Zian bangkit dari tidurnya lalu mendorongku yang tadi duduk disampingnya hingga Aku jadi berbaring sedangkan tubuhnya menimpa tubuhku, kedua tanganku diarahkannya kedada bidangnya, sungguh aku merasakan seperti ada suatu getaran yang mengguncang disekujur tubuhku.
"Ayo lakukan, jika Kamu berani memaksaku" katanya kemudian.
Tanganku menggenggam kerah baju Osisnya sejak tadi, padahal acamanku tadi hanya bohongan saja, tapi ternyata Zian mendengarnya.
"Ayo lakukan" desaknya lagi.
Aku mendorongnya sekuat tenaga, hingga Aku bisa melepaskan diri darinya, sebelum Aku terhanyut karenanya.
"Dasar mesum.." ucapku.
"Iya, memang Gue mesum" balasnya dengan begitu santai sambil berjalan menuju arah lemari, untuk mengganti pakaiannya.
"Lain kali jangan sentuh aku sembarangan lagi" ucapku lalu duduk disofa untuk menikmati hasil masakanku dan Mbak Sumi tadi.
"Suka-suka Gue dong mau nyentuh Lo kapan aja, bukannya sudah mukhrim" Dia benar-benar tak mau kalah.
"Sudahlah, sekarang makan dulu baru tidur siang".
"Asal tidurnya bareng Lo, Gue mau". Anak ini benar-benar mampu membuatku jengkel, setelah mengacuhkanku tadi disekolah, kini dia berbuat seenaknya.
Setelah mengganti pakaiannya, Zian ikut duduk disofa untuk menikmati makan siangnya yang Aku bawakan tadi. Tidak-tidak bukannya makan, Dia malah menggodaku dengan merampas sendok yang Aku gunakan untuk makan, dan juga memakan makanan yang ada dipiringku.
"Zian.. Ini punya Kamu, kenapa Kamu makan yang punya Aku? " dengusku padanya.
"Minta dong, pelit amat".
"Iihh, jangan usil deh".
"Iya, Gue nggak akan usil lagi, tapi suapin" katanya, yang sepertinya mulai ingin dimanja, dan Aku tak bisa menolaknya.
•••
Aku, Chika, Ulan dan Grace duduk disebuah kursi panjang yang ada di depan kelas sambil menikmati snack dan minuman kemasan yang sebelumnya Kami beli dikantin.
"Tttiiiing.." handphone yang ada disaku almamaterku berbunyi, Akunlekas mengambilnya.
Sebuah pesan dari whatsapp masuk, dengan cepat Aku membukanya.
"Lo cantik banget hari ini" sebuah pesan dari Zian, Aku tak membalasnya dan meletakkan handphoneku disebelah tempat dudukku, didetik kemudian ponselku kembali berbunyi.
"Kok nggak dibalas? "
"Cuekk amat.. "
"Jangan cuek dong"
"Entar cantiknya hilang loh"
Zian terus mengirimkan pesan, membuat ponselku berkali-kali berdenting hingga terdengar oleh Ulan, Chika dan Grace.
"Gila.. Banyak amat Ri, pesan masuk? " tanya Grace.
"Iya.. Dari tadi hand phone Kamu aja yang bersuara" lanjut Chika.
"Nggak tau tuh, orang salah sambung" ucapku asal.
Setelah itu Aku kembali memasukkan ponselku kedalam saku almamater, dan tak lama kemudian Zian dan genknya lewat tepat dihadapan Kami dengan santainya tanpa menoleh kearahku Zian membiarkan Angel menggelayuti tangannya, bahkan wajahnya seakan tak berdosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
Short StoryProses Revisi.. #25ShortStory (11-03-2018) #12ShortStory (13-03-2018) #1TentangCinta (06-06-2018) 17++,, Dewasa. Ini tentang hati, tentang detak jantung yang berdegup kencang bila melihatmu, tentang hati yang kacau bila jauh darimu, inilah CINTA. Se...