teror #53

1.4K 147 5
                                    


Huft tinggal beberapa part lagi end. Thanks ya semua yg udah baca ceritaku sampai sejauh ini. Semoga tetep stay sampai akhir 😄 Oh ya kritik dan saran kalian sangat dibutuhkan. Jangan bosen2 ya.

Baiklah

Happy Reading semua.
Jangan lupa vote and coment ya. 😊

*

Brukk

"Ali kan"ujar seorang gadis yg tak sengaja ali tabrak

Ali menatap gadis itu datar kemudian menganggukan kepalanya

"Gue elle, yg ngak sengaja ketemu lo di dalam pesawat beberapa tahun lalu. Waktu lo mau pergi ke belanda"ujar gadis bernama elle itu dg riang.

Ali terdiam sejenak, ia perhatikan gadis dihadapan nya itu dari atas sampai bawah. Mencoba untuk mengingat apa pernah ia bertemu dg gadis bernama elle itu atau tidak. Namun sayang ali sama sekali tak mengingatnya.

"Gue yakin lo pasti lupa kan sama gue"ujar elle yg menyadarkan ali dari lamunannya.

"Temenin gue ke cafe yuk, siapa tahu setelah ngobrol lo bisa inget lagi sama gue"lanjut elle sambil menarik tangan ali. Ali diam di tempat membuat elle mau tak mau berhenti.

"Maaf nona, apa anda bisa melepaskan tangan anda. Mungkin kita memang pernah bertemu tapi maaf saya tak mengingat semua itu"ujar ali dingin lalu melepaskan tangan elle kemudian pergi begitu saja

"Akan sangat menyenangkan jika kau menjadi milikku tuan Aliand Nata Negara"gumam elle dg senyum smrik yg menghiasi bibirnya

"Kenapa lama?"kata prilly saat ali sudah masuk kedalam mobil

"Maaf ya tadi aku ngak sengaja ketemu sama cewek yg namanya elle. Kata dia kita pernah ketemu, tapi aku ngak pernah ngrasa kenal sama dia"

Prilly menganggukan kepalanya mengerti

"Mungkin dia masa lalumu"jawab prilly asal sembari mengalihkan pandangan nya

Ali tersenyum melihat wajah masam prilly. Apa gadisnya cemburu, jika iya ali akan sangat bersyukur. Karena itu artinya sudah ada rasa sayang dihatinya untuk ali.

"Jangan senyum2, kau salah jika berfikir aku cemburu"kata prilly ketus tanpa melihat kearah ali

Ali hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis nya itu. Dg gerakan cepat, ali bawa tubuh mungil prilly dalam pelukan nya.

"Di masa laluku itu hanya ada satu nama. Dia gadis yg menggemaskan, cantik, selalu bisa membuat ku nyaman dg segala hal yg ia punya"ucapan ali barusan membuat prilly melepaskan pelukan nya dg wajah yg semakin ditekuk. Ali tersenyum melihat nya.

"Gadis itu namanya Alea Prilly Leonardo. Gadis dimasa lalu ku yg akan ku jadikan masa depan sebagai istri dan ibu untuk anak2ku nanti"

Blush

Pipi prilly memerah mendegarnya.

"A...pa..an sih"sambil menyembunyikan wajahnya didada bidang ali.

"Jangan fikir aku membual apalagi gombal. Karena semua yg ku ucapkan tadi tulus dari hatiku yg terdalam"

Prilly tersenyum dalam pelukan ali, ia memejamkan matanya menikmati irama jantung ali yg menenangkan.

"Saat nanti ada yg mencoba untuk menjauhkan kita. Percayalah, sejauh apapun langkah kaki ku pergi hanya kamu yg selalu ada dihatiku"

Prilly melepaskan pelukan nya lalu menatap mata ali. Tak ada kebohongan disana, yg ada hanya ketulusan dan kesungguhan. Dan itu membuat hatinya menghangat. Ia tersenyum tulus kemudian membelai lembut pipi ali yg mulai chuby dg ibu jarinya.

Bidadari Senja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang