"Yaudah yuk" ucap Zian setelah berpisah dengan Grace dan Bray karena letak mobil mereka yang berbeda arah, Zian lalu menggenggam tangan Ariana menuju mobil mereka yang terparkir, Ariana tersenyum melihat perlakuan Zian yang begitu sweet padanya.
"Bukan dari ketampanan Kamu, Bukan dari Kekayaan Kamu, dan seberapa tinggi drajat Kamu, dengan hatimulah Aku bisa mencintai Kamu begitu sangat" Ariana dengan cepat menutup mututnya karena mengingat jika Zian bisa membaca apa yang difikirannya.
"Aku juga Mencintai Kamu teramat sangat" ucap Zian sambil tersenyum menatap Ariana.
"Apaan sih" ucap Ariana dengan pipi yang sudah bersemu merah.
Zian menghadap pada Ariana dan menggenggam kedua tangan Ariana. "Bukan karena rupamu, bukan karena dari mana asal Kamu, tapi Kamulah yang membuat Aku bahagia, Aku sungguh sangat berterima kasih kepada kedua orang tua yang telah memiliki anak seperti Kamu, dan Akulah pria beruntung yang berhasil medapatkan Kamu" ucap Zian lalu mencium kedua tangan Ariana.
"Aku juga beruntung memiliki Kamu" balas Ariana lalu memeluk Zian.
***
Ariana terus disibukkan dengan skripsinya agar bisa cepat lulus dan menjadi sarjana, sementara Zian pekerjaan dikantor yang begitu menumpuk membuatnya mau tak mau harus lembur, membuat keduanya jarang bertemu, bertemupun jika Zian pulang kerja Ariana sudah tidur, dan jika Zian bangun Ariana juga sudah tidak dirumah.
Pagi ini Zian bangun begitu cepat hanya karena untuk sekedar menyapa Ariana. "Pagi sayang, udah wangi aja" ucap Zian yang memeluk Ariana dari belakang.
"Pagi, tumben udah bangun" balas Ariana.
"Aku sengaja bangun pagi supaya bisa nyapa dan meluk Kamu seperti ini, hampir 5hari Loh, Kita nggak ketemu" ucap Zian menempelkan pipinya pada pipi Ariana.
Ariana malah memutar tubuhnya untuk menghadap Zian. "Kamu sih lembur terus, dan Aku juga masih sibuk nyelesaiin Kuliah Aku" ucap Ariana kemudian sambil mengusap pipi Zian lembut.
"Makanya Aku bangun pagi, supaya bisa ngelepas rindu dengan Kamu" Ucap Zian lalu memeluk Ariana.
"Manja banget, yaudah deh Aku buru-buru nih".
"Sebentar, 5 menit aja" pinta Zian, dan Ariana menurutinya, setidaknya dengan begini rindu mereka saling terobati.
"Udah dong, Aku bisa telat ntar" ucap Ariana sambil melihat jam yang melingkar dilengannya.
"Baiklah" Zian melepaskan pelukkannya. "Kamu kelihatan tegang banget" ucap Zian menatap Ariana yang begitu terlihat nervous.
"Iya nih, Aku bakalan sidang skripsi gimana nggak nervous coba" balas Ariana yang berkali-kali berusaha mengatur nafasnya agar tidak begitu terlihat tegang dan gugup, namun tiba-tiba Zian menempelkan bibirnya pada kening Ariana, membuat Ariana teringat pada saat-saat sekolah dulu, Zian selalu melakukan hal ini sebelum Ariana keluar dari mobil untuk menuju kekelas.
"Jangan gugup dong, ingat Aku yang selalu ngedukung Kamu" ucap Zian kemudian.
Ariana mengangguk. "Makasih Sayang.. " ucapnya lalu mencium pipi Zian dan berlari pergi sebelum dirinya malu.
Walaupun Ariana sering melakukannya, namun bagi Zian ciuman dipipi yang Ariana berikan adalah ciuman yang baru Ariana lakukan pertama kalinya, ciuman itu memang terasa sangat kaku, Zian tau jika Ariana adalah wanita yang sangat malu untuk mengungkapkan perasaanya, tapi Zian juga tau bagaimana perasaan Ariana terhadapnya lewat tingkah laku Ariana seperti ciuman dipipi tadi.
"Ri, Kamu sakit? " tanya Chika.
"Iya Ri, muka Kamu pucet banget loh" sambung Ulan yang juga menyadari raut wajah Ariana yang kurang sehat.
"Nggak tau juga nih, akhir-akhir ini Aku sering ngerasa pusing, lihat nasi juga kayak nggak nafsu makan" jelas Ariana sambil memegangi pelipisnya.
"Jangan-jangan Kamu-" ucap Ulan menggantung.
"Jangan-jangan apaan sih Lan?" Ariana terbelalak takut.
"Jangan-jangan Kamu hamil Ri" sambung Chika menjelaskan apa yang mau Ulan katakan tadi.
"Ahh,, apaan sih Kalian, nggak mungkin secepat itu, mungkin karena Aku kebanyakan mikirin skripsi aja, jadi gini deh" ucap Ariana memungkiri apa yang Ulan dan Chika katakan.
"Coba aja Kamu test Ri, pakai apa tuh namanya-" ucap Ulan memejamkan matanya untuk mengingat nama alat tes kehamilan yang mau dikatakannya.
"Testpack" sambung Chika.
"Nah, iya itu, testpack, kalau benerankan kasihan Ri, kandungan yang masih muda rawan Loh Ri," ucap Ulan.
"Aku nggak mau ya kalau sampai calon keponakan Aku kenapa-napa Ri" ucap Chika kemudian.
"Kalian ini apaan sih, belum tentu juga benar, lagian Aku belum telat datang bulan, kantin dulu yuk tiba-tiba Aku pengen makan bakso" balas Ariana.
"Tuhkan-" ucap Ulan yang kembali terpotong.
"Apaan lagi Ulaaannn..? " Ariana sedikit kesal.
"Ulan mau bilang tuhkan Kamu tiba-tiba pengen bakso" sambung Chika.
"Itu artinya Kamu lagi ngidam Ri" ucap Ulan kembali.
"Aahh, pusing sama Kalian, terserah deh mau bilang apa" ucap Ariana, yang sebenarnya dirinya juga penasaran, dan akhirnya Ariana mencoba menghubungi Zian.
Ariana. C. Alvano
~ Zi, Kamu lagi sibuk nggak ?~ 11:30Zian. B. Alvano
~Hai sayang, untuk saat ini Aku nggak sibuk kok, kenapa kangen ya? ~ 11:31Ariana. C. Alvano
~Hmm.. Hari ini bisa pulang sore Zi? ~ 11:31Zian. B. Alvano
~Kenapa Ri? Tumben minta Aku pulang cepat? Segitu kangennya ya sama Aku?~11:32Ariana. C. Alvano
~Serius sayang~ 11:32Zian. B. Alvano
~Aku juga serius sayang, memang kenapa Kamu minta Aku pulang sore? Nggak biasanya~ 11:33Ariana. C. Alvano
~Emm.. Akhir-akhir ini Aku sering ngerasa pusing, kata Chika dan Ulan, Aku hamil, menurut Kamu gimana? 😣~ 11:33Ariana. C. Alvano
~Zi.. Gimana? Menurut Kamu~ 11:33Ariana. C. Alvano
~Balas dong😒😒~ 11:34Ariana. C. Alvano
~Sayang 😩~ 11:34"Emang Kamu nggak seneng Ri, kalau hamil? " tanya Chika yang disambut anggukkan oleh Ulan.
"Siapa sih yang nggak mau hamil dan punya anak, tapi cuma pusing aja belum bisa jadi bukti kalau Aku hamil" balas Ariana.
"Tapi coba test dulukan nggak ada salahnya Ri" ucap Ulan.
"Iya iya nanti Aku coba test" balas Ariana yang sebenarnya merasakan deg-degan, seperti ada sesuatu yang membuatnya seperti takut tapi juga seperti senang, entahlah Ariana juga bingung dengan perasaannya sendiri.
Zian. B. Alvano
~APAAA!! Kamu serius Ri? Kamu hamil? 😍😍~ 13:00Ariana. C. Alvano
~Lama banget balasnya Zi? 😔, Aku nggak bilang Aku hamil itu kata Chika sama Ulan~13:01Zian. B. Alvano
~😞😞 Kamu patahin semangat Aku jadinya~ 13:01Ariana. C. Alvano
~😊 Jangan berkecil hati dong, makanya Aku minta Kamu pulang sorean untuk beliin Aku testpack 😁~ 13:01Zian. B. Alvano
~Ya kali Aku sendiri Ri, Ntar Aku jemput Kamu dikampus, Kita ke apotek sama-sama gimana? ~ 13:02Ariana. C. Alvano
~Oke sayang 😊😘~ 13:02Zian. B. Alvano
~😍😍😘😘💏~13:02
![](https://img.wattpad.com/cover/104201044-288-k751431.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
Short StoryProses Revisi.. #25ShortStory (11-03-2018) #12ShortStory (13-03-2018) #1TentangCinta (06-06-2018) 17++,, Dewasa. Ini tentang hati, tentang detak jantung yang berdegup kencang bila melihatmu, tentang hati yang kacau bila jauh darimu, inilah CINTA. Se...