* * *"Lo makin deket aja ya sama prilly"ada rasa tak suka dari nada suara rena namun ali tak menyadari nya
"Enggak deket2 amat kok. Napa emang?"ali menjawab sekaligus bertanya tapi tak melihat kearah gadis disampingnya. Ia masih asik melihat hamparan bintang diatas sana
"Eng..gak ko..k gpp"
Ali menganggukan kepalanya tak mau bertanya lebih jauh lagi.
"Udah malem. Gue pulang dulu ya ren"pamit ali yg diangguki rena dg setengah hati.
"Haruskah gue bilang. Jika gue cinta sama lo li"rena berkata dg lirih sambil menatap nanar punggung ali yg kian jauh.
*
Citttt
Suara deru ban mobil yg bergesekan dg aspal itu terdengar nyaring dijalan yg cukup gelap dan sepi. Ali. Laki2 pemilik bulu mata yg lentik itu menghempaskan tubuhnya ke kursi dg mata terpejam. Seperkian detik ia mengangkat kepalanya dan melihat lautan bintang diatas sana. Wajahnya gusar tak seperti biasanya.
"Maafin gue bram"gumamnya kemudian kembali memejamkan mata.
"Gue cinta sama lo sejak kita masih SMA li. Tapi gue cukup sadar diri kalau lo enggak pernah sekalipun nglihat kearah gue"
"Enggak seharusnya lo biarin hati lo stuck disatu tempat jika lo sendiri tahu itu hanya buat dia sakit"suara seseorang itu membuat rena refleks menoleh kearah belakang.
"Bahkan tanpa lo sadari ada seseorang yg selalu nunggu lo dan hati lo sadar. Kalau dia ada tepat dibelakang lo. Menanti lo mengerti kalau lo di cintai"
"Ma...k..sud lo"
"Lo kenal gue kan"rena mengangguk kaku
"Apa lo enggak pernah sadar. Kalau gue selalu merhatiin lo secara diem2"
"Gue laki2 yg udah jatuh hati ke lo sejak pertama kali ketemu ren. Tapi gue juga cukup sadar diri kalau lo enggak akan pernah nenggok ke arah gue"
"Lo...."rena menggelengkan kepalanya tak percaya
"Lo be...ca..nda kan"
"Gue serius"
Rena memperbaiki posisi duduknya. Air matanya menggalir entah karena apa diapun tak tahu. Bahkan dia masih tak percaya jika sosok laki2 yg kini tepat dibelakangnya bisa mengucapkan sebuah kalimat yg tak pernah ia duga sebelumnya.
"Maaf...kalau misalnya ucapan gue buat lo sakit ataupun kecewa. Tapi gue..gue ngak bisa nahan ini lagi ren. Bertahun2 gue mendam perasaan ini sendiri. Bahkan sahabat2 gue ngak tahu. Gu..gu...e ci..nta sama lo ren"
"Jangan becanda deh. Ngak lucu"
"Gue serius ren. Gue bener2 cinta sama lo"
"Tapi lo tahu kan gue cinta sama...
"Iya gue tahu. Gue paham kalau dihati lo cuma ada nama ali. Tapi lo juga harus ngerti kalau ali ngak pernah ada rasa sama lo"
"Sorry bram. Gue ngak bisa balas perasaan lo"rena pun pergi meninggalkan abram yg mematung ditempat nya. Ada luka dari sorot matanya dan tanpa ia sadari sedari ada satu sosok yg melihat dan mendengar semuanya.
"Gue harus apa sekarang"
Drttt....drttt.... Drtttt..
Remilo'calling...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Senja [End]
FanfictionCerita lama yg di post ulang. Semoga bisa menghibur dan mengobati kerinduan kalian pada aliprilly. Terimakasih, dan Selamat Membaca. Jangan lupa vote and coment..