#35

2K 174 8
                                    

*

Jangan lupa vote and coment guys

* *

Dua bulan telah berlalu sejak kebenaran itu terungkap hubungan ali dan prilly semakin membaik. Kesalahpahaman diantara mereka pun sudah terselesaikan dan tak ada lagi alasan untuk prilly menjauhi ali. Karena kenyataan nya orang yg sengaja ia jauhi untuk menjaga perasaan tunangan nya  orang yg sama. Rumit bukan.

Siang ini, ali yg sedang tidak terlalu sibuk dg urusan kantor menyempatkan diri untuk datang kerumah prilly yg kebetulan juga lagi free. Dg jas yg masih melekat ditubuh atletis nya ali turun dari mobil sport nya. Menyapa mama vira yg sepertinya mau pergi. Setelah mobil yg mama vira pergi, ali memutuskan untuk masuk kedalam rumah sesuai ucapan mama vira tadi. Sampai diruang keluarga ali tersenyum saat mata elangya melihat satu objek yg sangat ia kenali.

"Sibuk banget sih buk. Sampai2 aku Dateng kamu ngak tahu"prilly mendongak dg wajah kaget nya. Ali yg gemas langsung mengacak-ngacak rambut nya.

"A..li"gumamnya

"Iya by, ini aku"kata ali membuat prilly yakin jika dia tak sedang berhalusinasi.

"Kok kesini ngak bilang2 sih"katanya dg sedikit merajuk lalu dg manja dia menelungsupkan kepalanya ke dada bidang ali, memejamkan matanya saat ali mengusap rambutnya dg lembut.

Tenang, nyaman dan merasa terlindungi itulah yg prilly rasakan saat bersama ali tunagannya. Meski kata cinta belum pernah terucap dari bibir kedua nya. Mereka tak akan lupa kalau sudah ada hubungan yg mengikat mereka menjadi satu.

"Li maaf ya terkadang aku menyakitimu tanpa sengaja karena pekerjaan yg memaksa ku harus bersama dg yg lain"

Ali menunduk untuk melihat wajah prilly  membuat dagunya menyentuh puncak kepala prilly yg sedang mendongak. Ali mencium puncak kepala prilly sekilas lalu membenarkan posisi duduknya.

"Terkadang aku berfikir. Dari sekian banyak orang yg ada didunia ini, kenapa Tuhan memilih aku untuk menjadi pasangan mu. Aku sadar aku bukan lah orang yg sempurna. Tapi dari hari ke hari, aku selalu berusaha untuk berubah jadi yg terbaik agar pantas bersanding dg mu nona Alea Prilly Leonardo"

Prilly tersenyum mendengar semua itu. Dia semakin mengeratkan pelukan nya. Memejamkan matanya dan menghirup aroma tubuh ali dalam2. Menikmati alunan irama detak jantung ali dan setiap detik waktu yg terlewati dalam dekapan hangat sosok pria yg orang tuanya pilihkan untuknya.

"Bahkan aku juga sama sekali tidak pernah berfikir. Jika aku bisa kenal dan dekat mu li. Rasanya saat aku ingat semua dari awal kisah kita. Dari waktu kita pertama ketemu dan tahu bahwa kamu orang yg mau di jodohin sama aku. Itu semua seperti drama yg terjadi dalam dunia nyata. Jika ada orang yg bilang kamu beruntung karena bisa bersanding dg ku. Aku akan bilang ke semua, kalau aku lebih beruntung memiliki mu"

Ali tersenyum dg posisi masih memeluk prilly. Kedua nya tediam menikmati setiap detik waktu yg berlalu dg rasa nyaman yg tengah mereka rasakan. Dunia memang sempit. Mungkin itulah yg bisa menggambarkan kisah mereka. Dipertemukan dg cara tak sengaja. Bersahabat sampai takdir membuat mereka bersama dalam sebuah ikatan meski berawal dari satu Perjodohan. Bukankah tak ada yg kebetulan didunia. Meski dihati mereka belum sepenuh nya ada cinta. Tapi kedua nya tetap dalam komitmen mereka. Tetap menjalani hubungan yg ada dan berusaha untuk membahagiakan satu sama lain. Biarlah cinta itu datang seiring dg kenyaman yg mereka rasakan. Biarlah semua berjalan seperti air yg mengalir. Jika sang maha cinta telah menentukan takdirnya tak ada yg bisa menolak atau menyangkalnya.

"Bang temenin gue main ps yok, udah lama kita ngak main ps bareng"ajak remilo yg baru saja keluar dari kamarnya. Ali melihat kearah remilo sebentar kemudian beralih menatap gadis mungil yg masih betah diposisinya. Prilly yg menyadari ditatap ali pun mendongak.

Bidadari Senja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang