orang misterius#55

1.3K 139 6
                                    


*

Prilly menghapus air matanya kasar. Tersenyum getir pada awan yg berarak kesana kemari saat tertiup angin. Dia tertawa, lebih tepatnya menertawakan dirinya sendiri. Dg apa yg terjadi saat ini. Diteror, tersebarnya foto tanpa busana yg diduga mirip dgnya di sosial media yg membuat heboh. Dan menyebabkan dia dibully. Dihina bahkan tak jarang dia caci. Ditatap sinis oleh orang-orang seolah dia makhluk yg paling hina didunia ini.

Untuk sejenak aku ingin berjalan seorang diri. Terdiam dibawah langit biru bersama dg pikiran ku yg terbang entah kemana. Tuhan.. Salahkah jika aku mengeluh dg semua yg terjadi dalam hidupku. Jujur, aku lelah Tuhan. Aku lelah hidup di dunia entertainment yg sudah melambungkan namaku. Namun menjauhkan ku dari orang2 yg ku sayang.

Dunia yg membuat ku dikenal banyak orang dan memiliki begitu banyak fans. Aku bahagia perjuangan ku selama ini ada hasilnya. Namun aku juga sedih dg segala macam hinaan yg selalu ku dapatkan disetiap harinya.

Tuhan... Jika memang aku hina, jika memang aku salah, jika memang aku patut dibenci. Katakanlah dimana letak salahku. Agar aku bisa berubah menjadi pribadi yg lebih baik lagi.

Sudah cukup prilly tak mampu lagi menahan dirinya. Memilih untuk sejenak menepi dari keramaian dan mengurung dirinya dikamar.

"Kapan semua ini berakhir Tuhan. Siapa sebenarnya gadis itu. Kenapa dia melakukan semua ini. Sebegitu terobsesi kah dia dg tunangan ku"

Prilly menghela nafasnya lelah, menggelengkan kepalanya beberapa kali dg air mata yg tak henti2nya menetes. Tanpa dia sadari ada satu sosok yg tengah mengepalkan kedua tangannya kuat dg wajah merah padam menahan amarah.

"Tahan emosi lo bang bukan saatnya kita marah2"

Laki2 itu menghela nafasnya kemudian menyenderkan tubuhnya ke tembok yg menjadi tempat nya bersembunyi.

"Gue ngrasa jadi orang ngak yg berguna re. Disaat orang yg gue cinta dalam masalah. Gue ngak bisa apa2 buat tenangin dia saat ini"katanya sambil mengacak-ngacak rambut nya frustrasi

Remilo menepuk bahu ali pelan "Kita akan sama2 berjuang bang. Gue yakin semua akan cepat berakhir. Sama seperti lo. Gue juga sedih. Dia kakak gue bang, gue juga hancur saat nglihat dia yg selalu ceria. Bisa serapuh itu"

Tanpa sadar air mata remilo menetes saat mengucapkan itu. Sekuat2nya dia menyembunyikan kesedihan nya. Ia juga manusia yg lemah, terlebih jika hal yg membuat nya serapuh ini. Bersangkutan langsung dg orang yg dia sayang.

Ali tersenyum tipis saat menyadari Remilo tengah mengusap air matanya. Ia peluk tubuh remaja yg sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri itu erat. Dan menepuk punggung nya pelan beberapa kali.

"Jangan sembunyiin air mata lo dari gue re. Seperti lo, gue juga udah anggap lo seperti adik gue sendiri. Menangislah jika memang itu bisa buat lo lebih tenang. Tapi setelah itu, gue ngak mau lihat air mata lo lagi"

"Saat ini kita ngak boleh lemah. Kita harus kuat, agar kita bisa mencari tahu siapa dalang dibalik tersebar nya foto tanpa busana yg mirip dg prilly itu"

Remilo menganggukan kepalanya, ia hapus air matanya kemudian tersenyum gg membuat ali ikut tersenyum.

"Thanks yee bang"

Ali menganggukan kepalanya

"Gue bersyukur karena lo orang yg Tuhan kirim untuk jadi pendamping kakak gue"kata remilo tulus

"Gue lebih bersyukur, karena dari sekian banyak orang yg ada didunia ini. Tuhan milih gue buat jadi salah satu orang yg berharga untuk kakak lo"balas ali tak kalah tulus

Bidadari Senja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang