bandung with schan#21

1.9K 161 5
                                    

*

"Jadi..."ucap iza saat dia dan prilly sudah sampai di dalam kamar prilly.

Prilly membuka hoodie yg tadi ia kenakan dan menaruhnya ke tempat baju kotor sembari menjelaskan bagaimana bisa ia sampai di dermaga. Menceritakan tentang surat dan hadiah yg ali tinggalkan untuknya sebelum pemuda itu pergi. Dan prilly juga menceritakan apa alasan yg membuat nya tidak mau menemui ali dimalam terakhir pemuda itu dikota jakarta. Prilly menceritakan semua nya tanpa ada yg di tutup2i. Tentang keputusannya yg mau berkomitmen dg orang yg dijodohkan dgnya. Tentang ciuman itu dan semua hal yg terjadi antara antara dia dan ali.

"Rasanya bibir ali apaan prill"tanya iza dg wajah menggoda

"A..pa..an sih lo"jawab prilly dg wajah merah padam

"Pasti manis deh"iza menangkupkan kedua tangannya ke dagu dan menatap prilly dg alis yg dinaik-turunkan.

Prilly merauk wajah menyebalkan iza. Sungguh dia menyesal telah menceritakan tentang kejadian itu saat tahu akhirnya seperti ini. Digoda iza sampai wajah dan telinga nya merah padam karena malu.

"Gue nanya serius nih mprill. Rasanya bibir ali kek gimana?"

"Menurut ngana"sewot prilly

"Yee kan lo yg udah di cium sama mas ganteng"

"Iza..."pekik prilly yg sudah teramat sangat malu.

Namun bukan iza namanya jika dia berhenti begitu saja. Bahkan dia masih saja menggoda sang sahabat tanpa memperdulikan rengekan prilly yg memintanya untuk berhenti.

Sore harinya setelah dipermalukan iza sejak dia menceritakan semua nya. Prilly memutuskan untuk pergi kebandung. Kerumah oma dan opanya. Entahlah dia merasa butuh waktu untuk sekedar untuk menyakinkan hatinya bahwa dia mampu lewati semuanya.

"Lo kenapa sih al, lagi ada masalah"ujar laki2 berwajah bule sambil menatap prilly aneh.

"Gue cuma lagi capek aja schan sama keadaan"

Laki2 yg dipanggil schan itu tertawa.

"Sejak kapan sepupu bawel gue kalah sama keadaan. Biasanya juga lo yg buat keadaan yang kalah dg semangat pantang menyerah dan sifat keras kepala lo"

"Kali beda urusan nya"

Schan mengikuti arah pandang prilly yg tengah menatap bentangan bukit hijau didepan sana. Keduanya terdiam merasakan sapuan angin yg membelai lembut wajah mereka. Bandung memang indah. Sangat cocok dijadikan tempat berfikir dan menenangkan diri dan itulah yg tengah prilly lakukan. Meninggalkan kota Jakarta dan dunia keartisannya untuk sejenak berfikir dan menyembuhkan luka yg hatinya rasakan. Luka yg bahkan tak orang lain ketahui.

'Annoying fans kita mau kemana sih'ucap prilly untuk yg kesekian kalinya.

'Bentar lagi juga nyampe prill'

'Dari tadi lo juga bilang nya gitu tapi apa. Kita ngak nyampe2 kan'gerutu prilly

Ali menghentikan langkahnya. Dg gemas dia cubit pipi chuby prilly yg membuat gadis mungil itu memekik kesakitan.

'Alien sakit...'

'Hehehe ... siapa suruh dari tadi ngomel mulu. Kan aku jadi gemes'

Bukk

Prilly memukul lengan ali yg mau menyubit pipi nya lagi.

'Hahahaha udah yuk jalan lagi bentar lagi kita nyampai'

Bidadari Senja [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang