyain. Apalagi gue orangnya cantik. Gue takut dimodusin sama cowo-cowo.

Jadi, gue jalan ke luar gedung hotel, mencari taman yang bisa dijadikan tempat untuk menenangkan pikiran sementara.

Setelah taman hotel ketemu, gue langsung mencari bangku panjang. Nah, pas banget. Di taman nggak ada orang. Gue buru-buru kesana, duduk, tenang, mamdangin langit sambil nangis sepuasnya.

Kadang gue mikir, Chanyel bener cinta nggak sih sama gue? Chanyeol beneran sayang nggak sih sama gue? Kenapa dia suka banget buat gue terbang tinggi, terus gue dijatuhkan gitu aja? Dia pernah nggak mikirin sakitnya perasaan gue diginiin? Gue nggak pernah minta apa-apa sama dia, gue nerima dia apa adanya, gue gak pernah marahin dia karna ini dan itu, tapi kenapa dia selalu bisa buat gue marah, dia nggak bisa nerima gue, dia mau gue jadi apa yang dia mau.

Kesel gue kesel.

Belum lagi perkara tante cabe yang sama ngeselinnya. Plis deh, mending dia cepat-cepat balik ke negara asalnya deh. Jangan jadi parasit disini. Gue benci. Mulutnya pengen gue jahit. Semuanya hancur karna dia.

Gue ngehentakin kaki berulang kali ke tanah dengan geram.

"Sial, sial, sial!" gerutu gue.

Gue ngambil hp dari saku, ngeklik ikon kontak, nyari nama orang yang bisa buat gue tenang saat ini.

📞Pak Sehun

Gue mendekatkan hp ke telinga gue sambil nunggu nada sambung.

"Ya, halo?" ucap Pak Sehun dari seberang.

"Hikss, kak, hikss," isak gue sambil ngucek mata.

"Nani, kamu kenapa? Kamu baik-baik aja kan?"

Gue ngangguk. Dada gue naik turun. Nafas gue tersendat-sendat. Airmata gue makin deres.

"Nani? Kamu baik-baik aja kan?"

"Baik kok, hikss, hiks" Gue ngangguk lagi, sambil narik-narik ingus.

"Bohong kan. Kamu lagi nangis?"

Gabisa gue bendung lagi. "Huaaahh, hiks, hiks, kak Sehun, huaaaa, sakit banget, hikss, hiks, Chanyeol jahatttt, hikss, hiks,"

"Kamu dimana sekarang?"

"Di hotel, hiks, hiks, di taman, hikss, hiks,"

Tut.

Anjeng, huaaaaaaaa. Kok dimatiin sih bangsatttt?! Huaaaa, makin sedih aku tuh. Huaaa, semua orang hari ini nyebelin banget kayak tai.

Gue nangis lagi.

Cukup lama gue nangis, sekitar 20 menitan, merenung di taman, tapi batang hidung Chanyeol nggak keliatan sama sekali.

Bangsat banget gak, sih? Cewenya disini lagi nangis, bukannya dibujukin atau diapain gitu kek. Pasti dia berduaan sama tante kelabang sekarang. Yakin banget gue. Yaudah, terserah. Nikmati waktu berduaan kalian, gue gak bakal ganggu!

Gue membenamkan muka gue di kedua telapak tangan gue yang bertumpu pada paha. "Anjing," desis gue kesel.

"Nani,"

Bad Teacher [ADA DI WEBTOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang