Part 2

4.2K 295 0
                                    

*

"Pagi mam, kak" ali menyapa sang mama dan kakak perempuan nya dg senyuman tipis yg menghiasi wajah tampan nya.

"Pagi sayang, duduk kita sarapan" ali menganggukan kepalanya lalu duduk disamping keyla

"Kusut amat pak mukanya" ali memutar bola matanya malas. Malas untuk sekedar membalas ledekan sang kakak.

Entahlah apa yg terjadi dg ali sejak 2 minggu yg lalu. Ali yg biasanya tengil dan pecicilan telah berubah  menjadi sosok ali yg pendiam dan suka menyendiri.

Tak ada yg tahu pasti kenapa, karena ali bukanlah orang yg suka berbagi masalah dan menyampaikan apa yg tengah dirasakan. Laki2 tampan keturunan arab dg bulu mata yg lentik itu lebih suka menyimpan semuanya seorang diri.

"Ngak asik lo dek"cibir keyla

"Kenapa sih sayang, kok ditekuk gitu mukanya?"

"Ngak pp kok mam. Ya udah ali duluan ya, takut telat"

"Hati2 sayang dijalan, jangan ngebut2" ali menganggukan kepalanya. Bangkit dari duduknya, mencium punggung tangan serta pipi mama zeta kemudian mencium puncak kepala keyla sekilas

"Assalamualaikum mam, key"

"Waalaikum salam sayang"

Ali melajukan mobil sportnya dg kecepatan tinggi. Jalanan ibu kota yg mancet menambah rasa kesal yg tengah dia rasakan.

Tinn ... tinnnn

Ali melajukan kembali mobilnya, tak butuh waktu lama dia sampai di AP University. Dg malas ali berjalan menelusuri koridor kampusnya yg sudah ramai. Dia berjalan dg kunci mobil yg tengah dia putar2 tanpa minat.

"Kusut amat bro muka lo" ali melihat kearah putra sekilas lalu ikut duduk disamping abram yg tengah asik bermain games di iphonenya.

"Eh bro, kalau lo semua misalnya cinta sama orang. Yg lo tahu dia ngak akan pernah bisa lo miliki, apa yg bakalan lo lakuin" abram, putra dan erlan menatap ali dg satu alis terangkat.

"Kenapa lo nanya gitu?"tanya putra bingung

"Aelah, ngak usah banyak tanya mending lo jawab"

"Kalau gue mungkin, akan berhenti mencintai dia. Daripada sakit hati"ucap erlan mengikuti arah pandang ali yg tengah menatap lapangan basket

"Kalau gue mungkin akan berusaha buka hati, buat cinta yg nyata"ucap abram

"Kalau lo put?"

Putra melihat kearah ali yg masih terdiam menatap lurus kedepan "yg pasti gue akan minta Tuhan buat jodohin gue sama dia. Apapun yg terjadi hehehe"

"Egois"cibir erlan

"Eh mabrow, ini tahun 2017 udah ngak jamannya cinta tak harus memiliki. Cinta itu egois bro"

"Apa kata lo dah put"ucap abram

"Kalau gue yg tanya seperti itu ke lo, lo bakalan jawab apa li"

Ali menghembuskan nafasnya kasar dan melihat kearah sahabat2nya dg senyum tipis yg menghiasi bibir merahnya

"Mungkin gue akan bertahan dg rasa cinta yg gue punya. Sampai saatnya nanti gue sadar, kalau cinta yg gue punya ngak akan pernah bisa terbalaskan. Cinta emang egois dan gue munafik jika bilang gue relain orang yg gue sayang, buat dimilikin orang lain. Tapi balik lagi, cinta kan ngak bisa dipaksa"

Bidadari Senja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang