Jangan lupa vote and coment guys
-Happy Reading-
"Saat gue inget apa yg gue lakuin dulu. Rasanya gue masih ngak percaya kalau saat ini gue udah nikah sama kakak lo"
Remilo yg tak jauh dari tempat ali hanya tersenyum miring sembari menganggukkan kepalanya.
"Bahkan semua yg terjadi beberapa tahun yg lalu masih terekam jelas dalam benak gue"
Remilo bangkit dari duduknya dan berjalan kearah ali yg sedang berdiri di tepi balkon kamar nya
(sebelum baca part ini, baca dulu part 59 biar ngak bingung. Karena ini lanjutannya)
Prokk.. Prokkkk .. Prokkkk
"Pertunjukan yg sangat menarik tuan dan nona. Pantas saja jika kalian mendapatkan piala untuk kategori Aktris dan Aktor terbaik. Akting kalian benar2 bagus"ujar ali sambil menepuk kedua tangannya membuat prilly refleks melepaskan pelukan arsha.
"Kamu salah paham li, apa yg kamu lihat ngak sama dg apa yg sebenarnya terjadi"
Ali menepis tangan prilly membuat gadis itu merintih kesakitan.
"Lo.." ali menggelengkan kepalanya saat arsha mencengkram kerah bajunya
"Ow..tuan, apa kau marah gadis yg kau cinta yg statusnya sebagai tunanganku terluka"ali menatap arsha datar, matanya nyalang dg seringaian yg tercetak jelas di bibir merahnya. Sosok lain dari ali yg tak pernah orang lain tahu.
"Udah bang"lerai remilo yg sedari tadi diam sambil memeluk erat tubuh prilly.
"Katakan saja tuan Arshanio Pratama, katakan kenapa kau diam haaa"
Ali menepis tangan arsha dg kasar lalu berganti dia yg mencengkram kerahnya.
"Lo...gue kira lo sahabat gue sejak selesainya kasus prilly waktu itu. Tapi bener kata erlan, lo ngak lebih dari orang bermuka dua yg diam2 menghanyutkan. Dan lo tahu, gue muak lihat wajah sok polos lo itu"ali melepaskan cengkeraman tangan nya dari kerah arsha dan terdiam dg segala emosinya
"Gue udah ngak tahu lagi mau lakuin apa"ali mengangkat kedua tangan nya keatas.
"Sekarang terserah kalian,
kalian bebas nglakuin apa aja. Gue nyerah"ucapan ali itu membuat remilo dan prilly menatapnya tak percaya. Menyerah, apa itu artinya ali akan melepaskan prilly. Prilly menggelengkan kepalanya, melepaskan dirinya dari pelukan remilo dan berlari kearah ali."Kamu salah paham li. Kamu salah paham, pliss jangan pergi"sambil mempererat pelukannya dan semakin terisak saat menyadari ali hanya diam tanpa membalas pelukannya.
"Ja..ngan pergi prince.. "Ali melepaskan pelukan nya dan membawa prilly pergi dari sana.
"Bang"
"Sebrengsek-brengsek nya gue, gue ngak akan mungkin tega nyakitin orang gue sayang"ucap ali yg seolah mengerti kekhawatiran remilo. Remilo mengacak-ngacak rambut nya frustrasi. Menatap tajam arsha lalu pergi begitu saja.
"Sudah malam istirahat lah. Untuk beberapa saat biarkan aku sendiri"ujar ali dingin tanpa melihat kearah prilly
"Lakukan apa yg kau mau prince. Pergilah sejauh apapun yg kau mau. Tapi saat nanti kamu sudah lelah berjalan, kembalilah. Aku akan selalu didermaga untuk menunggu kapalku kembali. Entah itu kapan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Senja [End]
FanfictionCerita lama yg di post ulang. Semoga bisa menghibur dan mengobati kerinduan kalian pada aliprilly. Terimakasih, dan Selamat Membaca. Jangan lupa vote and coment..