spesial part#32

1.7K 152 10
                                    


Jangan lupa vote and coment ya 😊.

Happy reading

*

"Terkadang hidup itu seperti permen. Ada yg manis, pahit, asam dan pedas. Tapi ada juga yg pahit, asam, pedas baru akhirnya rasa manis itu terasa"

"Jangan menyalahkan Takdir nona. Karena dibandingkan kita Tuhan lebih tahu apa yg terbaik untuk semua umatnya"

"Perkenalkan saya Karan Maggali Saindra anda bisa memanggil saya Karan dan maafkan saya jika sudah menganggu anda dan membuat anda terkejut tadi"prilly menganggukkan kepalanya sambil tersenyum ramah. Membalas uluran tangan pria berkacamata yg terlihat tampan dan manis dg wajah baby facenya itu.

"Alea Prilly Leonardo panggil saja Prilly. Bukan salah mu tuan, mungkin saya yg terlalu larut dalam lamunan sampai2 tidak menyadari kehadiran anda"

"Apa kau sedang berada pada titik dimana merasa hidup ini tak adil"prilly diam tak tahu harus menjawab apa. Karan, pemuda tampan itu tersenyum. Senyum semanis gula jawa dan sehangat mentari yg sempat membuat prilly tertegun.

"Apa kau selalu tersenyum?"tanya prilly penasaran

"Aku tersenyum agar dunia tak mengetahui kesakitanku nona"katanya sambil tersenyum manis

"Ke..sa..kitan mu"cicit prilly pelan

"Seperti nya kau sama seperti mereka yg tertipu dg senyum ku"kekeh nya membuat prilly semakin tak mengerti.

Karan bangkit dari duduknya dan menerawang jauh kedepan sana. Senyum nya tak jua luntur dari bibir merah alami nya. Bulu mata lentiknya yg tertutupi kacamata terlihat berkedip beberapa kali saat terkena biasan sang mentari.

"Dunia ku tak seindah senyumku nona"katanya sembari tersenyum dan memasukkan kedua tangan nya kesaku celana.

"Aku hidup ditengah keluarga yg sama sekali tak menginginkan ku. Dibesarkan oleh kesakitan dan penderitaan. Sampai pada titik dimana aku memberontak, aku kehilangan kendali yg membuat ku memutuskan untuk menjadi orang yg berbeda"

"Sama seperti mu saat ini. Jauh sebelum aku berubah menjadi orang lain. Menjadi pribadi yang berbeda.. Aku pernah berada pada titik dimana aku merasa hidup ini tak adil. Aku membenci mereka semua yg menjadi alasan ku tersakiti"

"Namun disaat aku menyalahkan Tuhan yg sudah memberikan ku takdir seperti ini. Tuhan justru memberikan ku apa yg tak pernah sedikit pun terlintas dalam benakku. Tuhan menggiring langkahku sampai aku bertemu dg keluarga yg mau mengangkat ku menjadi bagian dari mereka. Mereka memberiku kasih sayang yg tak pernah kudapatkan dari kedua orang tua ku. Mereka memberiku nama dan marga mereka. Mereka mengajariku untuk menjadi orang hebat yg tak boleh kalah dg keadaan. Mereka keluarga ku saat ini meski dunia belum mengetahui keberadaan ku"

"Lalu apa kau sudah memaafkan keluarga mu. Em..maaf kalau aku lancang"

Dg senyum yg masih membingkai bibir merah nya karan menatap prilly lembut.

"Tidak semudah itu nona prillly.Memaafkan mereka sama saja menyirami lukaku yg buat belum kering dg air cuka"

"A..pa itu artinya kau akan membalas dendam ke mereka?"tanya prilly hati2

Tanpa prilly duga pemuda yg murah senyum itu menganggukan kepalanya.

"Ke..napa harus membalas dendam. Bukankah kau sudah bahagia dg keluarga baru mu"

"Manusia itu serakah nona prillly. Mereka tak akan puas sebelum keinginannya terpenuhi"dalam hati prilly menyetujui ucapan karan. Karena sifat manusia memang tamak dan tak bisa menerima apa yg sudah Tuhan berikan. Selalu merasa kurang dan suka nya berlebihan.

