"Setelah Kembalinya Ariana"

3.7K 163 2
                                    


"Akhirnya kalian pulang juga" ucap Pak Alvano yang menyambut anak-anaknya bahkan ada Ariana juga disana. "Kamu baik-baik saja Ri? Syukur Kamu sudah ditemukan, jika tidak Papa akan merasa bersalah pada Almarhum Ayahmu, karena Papa tidak bisa menjagamu dengan baik" ucap Pak Alvano pada menantu terbungsunya.

"Alhamdulillah Pah, Ariana baik, Allah masih memberikan kesempatan untuk Ariana kembali pada Keluarga ini." balas Ariana.

"Keluarga Pak Hardi yang sudah menolong Ariana, Pah. Jadi Zian minta Papa membantu mereka juga, tolong beri mereka pekerjaan yang lebih baik" pinta Zian.

"Kamu tenang aja Zi, Papa pasti akan berbalas budi juga pada mereka" balas Pak Alvano.

"Yaudah sekarang Kita masuk aja, Kakak capek, lagian Kamu juga harus istirahat Zi" ucap Gibran.

"Iya, Ayo silahkan masuk Pak" ucap Pak Alvano menyambut keluarga Ibu Kumala dan Pak Hardi.

"Terimakasih Pak " balas Pak Hardi.

"Oia, dimana Mama, Pah? " tanya Ariana yang membuat Zian membulatkan matanya, Zian benar-benar tidak mau lagi jika Ariana menemui Mamanya, Zian tidak mau jika kejadian terburuk dalam hidupnya terjadi lagi.

"Kenapa Kamu tanya Mama? " ucap Zian.

"Mama ada dikamar" balas Pak Alvano lalu ikut yang lainnya masuk, sementara Ariana dan Zian masih berada diambang pintu utama.

"Aku mau bertemu sama Mama, Zi" balas Ariana.

"Nggak, Aku nggak mau lagi Mama nyakitin Kamu" ucap Zian.

"Aku nggak akan nyerah Zi, meskipun Mama berkali-kali nyakitin Aku tapi Aku nggak pernah membencinya, Dia Mama mertuaku Zi, Aku sudah menganggapnya seperti Ibuku sendiri" Ariana bersikeras tetap pada keinginannya untuk menemui Mama mertuanya.

"Tapi Aku nggak izinin !".

Ariana menangkup kedua pipi Zian mencoba agar Zian bisa mengerti. "Sayang, jika seseorang menyakiti Kita, Kita tidak boleh membalasnya dengan cara yang sama, tapi dengan kebaikan maka kebaikan juga yang akan Kita dapatkan nanti" jelas Ariana.

"Papa nggak pernah salah ngejodohin Aku dengan gadis sebaik Kamu" ucap Zian.

Setelah perdebatan yang akhirnya membawa Zian mengalah dan mengerti, akhirnya Zian mengizinkan Ariana untuk menemui Mama Lisna dengan syarat Zian juga ikut menemaninya. Ibu Lisna tengah duduk disebuah kursi yang berada diruang kamarnya, dirinya sedikit kaget melihat kehadiran Zian yang begitu miris karena perban yang membalut kepala anaknya serta luka-luka lain disekitaran tubuh Zian dan yang membuatnya lebih terkejut lagi saat melihat sosok wanita yang berada dibalik punggung Zian.

"Kenapa Kamu bisa seperti ini sayang? Pasti gara-gara perempuan inikan?" ucap Lisna masih sama yak sukanya pada Ariana.

Zian berjalan mendekati Mamanya. "Mama benar, Zian seperti ini memang karena Ariana, Zian seperti ini karena kehilangan Ariana, MAH!! Zian seperti ini karena Mama yang udah misahin Zian dengan Ariana dan sekarang Zian mengira Mama sudah berubah setelah Ariana kembali, ternyata tidak" ucap Zian sedikit menaikkan nada bicaranya karena Mamanya masih saja sama, tetap membenci Ariana.

"Zi, nggak baik bicara dengan nada tinggi pada orang tua" ucap Ariana menenangkan suaminya. "Mah, Maafin Ariana jika Ariana ada salh sama Mama, sekarang Ariana sudah kembali, kemanapun dan bagaimanapun Mama mencoba memisahkan Ariana dari Zian, Cinta akan tetap membawa Kami bertemu, Mah" lanjut Ariana lalu sedikit mendekat pada Mama mertuanya dan membuat Zian begitu kaget karena tiba-tiba Ariana berlutut sambil menyandarkan kepalanya dipangkuan Mamanya.

"Terimakasih, Mama sudah membuat Ariana tau seberapa besar cinta Zian pada Ariana, setelah kejadian kemarin Ariana sadar jika Zian begitu mencintai Ariana, Terimakasih Mama sudah melahirkan seorang anak seperti Zian, sampai kapanpun Ariana nggak akan meninggalkan Zian, tolong jangan pisahkan Kami berdua lagi" Ariana menangis dipangkuan Mama mertuanya. "Ariana benar-benar mencintai anak Mama" ucapnya lagi.

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang