"Honey Moon"

5.2K 139 8
                                    


"Kamu dari tadi kok diem aja sih? " tanya Zian yang sejak tadi memperhatikan sikap aneh Ariana.

"Nggak papa" balas Ariana singkat.

Zian memegang kedua pundak Ariana yang menghadapnya. "Aku tau Kamu" ucap Zian kemudian, namun Ariana masih saja diam. "Apa karena sikap Mama tadi? " tanya Zian lagi.

Ariana malah memeluk Zian. "Apa Aku nggak pantas dengan Kamu? Apa karena Aku orang miskin dan nggak layak menjadi istri Kamu? " Ariana menangis dipelukkan Zian.

"Kamu ngomong apa sih? " Zian membalas pelukkan Ariana. "Mau Kamu miskin juga, Aku nggak perduli. Aku cinta dan Sayang sama Kamu sampai kapanpun, maafin sikap Mama ya" ucap Zian.

"Kamu nggak perlu minta maaf, dan Mama juga nggak salah kok" balas Ariana kemudian.

"Sekarang jangan nangis lagi ya" Zian melepaskan pelukkan itu dan menghapus air mata yang membasahi pipi Ariana dengan kedua ibu jarinya. "Lebih baik sekarang kita tidur, karena besok Kita bakalan ke Bali" lanjut Zian dan Ariana menurut saja.

****

Ariana dan Zian akhirnya sampai dibandara Ngurah Rai setelah pesawat yang mereka naiki tadi mendarat, Zian mencarter taxi untuk mengantarkan mereka kehotel yang sudah dipesan oleh Pak Alvano. Bali adalah primadona pariwisata Indonesia yang sudah terkenal di seluruh dunia. Selain terkenal dengan keindahan alam, terutama pantainya, Bali juga terkenal dengan kesenian dan budayanya yang unik dan menarik. Industri pariwisata berpusat di Bali Selatan dan di beberapa daerah lainnya. Lokasi wisata yang utama adalah Kuta dan sekitarnya. Bali sebagai tempat tujuan wisata yang lengkap dan terpadu memiliki banyak sekali tempat wisata menarik, tak jarang pengantin baru memilih kota Bali sebagai tempat untuk berbulan madu, mungkin itu kenapa Pak Alvano memilih kota Bali sebagai tempat untuk Ariana dan Zian honey moon.

"Welcome to Bali.. " ucap Zian pada Ariana yang hanya dibalas dengan senyuman saja oleh Ariana.

Ariana membuka jendela kamar hotel, yang menampilkan langsung pemandangan pantai dan lautnya. "Pemandangannya bagus" ucap Ariana.

"Dan romantis" sambung Zian memeluk Ariana dari belakang.

"Bukannya Kamu juga ada pekerjaan kantor disini? " tanya Ariana kemudian.

"Urusan kantor nomer dua, Kamu yang nomer satu" balas Zian mencium pundak Ariana. "Bisa kita mulai sekarang? " lanjut Zian tersenyum jahil.

"Nggak sekarang" Ariana melepaskan pelukan Zian dan berbalik untuk menghadap Zian. "Kita harus beresin baju, dan Aku juga masih capek habis perjalanan jauh" ucap Ariana, mencium pipi Zian lalu menghampiri koper yang berisi pakaian mereka untuk dirapikan dilemari.

Zian memegangi pipinya sambil tersenyum. "Oke, ciuman ini awal yang bagus" ucapnya masih memegangi pipinya.

"Sekarang mau bantuin Aku atau enggak? " tanya Ariana sibuk dengan baju-bajunya.

"Iya, iya sayang".

"Apa? " tanya Ariana pura-pura tak mendengar.

"Iya Sayang.. " ucap Zian meninggikan nada bicaranya. "Masih nggak dengar juga? " tanya Zian.

"IYA SAYANGKU ARIANA-.. " teriak Zian kemudian yang dengan cepat Ariana membungkam mulut Zian hingga keduanya tersungkur ditempat tidur dengan posisi Ariana yang menimpa tubuh Zian.

"Zian apaan sih" ucap Ariana tersipu malu, Zian malah memeluk erat tubuh Ariana. Bayangin sendiri aja ya hehehe.

"Diam deh Ri, sebentar aja, Aku mohon" pinta Zian agar Ariana tak membrontak dipelukkannya, dan Ariana menuruti permintaan Zian bahkan mereka saling bertatap-tatapan.

>>>

Hari ini adalah pertemuan Zian dan clientnya yang akan bekerja sama dengan perusahaan Papanya, Zian yang ditemani Ariana menunggu disebuah kafetaria.

"Mana sih nih orang, lama amat" oceh Zian, kelamaan menunggu clientnya yang tak kunjung datang.

"Mungkin masih dijalan Zi, mending duduk deh dari tadi mondar-mandir kayak strikaan aja" ucap Ariana menenangkan Zian sambil menikmati kentang goreng dan minuman soda yang ada diatas meja dan Zian akhirnya menuruti Ariana.

5 menit waktu berselang seorang wanita cantik bergaya kebarat-baratan menghampiri Zian dan Ariana.

"Maaf saya terlambat" ucapnya dan menatap Zian, lelaki yang dikenalinya. "Hai.. Zian ??" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

"Gladdys??" balas Zian memang sangat menganali wanita itu.

"Jadi Lo rekan bisnis Gue? , nggak nyangka bumi sekecil ini dan Kita dipertemukan kembali" ucapnya yang sangat berantusias karena pertemuannya dengan Zian.

"Ya, Lo tiba-tiba menghilang dan sekarang kembali lagi" balas Zian yang mungkin melupakan jika ada Ariana juga disitu.

"Iya sejak kepindahan Gue ke Inggris, Kita udah nggak ada komunikasi lagi" ucap siwanita yang bernama Gladdys itu, Dia adalah teman masa kecil Zian, dulu rumahnya bersebelahan dengan rumah keluarga Zian, sejak keluarganya Gladdys pindah ke Inggris membuat Zian dan Gladdys berjauhan dan putus komunikasi, Zian dan Gladdys memang sangat dekat bahkan dulu mereka sering dijodoh-jodohkan karena begitu akrabnya.

"Ehmm.." Ariana yang merasa tak dianggap sengaja memberi kode karena sejak tadi Zian asyik mengobrol dengan Gladdys.

"Eehh, iya kenalin Dys, ini Ariana.. Istriku" ucap Zian yang baru tersadar jika dirinya tak sendirian karena masih ada Ariana disitu.

"Lo udah nikah? " tanya Gladdys yang sedikit kaget dengan pernyataan Zian. "Haii.. Gladdys" ucap Gladdys sambil mengulurkan tangan, memperkenalkan dirinya pada Ariana.

"Ariana" balas Ariana tersenyum dan membalas uluran tangan Gladdys.

"Iya Gue udah nikah, dan Dia istri Gue, Lo? Nggak sama pasangan ? " tanya Zian.

"Gue masih single" balas Gladdys tersenyum kecil dan duduk disalah satu kursi terdekatnya.

"Masa sih Lo masih jomblo ?" tanya Zian tak percaya.

"Iya, Lo nggak percayaan banget sih" balas Gladdys.

"Kita mulai presentasenya besok aja ya, hari ini acara Kita makan-makan aja" ucap Zian.

"Atur Lo aja deh gimana asyiknya" balas Gladdys menuruti.

BeTe.. BeTe.. BeTe.. Itulah yang Ariana alami saat ini karena dirinya bagaikan obat nyamuk yang terbakar api asmara untuk mengusir nyamuk yang datang bila mengganggu kedua teman kecil yang kembali berjumpa setelah beberapa tahun lamanya berpisah, Zian dan Gladdys seakan terjebak nostalgia masa kecil yang mungkin masih tersimpan dimemori masing-masing, keduanya asyik bercerita tentang masa kecil mereka dulu yang dipenuhi dengan keindahan dan juga kebahagiaan, hingga Zian melupakan kehadiran Ariana yang sejak tadi hanya bisa terdiam mematung.

"Zi, Aku duluan kehotel deh" ucap Ariana kemudian pergi meninggalkan Zian dan Gladdys, untuk kembali kehotel yang mereka tempati, kafe itu memang letaknya tak jauh dari hotel tempat Ariana dan Zian menginap, bahkan bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki sambil menikmati indahnya pantai yang tersaji.

Bahkan Zian yang tak peka masih saja tak mau bergeming dari tempatnya, untuk menahan Ariana saja tidak dilakukannya, apalagi untuk menyusul Ariana kekamar, malah asyik sendiri dengan teman kecilnya yang telah bertahun-tahun menghilang dan kini dipertemukan lagi, seakan pesona wanita yang bernama Gladdys itu menghipnotis Zian.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang