3 hari sudah Ariana dan Zian berada diBali untuk urusan pekerjaan dan berbulan madu. Bulan madu?, sebentar sepertinya itu bukanlah hal yang bisa diwujudkan saat ini karena sejak kedatangan Ariana dan Zian diBali belum pernah melakukan sesuatu yang romantis yang bisa menimbulkan percikan-percikan asmara yang akan membawa mereka kezona terlarang bagi yang diba. Hehehe.
Jangankan untuk romantis-romantisan untuk bertemu atau sekedar bicara sebentar saja sangat sulit, Zian seakan melupakan rencana honey moonnya bersama Ariana, Zian begitu sibuknya mengurus kerjasamanya bersama Gladdys. Hari ini memang Ariana sengaja ikut Zian agar tak terlalu bosan berada dihotel sendirian.
"Jadi gitu Dys, memang barang yang perusahaan Kami produksi adalah barang lokal tapi untuk kualitas dijamin bagus deh" jalas Zian pada Gladdys.
"Iya Gue tau Zi, tapi Gue mau lihat samplenya dulu bolehkan" balas Gladdys sambil menyedot air kelapa yang diminum langsung dari buah kelapanya, Gladdys dan Zian memang sedang bekerja sambil bersantai disebuah gazebo yang berada ditepi pantai, sebenarnya Ariana juga diajak untuk ikut bersantai sambil menikmati air kelapa muda namun Ariana menolaknya dan ternyata diam-diam memperhatikan Zian dan Gladdys dari kejauhan.
"Ya tentu boleh dong Dys, entar Gue kasih ya" balas Zian dan disambut anggukkan serta senyuman dari Gladdys.
"Itu istri Kamu kenapa nggak gabung aja? " tanya Gladdys.
"Udah Gue ajak tadi, tapi Dia nggak mau" balas Zian menatap kearah Ariana yang sedang asyik bermain dengan pasir putih.
"Oiaa.. Ceritain dong gimana Lo bisa ketemu sama istri Lo? " ucap Gladdys.
"Gue dijodohin, tapi Ariana adalah gadis yang selalu hadir dimimpi Gue" Zian tersenyum sambil melihat kearah Ariana yang sibuk dengan aktivitasnya disana.
"Dijodohin dan Lo langsung terima? " tanya Gladdys.
"Iya, karena Gue yakin jika Ariana adalah jodoh Gue" balas Zian.
"Zi.. " panggil Gladdys sambil memegang tangan Zian. "Kenapa Lo mau dijodoh-jodohin sih? Lo tau nggak sejak Gue pergi ke Inggris, difikiran Gue cuma ada Lo dan Gue selalu berharap bisa menjadi pendamping Lo" ucap Gladdys menatap Zian lekat.
"Kalau Kamu cinta sama Zian, bagaimana bisa Kamu pergi ke Inggris ninggalin Zian" ucap Ariana yang ternyata sudah berada dibalik punggung Gladdys sejak tadi. "Jika Aku menjadi Kamu, Aku nggak akan ninggalin Zian kemanapun, Aku seperti tak bernyawa tanpa Zian, cukup 1 kali Aku dan Zian berjauhan dan Aku nggak akan biarin itu terjadi lagi" lanjut Ariana dengan mata yang mulai berkaca-kaca, sebenarnya tadk Ariana ingin mengajak Zian untuk makan bersamanya tapi ternyata setelah sampai digazebo tempat Zian dan Gladdys duduk, Ariana malah mendengar pernyataan yang membuat hatinya sakit.
"Gue nanya Zian, bukan Lo" ucap Gladdys yang sepertinya tak merasa bersalah.
"Kenapa Kamu diam Zi? " Ariana menatap Zian yang sejak tadi hanya mematung. "Dan Kamu bisakan nggak megang tangan suami orang" ucap Ariana kemudian menghempas kasar tangan Gladdys yang memang tadi memegang tangan Zian.
"Apaan sih Ri?! Udah cukup! " ucap Zian yang sepertinya tak berpihak pada Ariana.
"Zi..??" hatinya seakan teriris saat mendengar ucapan Zian yang tak berpihak kepadanya, Ariana benar tak dapat membendung air matanya dan memilih untuk menjauhi Zian dan Gladdys.
Gladdys sedikit menyunggingkan senyumanya. "Kamu memang nggak pantas dengan Dia, Dia cuma gadis desa yang udik dan kampungan" ucap Gladdys kemudian.
Dengan cepat Zian berdiri, Amarahnya mulai terpancing, matanya sedikit memerah. "Dia memang gadis kampung, yang udik, tapi Gue nggak pernah menganggapnya seperti itu, Ariana gadis yang baik, keluguannya, sikapnya ngebuat Gue nyaman berada didekat Ariana, Dia istri Gue, dan ingat Gue nggak suka jika ada orang yang ngehina apa lagi ngerendahin Ariana !!" tegas Zian, lalu meninggalkan Gladdys begitu saja.
Zian berlari mencari Ariana, Zian merasa bersalah seharusnya dirinya tak mengabaikan Ariana begitu saja, ini adalah liburan mereka yang seharusnya menjadi moment bahagia, namun karena kesibukannya dengan urusan kantor dan Gladdys membuatnya sampai mengabaikan Ariana. Zian menghampiri gadis yang dicarinya sejak tadi, Ariana duduk ditepi pantai sambil sesekali melempari serpihan batu-batu karang yang terdampar ditepi pantai, seakan Ariana meluapkan amarahnya, rasa sakit dihatinya begitu perih dirasakannya.
"Kamu marah sama Aku? " tanya Zian yang ikit duduk disamping Ariana.
Mendengar suara itu Ariana langsung bangkit dari duduknya, tanpa menoleh kearah Zian, Ariana memilih untuk pergi, namun lengannya tertahan karena genggaman tangan Zian. "Ri, Kamu kenapa sih?" ucap Zian.
Ariana menghapus air matanya sebelum menoleh ke Zian, Ariana tak mau jika Zian tau dirinya menangis. "Kenapa? Kamu tanya Aku kenapa?! Kamu Zi, Kamu yang kenapa !, ini adalah moment kita untuk bersenang-senang berdua dan harusnya Kita bisa bahagia berdua, tapi Kamu sudah merusak semuanya, Kamu ngerusak moment ini hanya karena wanita itu, kenapa? Apa karena Dia cantik dan mempesona?! " ucap Ariana yang tak sengaja meneteskan air mata, Ariana benar-benar tak bisa menahan kesedihannya lagi.
Zian tersenyum kecil dan sengaja menarik Ariana hingga mendekat kearahnya. "Kamu cemburu? " tanya Zian kemudian.
"Nggak!!" balas Ariana singkat.
"Kamu nggak bisa bohongin Aku, Ri" ucap Zian menatap lekat mata Ariana, menghapus setiap bulir air mata yang jatuh membasahi pipi Ariana.
"Memang kalau Aku cemburu kenapa? " jujur Ariana.
Zian mengangkat dagu Ariana. "Aku memang mengakui jika Gladdys itu cantik dan mempesona, tapi dihati dan mata Aku hanya ada Kamu, Ariana Chesta.." ucap Zian.
"Aku cuma takut kehilangan Kamu, Aku nggak suka Kamu dekat dengan perempuan lain" ucap Ariana.
Zian melepaskan tangannya yang tadi memegang dagu Ariana, kini Zian malah berlutut dihadapan Ariana sambil memegangi kedua tangan Ariana. "Apa yang harus Kamu takuti? Aku, Zian Brand Alvano telah memilih Kamu, Ariana Chesta" ucap Zian lalu mencium punggung tangan Ariana hingga membuat Ariana tersipu.
"Apaan sih, bangun Zi, malu banyak yang liatin" ucap Ariana sambil membantu Zian berdiri.
"Jangan nagis lagi ya, dan Kamu percaya sama Aku, Aku nggak akan pernah berpaling dari Kamu" Zian kembali menyapu pipi Ariana yang basah karena sisa air mata, dengan kedua ibu jarinya. "Maafin Aku ya.. " ucap Zian kemudian.
Ariana tersenyum kecil dan mengangguk.
"Eehh.. Liat deh Ri, sunsetnya cantik ya, kayak Kamu" ucap Zian yang malah mendapatkan pukulan kecil dari Ariana. "Apaan sih Kamu, gombal" ucap Ariana.
"Ariana.. " panggil Zian yang kembali menarik Ariana untuk mendekat kearahnya. "Aku mau sunset ini menjadi saksinya" ucap Zian kemudiam.
"Saksi utuk apa? " tanya Ariana dan mendarat bibir Zian pada bibirnya, sesekali Zian mengecupnya dan memaksa untuk masuk, Ariana memberikan celah dan benar saja dengan cepat Zian menerobosnya, ciuman itu berubah menjadi ciuman yang memanas disaksikan oleh matahari yang hampir terbenam.
Gimana??
Bikin Baperr nggak sih??
😄😄😄
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love
Short StoryProses Revisi.. #25ShortStory (11-03-2018) #12ShortStory (13-03-2018) #1TentangCinta (06-06-2018) 17++,, Dewasa. Ini tentang hati, tentang detak jantung yang berdegup kencang bila melihatmu, tentang hati yang kacau bila jauh darimu, inilah CINTA. Se...