"Seperti nya aku sudah terlalu jauh menceritakan kisahku. Sekarang giliran mu. Cerita kan apa yg menganggu pikiran mu. Siapa tahu aku bisa membantu"

Prilly menghela nafasnya lalu berdiri tepat disamping karan. Dan mengikuti arah pandang pemuda itu.

"Aneh ngak sih,,kalau misalnya orang yg sengaja kita jauihi untuk menjaga perasaan seseorang ternyata orang yg sama"

Karan menatap prilly dg alis yg bertaut.

"Rumit"celotehya dg wajah bingung yg sangat menggemaskan menurut Prilly.

"Sudahlah jangan tertawa. Sebaiknya kau ceritakan lebih jauh lagi masalah mu. Seperti nya menarik"

Prilly menarik nafasnya berusaha untuk menghentikan tawanya saat menyadari pemuda disamping nya itu merajuk. Benar2 pria yg menggemaskan

Prilly pun akhirnya menceritakan masalah nya dg berbagai ekspresi yg menghiasi wajah nya. Mulai dari bingung, sedih, marah, bahagia dan diakhiri dg tawa saat dia sudah berhasil mengerjai karan yg terlihat sangat serius mendengar cerita nya.

"Sudahlah kau benar2 gadis menyebalkan nona prillly"katanya dg sedikit merajuk

"Dan kau benar2 pemdua yg menggemaskan Tuan Karan Maggali Saindra"

"Jangan menggodaku nona prillly. Karena aku tak mau jatuh hati dg mu"

"Memang nya siapa juga yg menggoda anda tuan karan yg terhormat"cibirnya sambil memutar bola matanya malas

"Lagipula aku juga tak berharap kau akan jatuh hati dgku"lanjutnya dg wajah angkuh yg justru terlihat menggemaskan dimata karan.

"Terserah kau sajalah nona prillly"karan melihat jam yg ada pergelangan tangan kiri nya

"Sudah saatnya aku pergi. Saranku, jangan selalu utamakan egomu dalam memilih. Tapi gunakanlah hati mu, karena sejatinya hati tak akan pernah menyesatkan mu"

"Terimakasih karan. Semoga harimu menyenangkan"

"Sama2 prilly. Dan semoga hari mu juga menyenangkan. Menurut ku dia pria yg baik, cobalah kasih dia kesempatan. Jangan selalu menghindari jadilah wanita hebat yg tak selalu lari dari kenyataan"sarannya sebelum akhirnya benar2 pergi dari hadapan prilly

Prilly tersenyum mengantar kepergiaan teman baru nya Karan Maggali Saindra. Berharap suatu saat nanti akan bersua dg pemuda tampan yg murah senyum itu.

Senyum mu mengajarkan ku. Bahwa luka seberat atau sebesar apapun tak perlu ditunjukkan pada dunia. Biarlah dunia tahu jika kita bahagia meski kenyataan nya tak seperti itu-Alea Prilly Leonardo

Terimakasih Karan Maggali Saindra. Berjuanglah untuk hidupmu...

Prilly tersenyum menatap kearah pantai sekilas lalu pergi dg langkah ringan. Sepertinya beban pikiran yg tadi mengganggunya telah hilang karena ucapan karan. Lagipula tak salah bukan memberi kesempatan untuk melanjutkan hubungan yg sudah berjalan ditengah jalan ini. Semoga ini yg terbaik...

---

Buat kalian semua yg bingung dg part ini. Tulis aja di kolom komentar. InsyaAllah aku jelasin kebingungan kalian. Dan buat kalian semua yg penasaran dg sosok abang Karan Maggali Saindra cuss baca cerita baru aku BAM {biarkan aku mencintainya } karena abang karan yg murah senyum itu bakalan ada disana. See you dipart selanjutnya guys  .

Jangan lupa vote and coment ya. 143 😊

Bidadari Senja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang