Cincin #31

1.7K 166 6
                                    


Jangan lupa vote dan coment guys, biar aku semakin semangat ngetiknya dan aku tahu apa aja yg harus aku perbaiki dari cerita ini.

Happy reading guys 😊 komen yg bawel ya. Jangan lupa vote juga 👍

*

Pagi kembali datang meninggalkan sang ratu malam yg telah menyelesaikan tugas nya dg baik. Diujung timur sana sang mentari masih nampak malu2 untuk menunjukkan wajahnya. Tetes demi tetes embun yg tadinya hinggap didaun berlahan turun setelah terkena angin dan jatuh mengenai wajah ali yg sedang berdiri dibalkon kamarnya.

Ali tersenyum dan mengusap air itu dg jari telunjuk nya. Setelah berpindah ia jatuhkan air itu hingga jatuh kebawah. Ali kembali
merenung memikirkan semua hal yg terjadi dalam hidupnya dan mengabaikan dinginnya udara kota bandung yg menusuk tulangnya.

Sudah hampir seminggu ali berada di rumah mamanya yg ada dibandung. Rumah yg sempat ia tinggali bersama keluarga nya sebelum kejadiaan naas itu menghancurkan segalanya.

Dia kehilangan papanya untuk selamanya dan dia juga harus menderita karena jantung nya mengalami masalah. Rasanya saat itu ali ingin memaki takdir yg begitu jahat karena sudah mengambil superhero dalam hidupnya. Papanya Raffali Nata.

Kini sudah hampir tujuh tahun sejak kejadian itu. Ali datang lagi ketempat ini. Bukan hanya karena merindukan mama dan kakak perempuan nya. Ali pergi kebandung juga ingin berfikir. Berfikir mengenai kelanjutan hubungan nya.

Ali menghela nafasnya. Memainkan cincin perak warna hitam di tangan nya. Ia amati cincin itu dan jika dilihat dari dekat. Ada inisial A27-09-2017P didalamnya, tulisan berwarna putih itu sangat kontras dg warna cincinnya yg segelap malam. Cincin yg bahkan dibuat hanya dalam beberapa jam. Rasanya ali ingin tertawa saat mengingat ekspresi dari sahabat mamanya yg saat itu.

"Ya ampun ta. Kau gila bagaimana bisa kau menyuruhku membuat cincin untuk tunangan anak mu itu dalam kurun waktu kurang dari 24jam"ucapnya syok bercampur kaget

"Ayolah ton, kalau bukan kau yg ku andalkan siapa lagi. Ayolah ton ini demi putra kebanggan ku"ucap mama zeta sambil memasang wajah semelas mungkin

Pria setengah baya keturunan perancis itu akhirnya pasrah. Dia menganggukan kepalanya dan disambut senyum lebar darimama zeta ali, dan keyla yg kebetulan ikut kesana.
"Baiklah cincin seperti apa yg kau mau anak muda"tanya om Toni pada ali

"Ali maunya untuk yg cowok cincin nya perak aja warna hitam terus didalamnya ada tulisan A27-09-2017Awarna putih-

"Yg belakang pakai huruf P aja ton"potong mama zeta. Ali menoleh kearah sang mama dg kening mengkerut

"Kok P ma, kan tunangan ali inisial nya A?"

"Udah kamu percaya aja sama mama. P itu inisial nama tengah tunangan kamu"ali mengangguk kan kepalanya

"Baiklah om jadi tulisan nya A27-09-2017P"om toni mengangguk

"Tapi kalau buat yg ceweknya cincinnya emas putih aja terus didalamnya ada tulisan yg sama tapi warnanya hitam. Emm terus di bagian depannya ada ukiran atau bentuk love nya yg kalau digabungkan jadi seperti cincin couple gitu. Terus kasih tambahan berlian atau apalah itu supaya cincinya lebih terlihat mewah. Om toni ngerti kan"jelas ali panjang lebar. Ali yg merasa tidak ada sautan dari orang yg diajak bicara pun mendongak kan kepalanya.

"Om...."panggil ali sekali lagi. Membuat pemilik toko perhiasan yg terkenal dan terbesar di Jakarta itu sadar.

"Maaf li, om rada syok aja denger cincin yg kamu mau. Rada aneh sih"

Bidadari Senja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang